Bandit Cantik

Untuk Menikahi Huo Sanshao



Untuk Menikahi Huo Sanshao

0Anak ini memang bukan anak Huo Sanshao.     
0

Dia melakukan hal ini karena kehamilannya berhubungan dengan pria itu.     

Hari itu dia telah dipermalukan oleh teman-temannya. Mereka bilang Huo Sanshao tidak mungkin mau menikahinya. Dia hanya bermimpi untuk bisa naik ke atas ranjang Huo Sanshao.      

Akhirnya dia berusaha menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan kontak teman-teman Huo Sanshao, meminta temannya mengajak Shanshao pergi ke bar, lalu dia akan berusaha membuatnya mabuk. Awalnya, dia sudah hampir berhasil!     

Namun saat itu dia malah terjebak dengan seorang pecandu alkohol di dalam lift. Kemudian dia dibawa paksa masuk ke dalam kamar di sebelah Huo Sanshao, dan dia… perasaan malu dan terhina tiba-tiba menyeruak dalam benaknya.     

Dia telah membayar mahal hanya untuk menikahi Huo Sanshao. Maka dari itu dia harus berhasil!     

Di hari pesta ulang tahun Tuan Besar Huo, dia bertemu dengan Chen Yulian yang diusir dari sana. Dari sanalah dia tahu kalau Chen Yulian adalah bibi dari Nyonya Muda Kedua. Kemudian dia sengaja memberitahu Chen Yulian bahwa dia sedang hamil anak Huo Sanshao.     

Sambil berusaha menghentikan pikirannya, Yan Xin menatap Chen Yulian yang berdiri di kepala ranjang dan tengah menghalau pantulan sinar matahari. 'Si idot ini benar-benar melakukan apa saja demi uang.'     

Tapi bagus juga kalau bisa menggunakan opini publik untuk memaksa Keluarga Huo menerimanya dan anaknya.     

Tiba-tiba suara teriakan seorang perawat terdengar dari arah pintu.     

"Tuan Huo… Tuan Huo dan Nyonya Muda Kedua ada di sini. Apa mereka datang ke sini karena Yan Xin?"     

"Sepertinya begitu. Mungkin mereka terpaksa untuk mengakui anak itu …"     

'Tuan Huo dan Nyonya Muda Kedua datang?'     

Mata Yan Xin berbinar. Dia pun segera menegakkan duduknya.     

Chen Yulian langsung menunjukkan ekspresi pongahnya, "Lihat, kan? Aku sudah bilang kalau aku punya cara agar Keluarga Huo mengakui anakmu. Bicaralah dengan Tuan Huo dan keponakanku yang tak bermoral itu. Buatlah kesepakatan terbaik. Aku pergi dulu."     

Yan Xin tersenyum lebar, "Terima kasih Bibi Chen. Saat aku sudah menjadi menantu Keluarga Huo nanti, kamu pasti akan mendapat keuntungan juga."     

Chen Yulian puas, "Tunggu saja sampai Keluarga Huo menjemputmu."     

Kemudian dia berbalik dan berjalan pergi dengan gaya angkuhnya.     

Setelah kepergian orang itu, dengan tegang dia segera mengambil tasnya di meja samping ranjang dan memoles wajahnya dengan bedak. Sambil memegangi perutnya, dia perlahan turun dan berjalan keluar, berniat membuat adegan seolah-olah tidak sengaja bertemu.     

Huo Xishen dan Yan Jinyi baru akan melewati ruangan Yan Xin saat tiba-tiba pintu itu terbuka, dan tampak Yan Xin yang terhuyung-huyung keluar.     

Gadis itu terlihat memegang dinding dengan satu tangannya, dan saat melihat Yan Jinyi dia langsung pura-pura terkejut, "Nyonya Muda Kedua, Anda… Anda …"     

Sebelum dia meneruskan ucapannya, matanya kembali tertuju pada Huo Xishen. Jelas sekali ada sinar kekaguman dalam tatapannya, "Ini pasti Tuan Huo. Apakah Anda dan Nyonya Muda Kedua ke sini untuk menemui saya? Saya… saya juga tidak menyangka bisa bertemu wartawan. Tolong jangan dengarkan omong kosong para netizen. Saya … jika anak ini memang tidak bisa diterima oleh Keluarga, saya bisa …"     

Dia menghentikan ucapannya lagi. Bibirnya dia gigit keras, wajahnya pun sudah seputih kertas.     

Tapi sayang, meskipun dia berdiri untuk waktu yang lama, tak satupun dari keduanya bersuara.     

Yan Xin mau tidak mau mengangkat wajahnya, dan suara Huo Xishen yang luar biasa dingin pun terdengar.     

"Nona, kamu menghalangi jalan kami."     

Yan Xin tertegun sejenak, "Ap-apa?"     

"Tolong minggir. Kamu menghalangi jalanku dan Istriku."     

"Tuan Huo, Anda …" Yan Xin mengatupkan giginya dan mengepalkan tangannya diam-diam, "Anda dan Nyonya Muda Kedua tidak datang ke sini untuk …"     

Huo Xishen menatapnya dingin, "Aku menemaniku Istriku untuk melakukan tes kehamilan. Apa Nona punya masalah dengan ini?"     

'Menemani Nyonya Muda Kedua untuk tes kehamilan?'     

Yan Xin begitu terkejut.     

'Menemaninya tes kehamilan?'     

Yan Jinyi tanpa sadar menatap Huo Xishen. Dasar gila. Dia tidak hamil, kenapa harus melakukan tes kehamilan?     

"Nyonya, Nyonya Muda Kedua ha … hamil?"     

Tatapannya tertuju pada perut rata Nyonya Muda Kedua. Bagaimana bisa? Bukankah Chen Yulian mengatakan kalau mereka berdua hidup terpisah setelah menikah?     

"Huo Eran… Huo Xishen, apa kamu gila?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.