Bandit Cantik

Berani-beraninya Kamu Menjual Barang Milik Nyonya Muda Kedua



Berani-beraninya Kamu Menjual Barang Milik Nyonya Muda Kedua

0"Tuan Zhao, aku…"     
0

Zhao Xinchen melambaikan tangannya dengan tidak sabar, "Keluar!"     

"Baik, baik. Aku akan keluar!"     

Li Ankang hampir jatuh terguling sebelum berlari keluar.     

Sesaat setelah kepergian pemuda itu, gaya arogan yang ditunjukkan Zhao Xinchen langsung lenyap seketika. Ia menatap Yan Jinyi dengan senyum semanis anjing pudel, "Kak Jin, bagaimana kalau uang satu juta ini untukmu saja?"     

Bola mata Yan Jinyi melebar, "Arlojimu…"     

"Tidak apa-apa. Itu hanyalah hadiah ulang tahun, aku juga sudah bosan memakainya."     

Yan Jinyi mengangguk-angguk, dan dengan senang hati menerima uang satu juta itu.     

Tapi…     

Matanya yang berbinar karena akan mendapatkan uang satu juta mulai meredup saat mengingat gelang batu giok darah bernilai satu juta tadi.     

Dia kemudian bangkit dan menunjuk Huo Qingyuan, "Huo Qingyuan, ayo pergi menagih hutang bersamaku!"     

Zhao Xinchen adalah orang yang sangat kejam. Dia mengirim seseorang untuk memberitahu Chen Yulian bahwa perempuan itu telah ditipu oleh putranya sendiri.     

Begitu Li Ankang pulang, ia langsung disambut oleh pukulan dari Chen Yulian.     

Rumah baru Chen Yulian masih direnovasi. Saat ini mereka masih tinggal di rusun lamanya.     

Omelan-omelannya yang sangat memekakkan telinga membuat hampir semua tetangga tahu kalau putranya yang bodoh telah menipunya lagi.     

Yan Jinyi dan Huo Qingyuan datang ke rumah Chen Yulian bersama seorang pengacara, pengawal, dan dua petugas polisi.     

Saat ini sudah ada banyak orang yang berkerumun.     

Salah satu petugas polisi mengetuk pintu rumah Chen Yulian terlebih dahulu.     

Chen Yulian masih mengomel di dalam rumahnya. Dia membuka pintu dengan marah dan hendak memaki orang yang datang ke rumahnya, namun dia langsung menciut begitu melihat seorang polisi berdiri di depan pintu.     

"Pak Polisi, Anda…"     

Polisi itu menunjukkan tanda pengenalnya terlebih dahulu sebelum menjawab, "Nyonya Muda Kedua Keluarga Huo melapor pada kami bahwa Anda telah menjual barangnya tanpa izin dengan jumlah yang diduga mencapai satu juta yuan. Hal ini menyebabkan dampak yang serius. Sekarang, mohon ikut kami ke kantor polisi."     

Chen Yulian begitu panik saat mendengarnya, namun ia masih berusaha tersenyum, "Pak Polisi. Sepertinya ada kesalahpahaman di sini. Bagaimana mungkin saya menjual barang milik Nyonya Muda Kedua tanpa izin?"     

Polisi lalu mengeluarkan selembar foto, "Ini adalah foto yang diberikan oleh seorang kolektor. Keluarga Huo telah mengkonfirmasi bahwa gelang itu adalah milik leluhur Keluarga Huo. Chen Yulian, Anda bisa ditangkap karena perbuatan yang telah Anda lakukan. Sekarang ayo ikut kami."     

Chen Yulian menatap Li Ankang yang tampak senang melihat penderitaannya. Sementara putrinya masih duduk dengan acuh tak acuh di sofa. Chen Yulian pun menggertakkan giginya.     

"Pak Polisi, Nyonya Kedua sudah memberikannya kepadaku. Karena telah diberikan kepadaku, maka sah-sah saja bukan kalau aku menjualnya, kan?"     

Yan Jinyi pun perlahan muncul.     

Dia memakai kacamata hitam besar dengan bingkai lebar yang hampir menutupi seluruh wajahnya, "Bibi, berani sekali kamu mengucapkan omong kosong. Kapan aku mengatakan hal seperti itu padamu?"     

'Yan Jinyi, jal*ng ini!'     

Chen Yulian mengepalkan tangannya sembari menatap Yan Jinyi dengan sorot membunuh.      

Namun dia langsung gugup ketika melihat pengawal yang ada di belakang Yan Jinyi.     

"Jin…"     

"Tolong panggil aku Nyonya Muda Kedua. Terima kasih."     

"Ekhem, Nyonya Muda Kedua, sepertinya kamu sangat pelupa. Saat itu kamu sendiri yang memberiku sebuah kotak kayu berisi gelang."     

"Aku hanya memintamu membantuku menyimpannya dulu. Apa aku berkata akan memberikannya padamu?"     

"Aku...aku tidak mengira kamu...kamu memberikannya padaku..."     

Yan Jinyi bertanya memastikan, "Jadi artinya kamu mengaku telah menjual gelangku?"     

Raut wajah Chen Yulian agak berubah, "Aku…"     

"Karena kamu sudah mengakuinya, masalahnya menjadi jelas," Yan Jinyi melanjutkan dengan nada dingin, "Kembalikan gelang itu atau berikan uang hasil penjualannya padaku. Jika tidak, maka jangan salahkan aku kalau harus mengabaikan hubungan keluarga kita dan menjebloskanmu ke penjara dengan tanganku sendiri."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.