Bandit Cantik

Kita Tidak Harus Berlaku Layaknya Suami Istri



Kita Tidak Harus Berlaku Layaknya Suami Istri

0'Setelah pindah, lalu apa?'     
0

'Membiarkanmu merusakku dan mempermainkanku?'     

Yan Jinyi masih memutar otaknya.     

"Aku suka tidur sendiri."     

Huo Xishen mengangkat kelopak matanya, "Sebagai pasangan suami istri, cepat atau lambat kita pasti akan tinggal dalam satu kamar."     

"Kita tidak harus bertingkah layaknya suami istri. Mudah, kan?"     

Yan Jinyi mengibaskan tangannya tanda tak setuju.     

Semua orang yang ada di ruangan itu beralih memperhatikannya lagi.     

Ekspresi Yan Jinyi menunjukkan kebingungan, 'Kenapa? Apa dia mengatakan sesuatu yang salah?'     

'Karena seorang suami istri harus tinggal dalam satu kamar, jadi kalau tidak berlaku layaknya pasangan suami istri, apa berarti tidak perlu sekamar?'     

Raut wajah Huo Xian terlihat agak menggelap. Selama ini dia selalu tinggal di sebuah pulau untuk bermeditasi dan memulihkan diri. Dia tidak tahu jika hubungan Xishen dan cucu menantunya bisa seburuk ini.     

Dan juga ruang gudang itu…     

"Siapa yang awalnya menyuruh Yan Jinyi untuk menempati gudang itu?"     

Huo Qingyuan segera mundur selangkah.     

Waktu itu dia benar-benar tidak ingin melihat Kakak Ipar Keduanya. Dia hanya ingin memperlakukannya selayaknya angin tak kasat mata, bukan berniat untuk melecehkannya!     

Huo Xishen bungkam. Huo Chengyu juga sangat jarang berada di rumah. Jadi tidak mungkin keduanya.     

Tatapan dingin Huo Xian langsung jatuh pada Huo Zixing.     

"Aku… aku… apa aku masih bisa memohon maaf pada Kakak Ipar Kedua?!" Rasanya Huo Zixing ingin menangis saja, "Saat itu Kakak Ipar Kedua sedang membersihkan rumah, dan tidak sengaja memecahkan vas bunga kesayanganku. Aku… aku sangat marah hingga menyuruhnya untuk pindah ke ruang gudang… Aku… aku tidak tahu kalau Kakak Ipar Kedua benar-benar menuruti perintahku untuk pindah ke sana!"     

Huo Qingyuan melirik wajah Yan Jinyi yang mengeras, lalu memutuskan untuk menegur keras Kakaknya, "Kakak Ketiga, kamu sudah keterlaluan! Bukankah itu hanya sebuah vas? Apa itu lebih berharga daripada Kakak Ipar Kedua, ha? Apalagi kamu sampai menyuruh Kakak Ipar Kedua pindah ke gudang!"     

Huo Zixing memelototi Huo Qingyuan. Dia tidak terima, "Gadis nakal, jangan berlagak seperti pahlawan! Saat Kakak Ipar Kedua masih belum bisa berdandan dan belum tahu cara berpakaian, kamu juga selalu menertawakannya. Bahkan kamu mengatainya gadis kampung, kan?"     

Sebuah perbandingan yang mencengangkan.     

Yan Jinyi langsung menyadari betapa menyebalkannya pemilik asli tubuh ini sampai orang lain, tidak, sampai Keluarga Huo begitu tak menyukainya, hm?     

Pemilik asli tubuh ini sangat kesepian. Selain saat syuting, dia bahkan tidak berani berjalan dengan kepala terangkat di hari biasa. Jinyi benar-benar tidak menyukai tipe orang seperti ini.     

"Tidak. Kakek, aku sangat menyukai gudang itu. Sungguh. Tolong jangan suruh aku pindah. Aku bisa mati kalau pindah dari sana!"     

Yan Jinyi menatap Huo Xian dalam-dalam. Ada sorot kejujuran dalam sepasang matanya.     

Huo Xian merasa bimbang untuk beberapa lama, lalu mulai menghela nafas panjang, "Hmm, kalau begitu Xishen saja yang pindah ke kamarmu."     

'Pria tua si*lan. Kalau saja kamu tidak punya banyak uang, aku pasti sudah bersikap kasar padamu. Kamu masih mau bersikeras membuat perubahan di sini, kan?'     

Gigi Yan Jinyi sudah berderit menahan ledakan amarah.     

"Ranjangku terlalu kecil untuk ditiduri dua orang."     

Huo Xishen tiba-tiba menatap Yan Jinyi seraya berkelakar, "Kakek, biarkan kami tinggal sekamar. Aku tidak menyangka jika istriku sudah sangat ingin tidur denganku. Aku telah memperlakukan istriku dengan buruk selama ini."     

'Huo Eranjing, apa kamu tidak punya malu?' Pekik Jinyi dalam diam.     

Huo Qingyuan berbisik di samping telinga Huo Xian. Ini membuat Huo Xian terbelalak mendengarnya.     

Pria tua itu lalu mengepalkan tangannya dan menggunakannya untuk menutupi mulutnya saat berdehem, "Aku sudah terlalu tua untuk mengatur kalian. Awalnya aku sudah menyiapkan satu juta yuan sebagai hadiah untuk Jinyi karena telah menjadi menantu Keluarga Huo. Tapi karena Jinyi dan Xishen memiliki hubungan yang buruk, jadi satu juta itu …"     

Yan Jinyi menggertakkan giginya dengan ekspresi yang sudah putus asa, "Baik, aku akan pindah. Bukankah Kakek baru saja menyuruhku pindah kamar, jadi apa masalahnya?"     

'Perlakukan saja Huo Xishen seperti anjing nanti.' Tekad Jinyi.     

'Kakak Ipar, kamu sudah tidak punya harga diri lagi!'     

Jinyi mau seranjang dengan Huo Eranjing selama dia mendapatkan uang itu!     

Huo Xishen tidak menyangka kalau Yan Jinyi bisa diajak kompromi dengan cara ini. Dia masih menatap terkejut pada wanita itu.     

Yan Jinyi meliriknya. Dia kemudian bergegas naik ke atas untuk memindahkan beberapa kerangka yang diberikan Huo Chengyu ke dalam kamar Huo Xishen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.