Bandit Cantik

Bagaimana Dia Bisa Memiliki Penglihatan yang Begitu Bagus



Bagaimana Dia Bisa Memiliki Penglihatan yang Begitu Bagus

0Tunggu saja, dia pasti akan makan delapan atau sepuluh kali kalau masalah ini sudah beres nanti.     
0

Setelah makan, Yan Jinyi sengaja mengelilingi Huo Zixing sambil bersendawa dengan puas.     

Sedangkan Huo Zixing bingung melihat tingkahnya.     

Sesaat setelah itu, suara desahan Yan Jinyi pun terdengar, "Kenapa hot pot-nya terasa begitu nikmat malam ini?"     

'Yan Jinyi, kamu sudah keterlaluan!'      

Huo Zixing telah berdiri selama hampir lima jam. Dia merasa kakinya akan lumpuh jika terus berdiri.     

Bagaimana kalau dia berlutut saja?     

Shen Yan mengerutkan kening ketika melirik tubuh Huo Zixing yang bergetar, "Kakek, Adik Ketiga sudah berdiri terlalu lama. Mengapa Kakek tidak memberinya kesempatan saja untuk menyelesaikan masalah ini?"     

Huo Xian mendengus dingin sebelum berbalik dan menanyakan pendapat Yan Jinyi, "Jinyi, bagaimana menurutmu?"     

Huo Zixing segera menatap Yan Jinyi. Tatapannya sudah tampak seperti anjing pudel.     

Rasanya ingin sekali meremas-remasnya!     

Yan Jinyi sudah akan menunjukkan kebaikan hatinya, namun Qin He, pengawal yang dia obati tulangnya waktu itu berlari dengan panik.     

"Saya sudah menemukan buktinya, Tuan Besar. Tuan Muda Kedua sudah mengirimi saya sebuah video. Jika ini dipublikasikan, citra Tuan Muda Ketiga akan kembali baik."     

Mata Huo Zixing berbinar cerah, "Sungguh?"     

Qin He menyerahkan ponselnya pada Huo Xian.     

Di dalamnya terdapat file video kamera CCTV sebuah hotel. Awalnya Huo Zixing mabuk dan kembali ke kamarnya. Setelah sepuluh menit, terlihat Yan Xin tengah dibawa paksa masuk ke dalam kamar yang ada di sebelah kamar Huo Zixing oleh seorang pria berperut buncit. Setelah satu jam berselang, Yan Xin terlihat lagi keluar dari kamar tersebut dengan sempoyongan. Dia berjongkok di depan pintu kamar Huo Zixing dan menangis begitu lama.     

Saat itu, penampilannya sudah acak-acakan.     

"Berarti Adik Ketiga memang dijebak."     

Shen Yan menghembuskan nafas lega.     

"Huh…" Huo Xian mendengus dingin, "Qin He, kamu bilang Huo Xishen yang mengirim ini?"     

Qin He mengangguk, "Benar, tampaknya video yang dikirim oleh Tuan Muda Kedua ini telah dihapus. Tapi untungnya, orang yang menghapus video tersebut lupa membersihkan recycle bin-nya."     

Huo Xian mengangguk, ekspresinya melembut, "Kalau begitu publikasikan video ini."     

"Kakek, jangan khawatir!" Yan Jinyi tiba-tiba membuka suara. Senyumnya terasa sedikit aneh.     

Membuat semua orang yang berada di ruangan itu menatapnya dengan kebingungan.     

Qin He juga menatap Yan Jinyi dengan kernyitan samar di dahinya, 'Kenapa harus Nyonya Muda Kedua lagi?'     

"Apa maksudmu, Jinyi?"     

"Saat ini opini publik masih belum mencapai puncaknya. Kita biarkan Yan Xin berkoar-koar saja dulu. Begitu dia merasa bahwa posisi menantu ketiga Keluarga Huo sudah ada dalam genggamannya, baru kita mempublikasikannya."     

Mata Huo Xian tampak berbinar, 'Istri Xishen tidak hanya pintar, tapi dia juga sama kejamnya dengan Xishen. Mereka memang pasangan yang serasi.'     

Bagaimana dia bisa memiliki penglihatan yang begitu bagus?     

'Anak-anak kedua orang ini pasti akan sangat luar biasa nanti!'     

'Sayangnya bocah ingusan Xishen itu masih …'     

Ugh ...     

Huo Xian saja yang tidak tahu kalau Huo Xishen diam-diam telah menggendong Yan Jinyi.     

Meskipun, dia harus membayarnya dengan melewati malam yang begitu sulit.     

Huo Zixing sedikit cemas, "Kakak Ipar Kedua, sampai kapan kita harus menunggu? Bukankah wanita terkutuk Yan Xin itu sudah berada di atas angin sekarang ini? Bukankah kita sudah cukup menderita dengan hujatan mereka?"     

Menderita?     

Yan Jinyi mengerjap, sorot matanya dipenuhi pertanyaan.     

" ... "     

'Kamu hebat, kamu berhak melakukannya.'     

Sementara itu, Huo Zixing berusaha berkompromi melalui tatapannya.     

Keesokan harinya     

Untuk pertama kalinya, Yan Jinyi meminta ikut pergi ke kantor bersama Huo Zixing.     

Namun karena lewat pintu belakang, jadi dia sampai di lobi kantor beberapa menit lebih awal daripada Huo Zixing.     

Yan Jinyi menunggu di pintu masuk TG Entertainment sambil minum kopi dan mengobrol dengan satpam hingga mobil Huo Zixing datang.     

Tiba-tiba saja, sekelompok wartawan bergegas menyerbunya seolah-olah mereka keluar dari dalam lubang tanah. Huo Zixing dikepung begitu dia keluar mobil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.