Bandit Cantik

Dia Adalah Pemimpin Desa Heiyun yang Begitu Dihormati



Dia Adalah Pemimpin Desa Heiyun yang Begitu Dihormati

0Saat Huo Xishen kembali ke kamarnya, dia mendapati Yan Jinyi yang sudah berbaring terlentang di atas ranjang. Wanita ini menghabiskan begitu banyak tempat. Disampingnya terdapat kerangka yang juga dia baringkan di sana.     
0

Sebenarnya ranjangnya sangat besar, tapi Yan Jinyi tidur dengan sangat seenaknya, sehingga tidak tersisa lagi tempat untuknya.     

"Istriku ini memiliki hobi yang sangat mirip dengan Kakak."     

"Sayangnya Huo Chengyu adalah suami Kakak Iparku." Yan Jinyi mendengus, "Kakakmu itu telah merebut Kakak Iparku. Mau tidak mau aku harus menerimanya."     

Huo Xishen menghembuskan nafasnya. Apa dia secara terang-terangan tengah main serong darinya?     

Dan yang dia mau adalah Kakak Iparnya?     

"Apa kamu akan tidur dengan kerangka ini malam ini?"     

Yan Jinyi mengulurkan tangannya untuk menyentuh tulang tengkorak di sampingnya, "Ini sudah menjadi kebiasaanku. Kalau tidak dengannya aku tidak akan bisa tidur."     

Setelah mengatakan itu, Yan Jinyi menyamankan posisinya lagi, "Ranjang ini hanya cukup untuk ditiduri diriku dan kesayanganku. Jadi, terpaksa Tuan Huo harus tidur di sofa malam ini."     

Huo Xishen melirik sofa kamar. Tanpa mengatakan apapun lagi, dia langsung berbalik dan masuk ke dalam kamar mandi.     

Mendengar suara aliran air dari kamar mandi, diam-diam Yan Jinyi menghela nafas lega. Dia kemudian menendang kerangka di sampingnya itu agak menjauh.     

Seharusnya Kakak Ipar Laki-lakinya lah yang tidur bersama Huo Eranjing, lalu dia tidur dengan Kakak Ipar Perempuan. Itu baru sempurna.     

Yan Jinyi bertanya pada dirinya sendiri. Biasanya dia akan langsung tertidur nyenyak setelah berbaring selama beberapa menit. Tapi hari ini…     

Menurut rumor, Huo Eranjing memiliki kemampuan bela diri yang cukup baik. Selain itu dia juga orang yang berbahaya dan licik. Bagaimana kalau nanti Jinyi tidak dapat mengalahkannya?     

Akankah Huo Eranjing tiba-tiba berubah menjadi sesosok monster nanti?     

Sebenarnya dia juga pernah tidur bersama dengan seorang pria. Dia adalah pemimpin Desa Heiyun yang begitu dihormati. Tidak mungkin kalau dia masih polos, kan?     

'Waktu itu, seorang bos besar yang sombong jatuh cinta padaku. Dia bahkan membual bermacam-macam kata rayuan yang …'     

Yan Jinyi tanpa sadar tersipu saat memikirkan ini.      

Ugh, lupakan saja. Itu hanyalah gairah sesaat.     

Untungnya, Huo Eranjing cukup tampan.     

Saat pikirannya penuh dengan imajinasi liar, tiba-tiba saja terdengar suara pintu kamar mandi yang dibuka dari dalam.     

Yan Jinyi refleks melihat ke arah kamar mandi, dan rasanya waktu seperti berhenti berputar untuk beberapa detik. Kedua matanya menatap lurus pada objek di depannya.     

Huo Xishen keluar hanya dengan memakai celana piyama.     

Satu tangannya menggosok rambutnya yang basah dengan handuk. Garis ototnya tampak menonjol. Ini membuatnya tampak begitu menawan.     

Postur tubuhnya bagus. Dia memiliki perut datar dengan otot yang kuat membentuk delapan buah kotak. Bahunya lebar namun pinggangnya kecil. Tetes demi tetes air di tubuhnya jatuh membasahi celana piyamanya, lalu meluncur bebas hingga melewati V-line.     

'Kukira dia memiliki tubuh yang cukup kurus saat biasanya mengenakan pakaian kantor. Tidak kusangka ternyata setelah dia melepas bajunya itu, tubuhnya sangat …'     

'Sangat seksi.'     

Yan Jinyi menelan ludahnya kasar. Selain wajahnya, tubuh Huo Eranjing ternyata cukup bagus juga.     

Melihat tubuh yang begitu sempurna itu, dia pun memutuskan …     

Dia tidak akan tidur sebelum melakukan apapun!     

Dia! Ingin! Meniduri! Huo! Er! Anjing!     

"Apa Istriku ini sudah puas melihat tubuhku?"     

Huo Xishen segera menggodanya begitu melihat Yan Jinyi yang menatapnya secara terang-terangan.     

Awalnya dia pikir Yan Jinyi akan menunjukkan ekspresi yang berbeda, tapi ternyata …     

Yan Jinyi bangkit dan duduk bersila sambil mengusap dagunya dengan satu tangan, "Hm, meskipun sifatmu begitu buruk, tapi wajah dan tubuhmu cukup bagus. Aku hampir tidak bisa menahan gairahku."     

Gairah?     

Huo Xishen jadi merasa malu sendiri. Dia tidak pernah menduga sebelumnya kalau gadis rumahan seperti Yan Jinyi bisa mengucapkan kata sevulgar dan sekasar itu.     

Dia terbatuk lalu lalu mengambil atasan piyamanya di sofa, "Cukup kamu bayangkan saja. Lagipula, kamu pasti tidak akan mampu melakukannya."     

Apa?     

'Aku sudah memutuskan untuk tidur denganmu. Si*lan, tapi kenapa kamu malah menolakku?'     

'Apa kamu gengsi?'     

Amarah Yan Jinyi mulai tersulut, "Huo Eranjing, apa kamu tidak menyukaiku?"     

Huo Xishen mengangkat alisnya seraya berbaring di sofa, "Istriku, perhatikan ucapanmu. Aku adalah suamimu."     

Dasar anj*ng!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.