Bandit Cantik

Yan Jinyi Mengatainya Pria Tak Punya Hati



Yan Jinyi Mengatainya Pria Tak Punya Hati

0"Sepertinya Jinyi memiliki hubungan yang baik dengan putra keluarga Zhao. Apakah Xishen tahu?"     
0

Hubungan antara Keluarga Zhao dan Keluarga Huo juga tidak bisa dikatakan baik. Ayah Zhao Xinchen terlalu busuk. Dia mencoba mengajukan kerja sama dengan Keluarga Huo beberapa kali, namun selalu ditolak.     

Yan Jinyi tampak bingung, "Apa dia harus tahu?"     

Huo Xian terdiam beberapa saat, lalu tawanya mulai meledak.     

Sebelumnya, cucu ketiganya telah menelepon dan memberitahunya kalau Kakak Ipar Kedua mereka telah berubah. Dia menjadi begitu penasaran. Hari ini dia melihat sendiri kalau cucu menantunya ini memang berubah. Lebih tepatnya berubah menjadi lebih menarik.      

Yan Jinyi yang sekarang jauh lebih baik daripada yang dulu.     

Setelah mengobrol dengan Yan Jinyi, Huo Xian beralih menatap Huo Chengyu dan Shen Yan yang duduk di seberangnya.     

Keduanya menempati ujung sofa. Ini membuat bagian tengah sofa kosong.     

"Bagaimana kabar Chengyu dan Xiaoyan--Shen Yan?"      

Tanpa sadar Shen Yan melirik ke arah Huo Chengyu, lalu mengulas senyum samar, "Kakek, kami baik-baik saja. Kakek tidak perlu khawatir."     

Huo Chengyu masih bersikap lembut, namun tatapan di balik kacamatanya menunjukkan sorot yang dingin, "Ya, kami baik-baik saja."     

Shen Yan adalah wanita anggun dan sopan. Dia selalu bisa mengurus urusan rumah tangga dengan baik. Huo Xian merasa sangat bangga dengannya.     

Huo Xian memandang cucu menantunya itu, lalu beralih ke cucunya sendiri. "Kalian berdua adalah pasangan yang paling membuatku tenang. Chengyu, kamu sekarang sudah menginjak usia tiga puluhan, apa kalian masih belum berencana memiliki momongan?"     

Shen Yan menjadi agak tersipu saat mendengar kata momongan. Tanpa sadar, dia meremas roknya sendiri seraya berusaha mempertahankan senyumnya, "Kakek, Acheng--Chengyu masih sangat sibuk, dan aku juga masih meneruskan studi di luar negeri, jadi …"     

"Meskipun sibuk, kalian juga tetap harus menjaga keutuhan keluarga kalian, termasuk dengan memiliki anak." Huo Xian berubah menjadi serius dalam sekejap. Dia menggenggam kuat tongkatnya sambil mengetuk-ngetukkannya ke lantai, "Aku menelepon ayahmu dua hari lalu. Dia berharap kalian akan fokus pada keluarga kalian saat ini. Kamu adalah putri satu-satunya yang dimiliki orang tuamu, maka dari itu mereka sangat ingin memeluk seorang cucu sesegera mungkin. Aku juga sudah tua, dan tidak tahu berapa lama lagi waktuku tersisa di dunia ini, apakah sulit sekali untuk mewujudkan keinginanku memiliki cicit?"     

Shen Yan merasa sangat serba salah, tatapannya tertuju pada Huo Chengyu untuk meminta bantuan.     

Namun Huo Chengyu mengabaikannya, pria itu malah bangkit dan membungkuk pada Kakek, "Kakek, masih ada laporan penelitian yang harus aku susun, jadi aku mohon izin naik ke atas terlebih dahulu."     

Tatapan Huo Xian berubah marah, "Bocah ini …"     

Yan Jinyi menangkap kekecewaan di dalam mata Shen Yan.     

Ternyata hubungan antara Kakak Iparnya dan Huo Chengyu tidak seharmonis yang ada di berita-berita.     

Intinya, Huo Chengyu sepertinya tidak terlalu menyukai Kakak Iparnya.     

Yan Jinyi merasa prihatin dengan nasibnya dan Kakak Iparnya ini.     

Tapi, dia berbeda dengan Kakak Iparnya.     

Dia berada di tengah-tengah, dan tidak terlalu peduli pada Huo Xishen. Sedangkan Kakak Iparnya terlihat jelas menyukai Huo Chengyu.     

Ugh, apa mata pria itu ada di lutut?     

Kakak iparnya sangat cantik, anggun dan lembut. Wajahnya bahkan tidak pernah tersentuh pisau bedah. Mungkin dia hanya pergi untuk melakukan beberapa perawatan kecantikan.     

Dunia ini begitu kejam!     

"Kakak Ipar, ada banyak orang yang tak punya hati di dunia ini. Kita tidak boleh menjadi bodoh dan berharap lebih pada orang br*ngsek macam mereka. Tunggu saja sampai pesta ulang tahun Kakek selesai, aku akan membawamu pergi berpesta pora ... ehem, maksudku aku akan membawamu pergi jalan-jalan. Kita akan membuat kenangan yang indah di sini."     

Huo Chengyu yang sudah mencapai anak tangga pun mau tidak mau menoleh saat mendengar perkataan Yan Jinyi.     

Apa Yan Jinyi mengatainya tak punya hati?     

Dan mengatainya pria br*ngsek juga?     

Huo Xian juga sedikit terkejut mendengarnya. Wanita ini berbicara buruk tentang cucunya di depan Kakeknya sendiri. Bahkan mengajak cucu menantunya untuk mencari pasangan yang lebih baik …     

Bagaimana bisa istri Huo Xishen berubah menjadi semenarik ini?     

Huo Qingyuan ikut bersemangat, "Kakak Ipar Kedua, aku mau ikut. Kakak Ipar, saat ini aku sedang dalam masa liburan!"     

Yan Jinyi menoleh dan menatapnya dingin, "Pergilah berkencan dengan seniormu itu. Kamu tidak boleh ikut pergi dengan Kakak Ipar."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.