Bandit Cantik

Kamu Tahu Kalau Aku Sudah Mengejarmu Sejak Lama



Kamu Tahu Kalau Aku Sudah Mengejarmu Sejak Lama

0Zhao Xinchen menyeringai seraya berjalan angkuh ke arah Li Ankang.     
0

Li Ankang masih membual tentang betapa baiknya kakak sepupunya padanya saat tiba-tiba ada sebuah tangan mencengkram lengannya.     

"Hei, bocah ingusan! Bisa-bisanya kamu menggoda kekasihku. Apa kamu cari mati, ha!" Ucapnya sambil mendorong keras Li Ankang.      

Pinggang Li Ankang terbentur meja bar hingga membuatnya meringis kesakitan.      

Dia menatap marah pada Zhao Xinchen, "Siapa kamu, ha? Apa kamu tahu siapa sepupuku? Berani sekali kamu mencari masalah denganku. Apa kamu sudah bosan hidup?"     

Li Ankang memang sombong, tapi Zhao Xinchen jauh lebih sombong darinya.     

"Haha… Kamu tanya siapa aku? Pergilah ke berbagai bar elit di Kota Shengjing. Tanyakan apa ada yang tidak mengenalku di sana? Bocah ingusan, kamu terlalu sombong. Coba katakan padaku, memangnya siapa sepupumu itu?"     

Pada saat ini, Anna menatap Zhao Xinchen dengan ekspresi jengkel. Rasanya ia sangat ingin menjauh darinya. "Hei, berhenti bicara omong kosong. Sejak kapan aku menjadi kekasihmu?"     

"Nana, ayolah. Kamu tahu kalau aku sudah mengejarmu sejak lama."     

"Siapa yang peduli?"     

Li Ankang seketika tahu jika nona kaya ini tidak menyukai pria yang ada di depannya sama sekali.     

'Hmm, dia pasti hanyalah anak orang kaya baru. Memangnya dia sebanding dengan keluarga Huo yang merupakan konglomerat papan atas?'     

Memikirkan hal ini membuat Li Ankang merasa bangga. Ia kemudian memandang angkuh Zhao Xinchen, "Aku adalah sepupu dari Nyonya Muda Kedua Keluarga Huo. Berani sekali kamu menyinggungku. Kalau sampai sepupuku dan suaminya tahu tentang ini, siap-siap saja menerima akibatnya."     

Ouh!     

'Sudah lama sekali aku tidak turun ke arena. Tidak kusangka ternyata ada baj*ngan kecil yang berani menantangku, heh?'     

Zhao Xinchen menginjak kursi dengan satu kaki sambil menatap penuh penghinaan, "Kamu bilang kamu sepupu dari Nyonya Muda Kedua? Apa kau menipuku, hm? Aku adalah …"     

Sebelum kata 'kakak' meluncur dari bibirnya, Zhao Xinchen tiba-tiba merasa ada roh jahat yang tengah memperhatikannya dari belakang. Menyadari hal ini, ia segera mengubah kata-katanya, "Hari ini juga, aku akan memberitahumu apa yang terjadi kalau kamu berani menggoda kekasihku!"     

Zhao Xinchen lalu mengulurkan tangannya dan mencengkram kerah Li Ankang. Namun, Li Ankang juga tidak mau kalah. Keduanya pun langsung beradu mulut.     

Yan Jinyi melihat Zhao Xinchen yang sengaja melepas arlojinya dan melemparkannya ke kaki Li Ankang.      

'Prak~~'     

Kaca arloji itu pun pecah. Melihat hal itu, Zhao Xinchen memicingkan mata. Dia mengangkat kaki dan menendang perut Li Ankang. "Bukankah kamu mengatakan kalau Nyonya Muda Kedua Keluarga Huo adalah sepupumu? Harga arlojiku ini mencapai jutaan dolar. Sekarang cepat ganti rugi arlojiku!"     

Li Ankang meludah seraya menatap garang pada Zhao Xinchen. Dia sudah akan membalas saat melihat semua teman yang datang bersamanya keluar dari kamar mandi satu demi satu.     

"Hei, bukankah ini Tuan Zhao? Sudah lama tidak bertemu dengan Tuan Zhao. Tuan Zhao sibuk apa?"     

Zhao Xinchen menjawab malas, "Belajar mengelola perusahaan."     

Banyak orang yang mulai berkumpul, dan lebih dari setengahnya telah mengenal Zhao Xinchen. Mendengar ucapan Zhao Xinchen, tatapan mereka berubah ngeri.     

Seorang tuan muda yang bahkan lebih suka bermain-main daripada Huo Sanshao, baru saja mengatakan kalau dia sedang belajar mengelola perusahaan?     

Li Ankang yang mendengar kata 'Tuan Zhao' pun segera menatap temannya, "Kamu memanggilnya Tuan Zhao?"     

"Ya, dia adalah putra pemilik Hengyuan Real Estate. Semua orang memanggilnya Tuan Zhao."     

Dia putra pemilik Hengyuan Real Estate?     

Wajah Li Ankang memucat dalam sekejap. Dia segera membungkuk di hadapan Zhao Xinchen, "Halo, Tuan Zhao. Aku terlalu bodoh karena tidak tahu siapa Anda. Maaf telah menyinggung Anda. Aku tidak tahu bahwa Anda adalah Tuan Zhao."     

Zhao Xinchen menunjuk ke arah arlojinya yang ada di lantai, "Arloji ini…"     

"Aku ganti, aku ganti!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.