Bandit Cantik

Memberikan Anaknya Sebuah Keluarga yang Utuh



Memberikan Anaknya Sebuah Keluarga yang Utuh

0"Bawa anakmu pergi dari sini. Bukankah kamu tidak ingin ada orang yang memisahkan kalian?" Huo Zixing berkata ketus.     
0

Yan Jinyi mengangguk, "Benar kata Huo Santua, Keluarga Huo kami juga bukanlah keluarga yang kejam. Kamu bisa memiliki anak itu dan jangan pernah muncul lagi di hadapan kami di masa depan nanti. Jadi tidak ada yang akan memisahkan kalian, bukan?     

"Tapi, tapi saya ingin memberi anak saya sebuah keluarga yang utuh. Tuan Muda Ketiga, saya tidak akan menunda pernikahan kita. Saya siap melahirkan anak ini. Saya harap Anda bisa mengakui anak ini."     

"Mengakui kepalamu itu, ha!"     

Huo Zixing ingin sekali bersikap kasar. Memangnya dia pria seperti apa? Mengapa banyak sekali wanita yang datang dengan perut besar dan memintanya mengakui anak-anak mereka?     

"Nona Yan, jika anak itu benar-benar keturunan Keluarga Huo, maka kita harus …"     

"Kakek, biarkan aku yang menanganinya." Yan Jinyi menyela Huo Xian dengan suara keras. Dia bangkit sambil memegang kemoceng dalam genggamannya dan berjalan mendekati Yan Xin.     

Jinyi kemudian membantu wanita itu untuk duduk di sebuah sofa tunggal dengan begitu lembut. "Tidak baik bagi wanita hamil untuk berdiri terlalu lama. Kalau nanti kamu masuk rumah sakit, Keluarga Huo kami pasti akan masuk berita besok."     

Yan Xin tersenyum canggung, "Saya… saya tidak selemah itu. Terima kasih Nyonya Muda Kedua."     

"Oh jadi tidak lemah ya. Kalau begitu kamu pasti bisa mengerti perkataan orang, kan?" Yan Jinyi kembali duduk di tempatnya dan bertanya dingin.     

'Apa maksudnya?'     

Ada kilat kebencian yang terlintas di mata Yan Xin.      

"Karena kamu sudah berani datang ke kediaman Keluarga Huo-ku, aku rasa seharusnya kamu bisa mencari tahu mengenai Keluarga Huo terlebih dahulu sebelum datang ke sini."     

"Saya masih tidak tahu apa maksud dari ucapan Nyonya Muda Kedua …"     

Yan Jinyi terkekeh, "Keluarga Huo memiliki sebuah tradisi."     

'Ini dia… ini dia tradisi ajaib Keluarga Huo yang sebenarnya tidak ada!'     

Huo Zixing menajamkan telinganya.     

Huo Xian menegakkan posisi duduknya. Matanya tertuju pada Yan Jinyi, 'Sejak kapan Keluarga Huo memiliki sebuah tradisi?'     

Yan Jinyi tidak terburu-buru menjawab. Dia mengambil segelas susu di atas meja dan meneguknya perlahan.     

Yan Xin menatapnya. Dia pikir wanita itu tidak berniat untuk menjelaskan maksudnya. Dia menatap semua orang yang ada di ruangan. Tampaknya tidak ada satu orang pun yang memperhatikannya.     

Tanpa sadar dia meremas roknya, lalu mengulas senyum sambil berkata dengan suara lembut, "Nyonya Muda Kedua, tolong beritahu saya mengenai tradisi itu."     

Yan Jinyi menatapnya, lalu meletakkan gelas yang dipegangnya, "Aku pikir kamu tidak akan tertarik, hm?"     

"Bagaimana mungkin? Saya juga ingin tahu lebih banyak tentang Keluarga Huo." Ucapnya seraya mengusap perutnya yang buncit. Raut wajahnya penuh kelembutan, "Saya bisa memberitahu anak ini nanti, jadi dia bisa tahu lebih banyak tentang keluarga ayahnya."     

Wanita ini lebih pintar daripada wanita sebelumnya.     

Sayang sekali dia bertemu Yan Jinyi.     

"Keluarga Huo memiliki persyaratan fisik yang begitu tinggi. Apakah kamu tahan terhadap pukulan?"     

"Ah?" Yan Xin tercengang.     

Yan Jinyi mengangkat kemocengnya lalu memukul pantat Huo Zixing tanpa mengucapkan sepatah kata pun.     

Huo Zixing tersentak. Dia hanya bisa berdiri dan hendak meregangkan ototnya.     

Dia mengusap pantatnya. Wajah tampannya memerah. Bagaimana bisa Kakak Ipar Kedua memukulnya di hadapan orang luar?!     

Yan Xin tercengang melihat pemandangan di depannya, 'Nyonya Muda Kedua telah berani memukul seorang Tuan Muda Ketiga yang dikenal sangat sombong itu?'     

Huo Xian dan Shen Yan juga terkejut.     

'Jadi ini yang dia bilang tradisi Keluarga Huo?'     

'Tahan pukulan, yah? Tradisi ini tidak buruk juga. Beberapa sifat Yan Jinyi sangat mirip denganku waktu muda.'     

Cucu menantunya telah melakukan hal yang tepat.     

"Sudah lihat, kan? Kulitmu cukup tebal. Kemari, biarkan aku memberikanmu beberapa pukulan. Jika kamu tidak bisa menahan pukulanku, maka kamu tidak akan bisa menjadi bagian Keluarga Huo."     

Nyali Yan Xin mengkerut seketika. Dia tersenyum dengan paksa, "Saya… saya masih hamil. Bukankah pukulan itu bisa …"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.