Bandit Cantik

Kenapa Huo Eranjing Jadi Lebih Tampan



Kenapa Huo Eranjing Jadi Lebih Tampan

0Selama menunggu pesawat, Huo Qingyuan tidak menerima balasan apapun dari Huo Xishen.     
0

Melihat Yan Jinyi yang memaksanya untuk bertukar tempat duduk dengan Xiao Han, Huo Qingyuan pun menjadi panik.     

'Kakak Kedua, jika kamu tidak mengambil inisiatif untuk menyerang, istrimu benar-benar akan berubah menjadi kupu-kupu terbang!'     

Saat syuting film 'Bandit Wanita', Yan Jinyi juga pernah naik pesawat dengan para kru, tapi mereka hanya terbang selama dua jam.     

Kali ini, penerbangan akan memakan waktu lebih dari sepuluh jam.     

Mereka sampai Negara M di hari kedua. Melihat orang-orang asing berambut pirang di sekelilingnya, Yan Jinyi merasa telah berada di dunia yang baru.     

Di belakang, Huo Qingyuan tengah menyeret koper. Ia diam-diam menyeka keringat dinginnya saat melihat Yan Jinyi yang tengah mengedarkan pandangan ke sekitar.     

Dia tahu bahwa Kakak Ipar Keduanya itu pemarah, tapi dia tidak menyangka kalau wanita itu sangat pemarah.     

Di pesawat, Kakak Ipar Keduanya hampir memukuli orang karena secara tidak sengaja mendengar seorang wanita asing gemuk tengah berbicara buruk tentang negara Z. Dia juga begitu terpana melihat tingkah lucu Xiao Han.     

Sekarang, Huo Qingyuan merasakan ada tatapan membunuh yang melayang di belakangnya.     

"Huo Qingyuan, apa kamu seekor kura-kura? Bantulah Xiao Han membawa koper. Kenapa kamu begitu lemah? Usiamu bahkan hampir menginjak dua puluh tahun, kan?"     

Lemah?     

Huo Qingyuan melirik koper besar di tangannya, kemudian melirik Yan Jinyi yang sedang makan makanan ringan dengan begitu santai.     

'Kakak Ipar Kedua, siapa sebenarnya yang lemah di sini?'     

"Mana mobil yang telah disiapkan oleh Huo Zixing?"     

"Mungkin sebentar lagi…" Baru saja Huo Qingyuan membuka mulut, tatapannya tiba-tiba tertuju pada sebuah mobil yang terparkir tidak jauh dari mereka.     

Huo Qingyuan merasa salah lihat. Dia mengusap matanya dengan kasar, lalu membuka matanya lebar-lebar.     

Astaga!     

Ini Kakak Kedua!     

Kakak Keduanya benar-benar datang menjemput mereka!     

Sementara itu, Yan Jinyi masih mengobrol dan bercanda dengan Xiao Han.     

Huo Qingyuan merasa cemas sejenak. Apakah asisten yang disiapkan Kakak Ketiganya ini tahu siapa Yan Jinyi sebenarnya?     

Dia sedang memikirkan bagaimana cara memberitahu Yan Jinyi dengan sopan bahwa mereka akan melewati Kakak Kedua, namun Huo Xishen tiba-tiba berjalan dengan kaki jenjangnya.     

Sepertinya dia baru saja kembali dari sebuah acara penting. Ia memakai celana panjang hitam, kemeja abu-abu muda yang dimasukkan ke dalam celana, dan sebuah mantel yang tergantung di lengan.      

Rambutnya juga ditata rapi. Ditambah dengan wajah yang luar biasa tampan itu, dia sudah seperti karakter yang keluar dari dunia kartun dua dimensi.     

Yan Jinyi selalu peka terhadap keberadaan pria tampan dan wanita cantik. Tanpa sadar, ia menatap lurus pada suaminya.     

'Kenapa Huo Eranj*ng ada di sini?'     

'Kenapa Huo Eranj*ng jadi lebih tampan?'     

Huo Xishen tersenyum tipis sambil berjalan mendekat ke arah Yan Jinyi, kemudian mengambil alih tas yang ada di tangan Yan Jinyi layaknya seorang pria terhormat.     

"Istriku, kamu pasti mengalami perjalanan yang sulit."     

"Kenapa kamu…"     

"Bagaimana kalau kita masuk mobil dulu?"     

Xiao Han tidak pernah menyangka akan bertemu Huo Xishen, dan…     

'Tuan Huo memanggil Kak Jin apa, barusan?     

'Istri?'     

'Istri apa maksudnya?'     

"Kak Jin, kamu dan Tuan Huo…"     

Huo Xishen mengalihkan tatapannya pada Xiao Han lebih dulu. Senyum di wajahnya langsung surut, "Kamu bisa kembali ke hotel sendiri."     

"Tapi.. tapi Tuan Muda Ketiga meminta saya untuk menjaga Kak Jin."     

'Meskipun ekspresi Tuan Muda Ketiga agak aneh saat mengatakan hal itu.' Lanjutnya dalam hati.     

Huo Xishen mengernyitkan dahi sambil berkata, "Memangnya apa yang akan kulakukan pada istriku sendiri?"     

'Istriku sendiri?'     

'Tuan Huo berkata Kak Jin adalah istrinya?'     

'Apa mungkin Kak Jin itu…'     

Xiao Han merasa telah menemukan sebuah rahasia besar. Dia pun langsung membungkuk hormat pada Huo Xishen, "Tuan Huo tidak perlu khawatir, saya akan tutup mulut. Saya tidak tahu apa-apa. Saya tidak melihat apa-apa."     

Saat ini, seluruh perhatian Yan Jinyi masih tertuju pada Huo Xishen.     

Bukan karena dia merindukannya. Lagi pula, di matanya, Huo Eranj*ng tidaklah penting, karena pria itu tidak mau memberinya uang.     

Tapi yang menjadi perhatiannya adalah…     

'Huo Eranj*ng benar-benar tampan dengan penampilan seperti ini!'     

'Bahkan lebih tampan dari para buaya darat itu!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.