Bandit Cantik

Bahkan Kakak Kedua pun Berani Kamu Goda



Bahkan Kakak Kedua pun Berani Kamu Goda

Yan Jinyi menutup teleponnya dan melihat Huo Qingyuan yang tengah memandangnya dengan tatapan aneh.      

Ia mengusap-usap hidungnya dengan raut wajah bingung, "Kenapa?"     

Huo Qingyuan perlahan mengacungkan jempolnya, "Kakak Ipar, kamu hebat sekali!"     

"Hah?"     

"Bahkan Kakak Kedua pun berani kamu goda. Kakak Ipar, aku sangat kagum padamu!"     

Ini menyenangkan, bukan?     

Yan Jinyi tiba-tiba mengangkat kedua sudut bibirnya hingga membentuk senyum menggoda. Ia kemudian melangkah maju mendekati Huo Qingyuan, lalu mengulurkan jari telunjuknya untuk mengangkat dagu gadis itu, dan menghembuskan nafas tepat di hadapannya.      

Yan Jinyi baru saja meminum segelas anggur, membuat nafasnya mengeluarkan aroma anggur yang kuat, "Nona, apa kamu menyukai Tuan? Ayo ikut Tuan, Tuan janji akan membuatmu hidup enak nanti."     

Astaga!     

Wajah Huo Qingyuan memerah, jantungnya terasa berdebar begitu kencang.     

'Kakak Ipar Kedua sangat provokatif!' Batinnya.     

Bagaimana ini, dia merasa akan jatuh cinta pada Kakak Ipar Keduanya!     

Melihat Huo Qingyuan yang bungkam, Yan Jinyi mencondongkan tubuhnya lebih dekat pada gadis itu, ia mengendus sela leher Huo Qingyuan lalu berkata dengan suara rendah dan parau, "Kamu sangat harum."     

Tidak bisa. Tidak bisa!     

Wajah Huo Qingyuan semakin memerah. Dia bahkan tidak berani menatap Yan Jinyi.     

Andai saja Kakak Ipar Keduanya adalah seorang pria, Kakak Ketiga pasti tidak akan ada apa-apanya, karena para wanita pasti akan lebih memilih mendekati Kakak Ipar Kedua! Bisakah dia menghancurkan tembok pertahanan Kakak Kedua?     

Tepat saat Huo Qingyuan masih tenggelam dalam pemikirannya, tiba-tiba suara beberapa pemuda terdengar.     

"Ankang, kudengar kamu akan kuliah di luar negeri? Keren! Enaknya memiliki sepupu yang menikah dengan keluarga kaya."     

"Benar, Ankang, kapan kamu akan mengenalkan sepupumu kepada kami? Kami juga ingin melihat seperti apa rupa Nyonya Muda kaya."     

Beberapa anak laki-laki dengan pakaian modis keluar dari gang dengan saling berangkulan.     

Pemuda yang paling tinggi, berambut cepak berwarna merah menyala. Telinganya ditindik menggunakan anting-anting yang berlebihan. Celana jeans yang dikenakannya dipenuhi banyak sobekan.      

Yan Jinyi memandang anak laki-laki itu dengan mata menyipit.     

'Ankang? Li Ankang? Pasti dia adalah putra Chen Yulian yang bodoh itu.'     

'Sayang sekali. Namanya terlalu bagus untuk bocah seperti itu.'     

"Targetnya sudah muncul. Apa temanmu masih belum datang?"     

'Kakak Ipar Kedua, apa aku masih belum cukup untukmu! Kenapa kamu masih mau temanku!'     

"Kakak Ipar, temanku tidak lebih cantik dariku. Bodinya juga tidak lebih bagus dibandingkan denganku. Selain itu keluarganya pun tidak lebih kaya daripada aku."     

Huo Qingyuan berbisik lirih.     

Yan Jinyi menatap tajam pada Huo Qingyuan, "Terus?"     

'Kakak Ipar Kedua, kamu baru saja menggodaku, dan sekarang kamu malah membenciku!'     

'Kakak Ipar Kedua, kamu keterlaluan!'     

Yan Jinyi terlalu malas untuk menanggapi Huo Qingyuan. Dia memutuskan untuk mengikuti Li Ankang dan teman-temannya memasuki bar.     

Li Ankang jelas seorang pelanggan lama di sini. Begitu dia masuk, sudah ada banyak orang yang mendekat dan mengobrol dengannya.     

"Yo, bukankah ini Li Shao? Aku tidak melihatmu beberapa hari ini."     

Anak laki-laki dengan tubuh lebih pendek yang mengikuti Li Ankang menjawab dengan bangga, "Ankang itu sepupu dari Nyonya Muda Kedua Keluarga Huo. Dia akan kuliah di luar negeri. Jadi mana mungkin punya banyak waktu ke sini."     

Para wanita di sekitar sana yang mendengar bahwa Li Ankang adalah sepupu dari Nyonya Muda Kedua pun mulai memandangnya. Mereka mencoba menarik perhatiannya.     

"Kakak Ipar, sejak kapan kamu punya sepupu sejelek ini. Kenapa aku tidak tahu?"     

Perasaan waspada tiba-tiba muncul, membuat Huo Qingyuan semakin tidak menyukai Li Ankang.     

'Tidak masuk akal sekali. Dia hanya seorang sepupu, jadi apa yang pantas dipamerkan? Kakak Keduaku adalah suami dari Kakak Ipar!'     

'Dulu Kakak Ipar Kedua juga telah membantuku menyingkirkan baj*ngan itu!'     

'Kakak Ipar Kedua paling menyayangiku!'     

"Dia adalah putra Chen Yulian. Sejak kapan aku berkata punya sepupu seperti ini?"     

Chen Yulian?     

Huo Qingyuan mulai berusaha mengingat-ingat selama beberapa saat sebelum akhirnya ia teringat pada seseorang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.