Bandit Cantik

Saya Yakin Anak Ini Akan Mirip dengan Ayahnya



Saya Yakin Anak Ini Akan Mirip dengan Ayahnya

0Melihat Huo Qingyuan yang bungkam, Yan Jinyi mengernyitkan dahi jengkel, "Huo Qingyuan, aku ingin menanyakan sesuatu padamu."     
0

Huo Qingyuan bergidik. Dia segera menyalakan TV yang terhubung dengan internet untuk mencari berita terbaru dunia hiburan.     

Dan dia pun berhasil menemukan video wawancara Yan Xin yang dilakukan di rumah sakit, tepatnya di kamar rawat gadis itu.     

Dalam video tersebut, Yan Xin yang mengenakan baju pasien tengah bersandar di ranjang, wajahnya pucat, dan bahkan meskipun telah ditutupi selimut, perut besarnya masih bisa terlihat.     

Di sebelahnya, duduk seorang reporter wanita berusia tiga puluhan.     

"Nona Yan, terima kasih telah bersedia untuk kami wawancarai."     

Yan Xin tersenyum lemah, "Sama-sama. Sebenarnya saya sempat merasa ragu untuk waktu yang lama."     

"Nona Yan, apakah benar anak ini adalah darah daging Huo Sanshao?"     

Yan Xin mengusap perutnya, sorot matanya penuh kelembutan, "Saya yakin anak ini akan mirip dengan ayahnya."     

Meskipun tidak menjawab secara gamblang, kalimat tersebut mengisyaratkan bahwa itu benar-benar anak Huo Zixing.     

"Nona Yan, sejauh yang saya tahu, banyak wanita hamil sebelum Anda yang datang ke TG Entertainment dan mengklaim bahwa mereka mengandung anak Huo Sanshao. Tapi kemudian terbukti kalau mereka hanya menipu demi uang."     

Mendengar ini, Yan Xin menggigit bibir bawahnya dan memamerkan ekspresi ingin menangis. Dia berkata dengan sedih, "Saya… saya hanya melakukannya dengan Tuan Muda Ketiga."     

"Usia kandunganmu sudah tua. Nona Yan pasti tahu latar belakang keluarga Huo Sanshao yang tidak akan menerima anak ini. Jadi kenapa Anda bersikeras melahirkan anak ini?"     

Kata-kata reporter itu tampaknya berhasil menyentuh hati Yan Xin. Dia menunduk seraya menyeka air matanya. Dan setelah beberapa saat, barulah dia mengulas senyum dengan paksa, "Saya yakin kalian semua sudah tahu bagaimana saya dan Tuan Muda Ketiga bisa saling mengenal. Saat itu, saya bahkan punya niat untuk bunuh diri, tapi Tuan Muda Ketiga tiba-tiba muncul dan menyelamatkan saya dari kegelapan. Dia layaknya cahaya, saya benar-benar jatuh cinta padanya. Saya sangat mencintainya …"     

Yan Jinyi mengambil biji kuaci sambil mencemooh, "Sebentar lagi kemampuan akting gadis ini pasti bisa melampaui diriku. Ck, ck… Sangat mencintainya? Seperti cahaya? Apa dia anak punk?"     

"Ya, dia terlalu palsu. Menjijikan!"     

Huo Qingyuan mengulurkan tangannya ingin mengambil biji kuaci juga, namun Yan Jinyi segera menepisnya.     

"Eh?"     

"Kalau mau makan ya beli sendiri." Ucap Yan Jinyi dingin, namun dia langsung tersenyum manis pada Shen Yan, "Kakak Ipar, makanlah kuacinya. Rasanya sangat enak."     

'Kakak Ipar Kedua, kamu tidak adil!' Maki Qingyuan dalam hati.     

Di TV, wawancara Yan Xin masih berlanjut.     

"Nona Yan, bagaimana Anda dan Huo Sanshao bisa …"     

Yan Xin menjadi tersipu malu, "Ya, sebenarnya itu adalah kecelakaan. Saat itu, Tuan Muda Ketiga mabuk. Jadi saya membantunya untuk beristirahat. Dan akibatnya… Ini semua salah saya. Saya begitu mencintainya, jadi saya tidak melawan saat itu. Dan ketika saya tahu sedang hamil, awalnya saya berencana membesarkan anak ini di luar kota dan tidak ingin muncul lagi di hadapan Tuan Muda Ketiga di masa depan nanti. Saya tahu saya tidak bisa menikah dengan orang lain. Saya hanya ingin membesarkan anak ini sendiri."     

Yan Jinyi membuat gerakan seolah mau muntah.     

'Nona, Oscar berhutang sepuluh piala padamu!'     

Reporter tersebut tampak tidak mengerti, "Nona Yan, kalau begitu kenapa Anda pergi ke Kediaman Huo dan mencari Huo Sanshao?"     

Wajah Yan Xin mulai memucat, "Ibu saya melihat hasil tes kehamilan dan akhirnya tahu mengenai kehamilan saya. Dia bersikeras memaksa saya untuk mengungkapkan siapa ayah anak ini. Jika tidak, maka dia akan menyuruh saya menggugurkannya. Bagaimanapun juga, ini adalah darah daging saya sendiri. Satu-satunya hal yang saya pedulikan dalam hidup saya adalah anak ini. Karena ketidakberdayaan saya, akhirnya saya terpaksa memberitahukannya siapa ayah anak ini. Saya tidak menyangka kalau Ibu saya akan memaksa saya menemui Tuan Muda Ketiga, dan jika Tuan Muda tidak mau mengakui anak ini, maka dia akan menikahkan saya dengan perjaka tua berusia lima puluh tahun!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.