Bandit Cantik

Bagaimana Bisa Istriku Meminta Uang Pada Orang Luar



Bagaimana Bisa Istriku Meminta Uang Pada Orang Luar

0Huo Qingyuan menggelengkan kepala, "Kakak Ipar Kedua, aku benar-benar tidak punya uang. Memangnya siapa yang membawa uang saat berada di rumah sendiri?"     
0

Kening Yan Jinyi berkerut. Dia berpikir bahwa Huo Xishen langsung pulang dari bandara, mungkin…     

'Lupakan saja, Huo Eranjing sangat pelit.' Segera dia tepis pemikiran itu.      

Tatapannya kembali tertuju pada Tang Qing, "Hei, beri aku seratus yuan. Aku bisa…"     

Sebelum dia menyelesaikan ucapannya, Huo Xishen sudah terlebih dahulu mengeluarkan selembar uang dari dalam dompetnya, "Bagaimana bisa istriku meminta uang pada orang luar."     

Yan Jinyi menatap uang yang ada di telapak tangannya, dan mau tidak mau melihat Huo Xishen lagi.      

'Si*lan, ada apa dengan orang pelit ini!'     

Karena takut Huo Xishen akan berubah pikiran, Yan Jinyi langsung mengambil uang itu dan menyerahkannya pada Chen Yulian. "Karena aku telah menamparmu sepuluh kali, maka aku akan memberimu seratus yuan. Sama-sama."     

Seratus tamparan seharga satu juta yuan, dan sepuluh tamparan hanya seharga seratus yuan?     

Karena begitu marah, dada Chen Yulian mulai naik turun lagi, 'Yan Jinyi sudah sangat keterlaluan!'     

"Apa yang kamu tunggu? Apa kamu tidak mau menggunakan uang ini untuk membeli makan malam?" Alis Yan Jinyi bertaut, lalu memberi perintah dengan suara dingin, "Seret wanita idiot ini. Tidak baik meminjam uang pada orang lain, apalagi padaku."     

Yan Jinyi memaki bibinya sebelum berjalan pergi menuju rumah. Sementara itu, semua orang masih melihat kepergiannya dalam diam.     

'Nyonya Muda Kedua adalah orang yang… cukup garang.'     

"Sepertinya kalian memiliki dendam pada Nyonya Muda kedua?" Tang Qing tiba-tiba menunjuk beberapa Nyonya Kaya, "Nyonya Muda Kedua adalah orang yang kusukai. Aku peringatkan kalian, jika kalian memandang rendah dia, maka kalian juga telah memandang rendah aku--Tang Qing!"     

Huo Xishen menatap Tang Qing dingin, "Tuan Tang, kadang-kadang bermimpi juga merupakan sebuah penyakit."     

"Tuan Huo panik?"     

Ekspresi Huo Xishen masih sangat santai, "Dia istriku, tidak ada gunanya aku panik."     

Tang Qing sangat benci ketika Huo Xishen menganggap enteng setiap ucapannya.     

'Bangs*t! Apa kau pikir dirimu saja yang bisa sok keren di sini, ha?'     

Tang Qing ingin sekali marah, namun mata Huo Xishen melirik ke arah orang-orang yang hadir, "Tentang istriku… Aku tidak ingin kamu memiliki skandal dengan istriku setelah keluar dari Kediaman Keluarga Huo."     

Orang-orang yang hadir pun mulai mengangguk-angguk paham.      

Tuan Huo sudah mengatakannya. Mereka tidak bodoh, jadi mereka sudah pasti tidak akan berani membicarakan hal ini di luar sana.     

***     

Perjamuan akhirnya berlanjut sampai larut malam.     

Setelah kepergian tamu terakhir, Huo Xian segera menghapus senyum di wajahnya dan menatap para cucu dan cucu menantunya dengan serius, "Semua ikut aku."     

Huo Qingyuan berkeringat dingin. Dia mengkhawatirkan Yan Jinyi, 'Apakah Kakek akan menilai buruk Kakak Ipar Kedua karena kejadian di siang hari tadi?'     

'Bibi Kakak Ipar Kedua sangat menyebalkan. Kalau kelak aku bertemu dengannya lagi, aku pasti akan memberinya pelajaran!'     

Begitu dia duduk, Huo Xian langsung mengetuk-ngetukkan tongkat yang dia pegang, "Dimana Jinyi?"     

"Kakek, Kakak Ipar Kedua pasti sudah ada di kamar."     

"Xishen, panggil Yan Jinyi. Suruh dia ke sini."     

Sebelum Huo Xishen membuka mulut, Yan Jinyi sudah muncul di tangga dengan memeluk sekantong besar keripik kentang, "Tidak perlu, Tuan Huo."     

Semua orang serentak menatap ke arahnya. Semua penampilan anggota Keluarga Huo sekarang masih sama seperti saat mereka di pesta tadi. Tapi Yan Jinyi justru sudah mengenakan setelan piyama bergambar kartun dan membawa keripik kentang. Sepertinya dia baru saja bangun tidur. Matanya masih sayu dan rambutnya terlihat berantakan. Benar-benar berbeda dari penampilan biasanya yang dominan dan berbahaya.     

Yan Jinyi terlihat cukup manis dan imut saat ini.      

"Ini sudah larut malam, tapi kalian masih belum tidur. Apa yang kalian lakukan?"     

Yan Jinyi mengucek matanya yang masih mengantuk.     

Berani-beraninya dia berkata seperti itu? Mereka semua sibuk menjamu tamu, tapi orang ini malah melarikan diri ke dalam rumah dan pergi tidur?     

Melihat tatapan semua orang yang tertuju padanya, Yan Jinyi pun menggaruk rambutnya dengan ekspresi polos, "Kenapa semuanya menatapku? Kalian ingin memarahiku?"     

" ... "     

Itu adalah kata-kata terlarang! Kakek mereka bahkan masih di sini!     

Huo Xishen memutar bola matanya jengah, 'Istriku ini benar-benar butuh diajari tata krama.'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.