Bandit Cantik

Aku Menikah Dengan Huo Xishen di Usia Muda



Aku Menikah Dengan Huo Xishen di Usia Muda

0Huo Xian berdehem, "Jinyi, apa maksudmu saat mengatakan Xishen telah menghentikan black card-mu?"     
0

Amarah Yan Jinyi mulai tersulut lagi saat mendapat pertanyaan ini. Dengan cepat dia menaruh keripik kentangnya ke atas meja, "Kakek, cucu keduamu ini sangat kejam. Hanya karena aku berinvestasi sebesar seratus juta untuk sebuah film, dia langsung memblokir black card-ku!"     

Yan Jinyi berkata sambil menghentak-hentakkan kakinya, "Itu masih belum apa-apa. Uang dari hasil investasi film itu kemudian ditransfer ke rekening Huo Qingyuan. Tapi dia… dia malah memblokir kartu Huo Qingyuan juga!"     

Huo Qingyuan mengangguk dengan mata berkaca-kaca.     

'Tapi Kakak Ipar, itu adalah uangku sendiri. Bayaranmu sudah masuk ke dalam kantongmu sendiri!'     

Tapi meskipun Huo Qingyuan tahu segalanya, dia tidak bisa mengatakan apa-apa. Dia harus bekerja sama dengan Kakak Ipar Kedua untuk membuktikan bahwa Kakak Ipar Kedua sedang miskin saat ini!     

"Aku menikah dengan Huo Xishen di usia muda. Bukannya bahagia, aku malah menderita. Dia menyuruhku menempati gudang yang gelap, tanpa memberiku kehormatan yang seharusnya kudapatkan. Bahkan kekasih Huo Sanshao pun berani menghinaku. Tapi lupakan itu semua. Sekarang… sekarang dia malah memblokir kartuku …" Yan Jinyi berusaha keras untuk meneteskan dua butir air mata, "Aku… aku bahkan makan di lokasi syuting. Saat lapar dan ingin makan daging pun aku tidak punya uang untuk membelinya. Kakek, apa menurutmu dia tidak mirip dengan anjing? Apa aku berlebihan kalau memanggilnya Huo Eranjing!"     

Huo Xian menatap Huo Xishen dengan kening berkerut, "Xishen, apa benar yang dikatakan Jinyi?"     

"Ya."     

Dia mengetuk tongkatnya lagi dengan keras. "Keterlaluan. Dia adalah istrimu. Bagaimana bisa kamu memblokir kartunya hanya karena uang seratus juta? Apalagi, film yang Jinyi investasikan justru meraih keuntungan besar dalam jajaran box office. Bahkan harga saham TG Entertainment pun melonjak naik karenanya. Karena alasan itu saja, kamu tidak seharusnya memblokir kartu Jinyi!"     

Yan Jinyi mengangguk cepat, "Kakek, aku merasa sangat menyedihkan. Rambutku hampir rontok karena memikirkan dana tambahan yang dibutuhkan oleh kru film waktu itu. Untung saja Zhao Xinchen dari Keluarga Zhao berbaik hati untuk berinvestasi."     

Huo Zixing dan Huo Qingyuan hanya diam menyaksikan akting Yan Jinyi yang berpura-pura polos dan lemah.     

'Kakak Ipar Kedua, coba sentuh hati nuranimu. Apa dia bisa merasakan sakit?'     

'Kamu makan dan minum dengan baik setiap harinya. Kamu juga memukuli orang saat tidak ada pekerjaan. Apa mungkin rambutmu bisa rontok hanya karena merasa khawatir?'     

Huo Xishen masih terlihat tenang, "Temperamen istriku sangat buruk akhir-akhir ini. Kalau dia memiliki banyak uang, dia pasti akan sering membuat masalah di luar sana."     

"Huo Eranjing, menurutmu siapa yang memiliki temperamen lebih buruk?"     

Huo Xishen mengangkat ujung alisnya. Sorot matanya seolah memberitahu Yan Jinyi, 'Menurutmu?'     

"Jinyi, hari ini adalah hari ulang tahun Kakek, jadi jangan membahas hal ini lagi. Kalau kamu membutuhkan uang, kamu bisa memberitahu Kakak Ipar."     

Shen Yan melangkah maju untuk menghalangi pandangan Yan Jinyi pada Huo Xishen.     

'Kakak Ipar adalah lambang kecantikan yang lembut dan bermartabat. Lihatlah, betapa cantiknya dia!' Pekik Jinyi dalam hati.     

Yan Jinyi langsung tersenyum cerah, "Terima kasih Kakak Ipar."     

Tiba-tiba mata Jinyi menatap tajam Huo Chengyu.     

'Istri yang begitu baik, mungkin tidak dapat ditemukan lagi bahkan dengan lentera yang terang. Sepertinya Tuan Muda Pertama Keluarga Huo ini memiliki penglihatan yang buruk. Bagaimana bisa dia tidak menyukainya?'     

Huo Chengyu tampak kebingungan. Apakah dia telah menyinggung adik iparnya ini?     

"Baiklah, ini sudah larut. Ayo kita kembali ke kamar masing-masing untuk istirahat! Jinyi, maaf karena Kakek tidak memperhatikanmu dengan baik. Jangan menempati gudang lagi. Mulai malam ini kamu bisa kembali tidur di kamar Xishen. Kalian adalah pasangan suami istri, jadi sudah seharusnya tinggal satu kamar."     

Yan Jinyi terperanjat.     

Menyuruhnya pindah ke kamar Huo Xishen?     

Jangan bercanda!     

"Tidak, tidak perlu. Aku baik-baik saja. Aku suka kamar gudangku. Dan kamarku juga suka aku!"     

Setelah itu, dia langsung mengedipkan matanya pada Huo Xishen, berusaha untuk memberinya sebuah kode.     

'Kakak, kamu sangat membenciku. Jadi kamu pasti tidak akan membiarkan hal itu terjadi, bukan?'     

Tapi siapa yang tahu kalau …     

Huo Xishen tiba-tiba menarik sudut bibirnya membentuk sebuah senyum yang tampan, lalu mulai berbicara dengan suara yang terdengar begitu rendah dan dalam, "Salahku telah mengabaikan istriku. Kamarku adalah kamar istriku juga. Jadi, Istriku, kamu bisa kembali ke sana kapanpun kamu mau."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.