Bandit Cantik

Aku Tidak Menyangka Tuan Tang Benar-benar Datang



Aku Tidak Menyangka Tuan Tang Benar-benar Datang

0Yan Jinyi merasa bahwa dia akan menjadi seperti binatang di kebun binatang.     
0

Tiba-tiba saja seseorang berteriak, "Tang Qing ada di sini!" Semua orang segera memberikan pria itu jalan.     

Semua mata tertuju ke arah pintu gerbang.     

Tang Qing tengah memakai setelan abu-abu dan kaca mata hitam besar yang menutupi matanya. Dia melangkah maju di bawah perlindungan dua orang pengawal.     

Pria itu berjalan dengan langkah besar secepat kilat. Penampilannya terlihat sangat mendominasi.     

Huo Xian begitu terkejut saat melihat Tang Qing datang, "Apakah kita juga mengundang Tang Qing?"     

Dia berbalik dan bertanya pada Huo Chengyu.     

Huo Chengyu mengerucutkan bibirnya, "Aku tidak tahu."     

"Kakek, aku yang mengundang Tuan Tang."     

Yan Jinyi berkata sambil tersenyum, "Aku pernah pergi ke acara pelelangan yang diselenggarakan Tuan Tang, dan Tuan Tang mendoakan Kakek agar terberkati dalam segala hal. Jadi aku pikir tidak enak jika tidak mengundangnya juga."     

Huo Xian mulai mengerti, "Jadi seperti itu!"     

"Ya, awalnya aku hanya berbasa-basi saja. Aku tidak menyangka Tuan Tang benar-benar datang. Bagaimanapun juga dia adalah seorang tamu, jadi mari kita sambut dengan baik."     

Suara Yan Jinyi cukup keras sehingga semua orang yang ada di sana juga mendengarnya.     

Tang Qing bahkan menitipkan doa untuk Tuan Besar Huo pada Yan Jinyi. Jangan-jangan Keluarga Tang berencana untuk memperbaiki hubungannya dengan Keluarga Huo?     

Jika Keluarga Tang dan Keluarga Huo benar-benar mengubah perselisihan mereka menjadi hubungan persahabatan …     

Bukankah kedua keluarga ini akan menjadi begitu kuat?     

Tang Qing baru saja berjalan dan melewati beberapa orang. Dia langsung menghentikan langkahnya saat mendengar ucapan Yan Jinyi. Raut wajahnya begitu gelap.     

Kapan dia mendoakan pria tua itu?     

Apa maksud perkataan wanita itu dengan berbasa-basi mengundangnya?     

Apa dia--Tang Qing begitu tak tahu malu sampai harus menjilat hanya untuk datang ke acara ini?     

Br*ngsek!     

"Benar. Dia datang sebagai tamu. Tang Qing, sudah lama tidak bertemu." Huo Xian mengulurkan tangan dan menjabat tangan Tang Qing, "Bagaimana kabar Kakekmu?"     

Tang Qing mendengus, "Dia masih bisa makan dan minum dengan baik. Dia juga masih berhubungan dengan beberapa wanita cantik. Dan kurasa dia menghabiskan masa tuanya dengan lebih nyaman daripada Anda."     

Yan Jinyi mengerjap bingung melihat interaksi keduanya.     

Nampaknya ada sesuatu yang mencurigakan tentang Kakek Huo dan Baj*ngan Tua Tang!     

Wanita itu menatap Huo Qingyuan dan melambaikan tangan padanya, "Huo Qingyuan, kemarilah."     

Huo Qingyuan pun dengan cepat pindah ke sisi Yan Jinyi, "Kakak Ipar Kedua, ada apa?"     

Yan Jinyi mendekati Huo Qingyuan dengan ekspresi yang sulit dijelaskan, "Aku ingin bertanya padamu. Sebenarnya ada masalah apa diantara Kakekmu dan Keluarga Tang?"     

Huo Qingyuan tersedak seketika, 'Apakah Kakak Ipar Kedua tidak tahu?'     

'Bukankah ini sudah menjadi rahasia umum?'     

Melihat ekspresi Huo Qingyuan, Yan Jinyi mengerutkan alisnya, 'Ini sangat mencurigakan.'     

"Kakek Tang Qing dan Kakek Kita pernah bersaing dalam urusan cinta dulu!'     

Huh?     

Mata Yan Jinyi membulat. Dia merasa sedang mencium bau-bau gosip, "Jelaskan dengan detail. Aku beri waktu tiga menit."     

"Nenek kita sangat populer saat masih muda. Kakek dan Kakek Tang Qing adalah dua diantara banyak pria yang melamarnya."     

"Awalnya Nenek menyukai Kakek Tang Qing, karena dia tidak terikat dengan keluarganya dan memiliki kehidupan yang bebas serta berpengetahuan luas. Nenek, yang merupakan seorang putri dari keluarga yang tertutup dan sederhana sangat mendambakan kehidupan yang seperti itu."     

Jadi begitu.     

"Lalu kenapa pada akhirnya dia menikah dengan Kakekmu?"     

"Kakak Ipar Kedua, semua itu karena Kakek kita." Huo Qingyuan melanjutkan dengan raut wajah serius, "Kakek lahir dari keluarga yang terhormat. Dia dididik dengan sangat keras. Ini membuatnya menjadi pribadi yang membosankan dan tidak dapat mengekspresikan perasaannya. Semua gadis muda menyukai pria yang romantis dan banyak bicara. Tapi orang tua Nenek bersikeras memilih Kakek. Bagaimanapun juga, jika tidak ada Kakek dan Nenek, maka tidak akan ada aku, Kakak Pertama, Kakak Kedua dan Kakak Ketiga."     

Yan Jinyi merasa sedikit menyesal. Ternyata masalahnya tidak sesederhana itu.     

Setelah mendengar kisah cinta berdarah ini, dia juga berpikir bahwa Kakek Tang Qing lebih cocok dengan Nenek yang telah meninggal di usianya yang masih muda itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.