Bandit Cantik

Ternyata Kurang Kasih Sayang Ibu



Ternyata Kurang Kasih Sayang Ibu

0"Huh?"     
0

"Maksudku, apa mungkin dia memiliki penyakit semacam … fobia pada wanita?"     

Shen Yan tertegun selama beberapa detik sebelum menggelengkan kepalanya dan menghela nafas.     

'Sepertinya dia benar-benar sakit!'     

"Jinyi, sebuah keberuntungan bisa menikah dengan anggota Keluarga Huo. Kamu harus tahu, pernikahanku dengan A Yu--Huo Chengyu adalah pernikahan bisnis. Jadi sebenarnya kita sudah saling mengenal dan tumbuh bersama. Ya, semacam itu."     

Jinyi sebenarnya tidak paham.     

Yan Jinyi mendengarkan ucapan Shen Yan layaknya seorang bayi yang baik. Kedua tangannya ia letakkan di atas lutut, punggungnya ia tegakkan. Ia mendengarkan dengan seksama.     

"Apa kamu tahu bagaimana orang tua dari keempat kakak beradik itu meninggal?"     

Tampaknya wanita itu tengah mengingat sebuah kenangan yang buruk. Ekspresi Shen Yan tampak begitu pilu. Sorot matanya berubah sendu.     

Yan Jinyi menggelengkan kepalanya.     

"Ibunya lah yang membakar dirinya sendiri dan ayahnya hidup-hidup. Dia membakar keluarganya, Xishen dan ayahnya."     

Bola mata Yan Jinyi membesar tak percaya.     

'Aku tidak percaya ada hal yang seperti itu.'     

"Keluarga Ibu mereka memiliki riwayat penyakit mental genetik. Sebenarnya semuanya baik-baik saja pada awalnya. Tapi setelah beliau melahirkan adik ketiga, dia mengalami gejala secara bertahap. Ketika Qingyuan lahir, dia menjadi tidak mengenali siapapun."     

Tidak heran kalau Huo Qingyuan selalu menempel padanya dan Kakak Ipar. Ternyata dia kekurangan kasih sayang ibu …     

Ini menyedihkan.     

"Lalu apa hubungannya dengan Huo Xishen?"     

"Kudengar dari Kakekku, kejadian itu bertepatan dengan hari ulang tahun Xishen. Dia diam-diam pergi ke tempat ibunya tinggal. Dia tidak menduga kalau ibunya tiba-tiba menjadi gila dan memukuli Xishen dengan sangat keras. Dia diikat di kursi. Ibunya bilang kalau dia akan mati bersamanya. Ibunya lalu menyalakan api dan menyulutnya ke kelambu rumah. Saat ayahnya tiba, api sudah menyala-nyala. Beliau lalu segera menyelamatkan Xishen dan kembali lagi untuk menyelamatkan ibunya. Tapi ternyata, keduanya tidak pernah keluar lagi dari dalam rumah itu."     

Yan Jinyi tercenung, ternyata karakter aneh Huo Xishen disebabkan oleh kejadian itu.     

"Insiden ini meninggalkan trauma psikologis bagi Xishen. Dia mulai menolak semua wanita. Umumnya ini dikenal dengan misogini. Sekali disentuh, maka sekujur tubuhnya akan merasa menggigil.     

Pantas saja pria itu begitu menghindar ketika dia goda.     

Shen Yan tiba-tiba menatap Yan Jinyi, "Jinyi, aku tiba-tiba ingin menanyakan ini. Apa Xishen berinisiatif menyentuhmu?"     

"Er ..." Yan Jinyi merasa agak malu, "Ekhem, aku… tadinya kupikir itu akan menyenangkan, jadi aku memprovokasinya."     

Shen Yan menarik Jinyi mendekat dan memeriksa seluruh tubuhnya, "Kamu tidak terluka, kan?"     

"Kenapa aku harus terluka?"     

Tatapan Shen Yan menjadi tidak terbaca, "Dulu, ada beberapa selebriti yang mencoba menyentuh Xishen, tapi mereka diusir oleh pengawal. Xishen bahkan memberi keluarga mereka pelajaran."     

Itu …     

Sangat kejam, bukan?     

Yan Jinyi bergidik. Dia janji tidak akan pernah bersikap murahan lagi pada Huo Xishen di masa depan. Bagaimana kalau dia diam-diam menyembunyikan uang pribadinya dan melarikan diri saja?     

Tidak, jika Huo Xishen menderita penyakit si*lan ini, kenapa Tuan Besar Huo justru mendesaknya untuk memiliki anak setiap saat? Bukankah itu sama saja dengan mendorongnya masuk ke dalam lubang api!     

Tuan Besar Huo sangat berbahaya. Begitu juga dengan anggota Keluarga Huo lainnya.     

Dia akan mengencangkan ikat pinggang dan berusaha keras menghasilkan banyak uang untuk membeli sebuah gunung!     

Ya, dia akan segera mencari pekerjaan lagi.     

***     

Huo Zixing baru saja mengurus beberapa media. Dia merasa semua orang tengah menyudutkannya.      

Tepat saat dia hendak pergi minum dengan beberapa teman, panggilan telepon dari Yan Jinyi tiba-tiba terdengar seperti sebuah mantra kehidupan baginya.     

Huo Zixing pun buru-buru menjawab telepon itu, "Kakak Ipar Kedua, ada apa?"     

"Apa ada tawaran pekerjaan untukku baru-baru ini?"     

Banyak.     

Sekarang Huo Zixing sendiri yang mengelola tawaran pekerjaan untuk Yan Jinyi, dan memilah beberapa pekerjaan yang menurutnya bagus untuk diberitahukan pada Jinyi."     

"Apakah majalah pria menghasilkan banyak uang?"     

"Lumayanlah."     

Lumayan itu berarti tidak banyak, bukan?     

Zhuang Heng si*lan dan manajernya itu ternyata telah menipunya. Mereka bilang pemotretan majalah menghasilkan banyak uang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.