Bandit Cantik

Tes Kehamilan Macam Apa?



Tes Kehamilan Macam Apa?

0'Aku bahkan tidak pernah tidur seranjang denganmu… Jadi, tes kehamilan macam apa yang kamu katakan?'     
0

Huo Xishen mengulurkan tangannya untuk membelai kepala Yan Jinyi. Tatapannya tampak penuh kasih sayang, "Istriku, bukankah kamu ingin punya anak. Jadi sebaiknya kita lakukan pemeriksaan dulu."     

???     

'Huo Eranjing, kamu!'     

'Terserah. Aku terlalu malas untuk mempedulikanmu, urusan ini lebih penting.'     

Yan Jinyi memaksakan senyuman, yang bahkan lebih terlihat seperti senyum sinis. Dia melingkarkan tangannya ke lengan Huo Xishen tanpa peduli pada respon tubuh Huo Xishen yang membatu, "Nona Yan punya masalah dengan itu?"     

Yan Xin yang belum pulih dari keterkejutannya pun kembali tergagap, "Tidak, tidak."     

Raut wajah Yan Jinyi langsung berubah datar, "Jika tidak maka cepatlah minggir. Apa kamu tidak tahu kalau siapa pun yang menghalangi jalan bisa dipenjara?"     

Yan Xin begitu terkejut mendengar gertakan Yan Jinyi yang terlalu tiba-tiba, lalu bergegas minggir ke samping.     

Pemimpin rumah sakit dan beberapa orang di belakangnya membatin, 'Nyonya Muda Kedua sangat galak.'     

Huo Xishen mengusap kepala Yan Jinyi, "Istriku, tidak perlu memperdulikan orang ini. Kesehatanmulah yang lebih penting."     

Sekelompok perawat yang melihat menggumam, 'Woah, apa Tuan Huo sangat menyayangi Nyonya Muda Kedua? Mengusap kepala adalah tindakan yang sangat romantis!'     

'Apalagi yang melakukannya pria tampan seperti Tuan Huo.'     

Yan Xin hanya bisa melihat Yan Jinyi dan Huo Xishen yang berjalan melewatinya. Saat mereka akan berbelok, Yan Jinyi tiba-tiba membalikkan tubuhnya kembali, "Oh ya, kami bisa menanggung biaya melahirkan Nona Yan terlebih dahulu, dan menunggu hasil tes DNA untuk memastikan kalau anak itu bukan darah daging Huo Santua. Dan saat itu terjadi, Nona Yan harus ingat untuk membayarnya kembali. Bunga yang ditetapkan negara tidak tinggi, kok."     

Tes DNA, tes DNA, tes DNA. Kenapa anak yang dikandungnya bukan darah daging Huo Sanshao, sih!     

Yan Jinyi juga tidak berasal dari keluarga yang baik, tapi kenapa dia bisa menikah dengan orang kaya!     

Setelah berbelok, Yan Jinyi tiba-tiba berbalik dan mendorong tubuh Huo Xishen hingga membentur dinding. Dia menghimpit dengan satu tangan, sedangkan tangan lainnya digunakan untuk mengencangkan simpul dasi pria itu, "Huo Xishen, apa kamu berniat memfitnahku dengan mengatakan kalau aku sedang hamil?"     

Orang-orang yang berada di belakang mereka pun sangat terkejut dengan tindakan Yan Jinyi yang begitu tiba-tiba.     

'Si*l, Nyonya Muda Kedua benar-benar mempermalukan Tuan Huo di depan publik!'     

Raut wajah Huo Xishen masih belum berubah saat bertemu tatap dengan mata marah Yan Jinyi. Jakunnya naik turun sebelum menyahut dengan suaranya yang seksi, "Istriku sangat kesepian, jadi akan lebih baik kalau kita punya anak."     

Tampak ada kobaran api dalam sorot mata Yan Jinyi, "Kamu itu yang kesepian! Seluruh keluargamu yang kesepian!"     

"Yah, Istriku memang salah satu anggota keluargaku."     

'Aku kutuk kamu!'     

Yan Jinyi ingin sekali mengumpat.     

Huo Eranjing benar-benar berbahaya dan tidak tahu malu. Pantas saja dia mau menemaninya ke rumah sakit.     

"Bagaimana cara menangani Yan Xin?"     

"Istriku, ayo kita lihat rekaman CCTV dulu."     

Pemimpin rumah sakit secara pribadi memasang kamera pengawas di luar ruangan Yan Xin.     

"Yan Xin dirawat di sini sekitar pukul enam sore kemarin. Ini adalah video setelah dia masuk, saya sudah menggandakannya secepat yang saya bisa. Tuan Huo, Nyonya Muda Kedua, silahkan duduk dan tonton."     

Huo Xishen melihat layar itu dengan begitu serius, "Putar langsung setelah jam delapan pagi."     

"Baik, baik."     

Akhirnya, mereka berdua dapat melihat sosok Chen Yulian muncul di layar.     

Yan Jinyi mendengus dingin, "Jadi benar Chen Yulian."     

"Istriku, apa rencanamu selanjutnya?"     

Yan Jinyi menyeringai. Kilat aneh muncul dalam bola matanya, "Aku akan membuatnya kehilangan sesuatu yang dia inginkan."     

Bukankah Chen Yulian menginginkan uang untuk biaya kuliah putranya ke luar negeri?     

"Bagaimana dengan Yan Xin?"     

"Dia hanyalah badut di sini. Sebaiknya kamu suruh Huo Zixing untuk mengingat-ingat tempat pertemuannya dengan Yan Xin."     

Ucap Yan Jinyi seraya menunjuk pada rekaman CCTV di depannya.     

Huo Xishen langsung paham.     

Istrinya ini tidak hanya berubah menjadi lebih menarik, tapi juga tampaknya jauh lebih pintar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.