Bandit Cantik

Siapapun yang Berani Merebutnya, Maka Dia Akan Melawanku



Siapapun yang Berani Merebutnya, Maka Dia Akan Melawanku

0Ketika harga gelang itu sudah mencapai satu juta yuan, semua orang menggerutu diam-diam. 'Sepertinya Tuan Tang sangat menyukai gelang kayu itu. Apa mungkin ada yang istimewa dari gelang itu?'     
0

Dan saat ini, seorang pria paruh baya dengan rambut yang hampir rontok mengangkat papan plakatnya, "Satu juta seratus ribu."     

Gelang ini pasti tidak biasa, kalau tidak, mana mungkin Tang Qing yang merupakan seorang pria cerdas menawarnya dengan begitu gila.      

Setelah pria paruh baya itu membuka mulut, satu demi satu tawaran mulai bermunculan.     

Yan Jinyi menyerahkan kembali papan penawaran itu kepada Shen Yan. Dia masih tidak membuka mulut.     

Hanya saja, tatapan kesalnya langsung tertuju pada Tang Qing, membuat Tang Qing seketika merasa tegang.     

Tang Qing berdiri dengan cepat, "Dua juta. Siapapun yang berani merebutnya, maka dia akan melawanku."     

Sekelompok orang yang masih berbisik-bisik langsung terdiam semua.     

Pantas saja Tang Qing dilahirkan sebagai seorang baj*ngan, tampaknya dia memiliki potensi untuk menjadi anak buah Yan Jinyi.     

Barang senilai beberapa yuan akhirnya bisa terjual seharga dua juta yuan. Bisnis ini menguntungkan juga!     

Yan Jinyi menatap sekelilingnya sambil mengusap dagunya menggunakan satu tangan, 'Ini adalah jenis pekerjaan yang bisa menghasilkan banyak uang."     

"Jinyi, kamu keren sekali. Kamu bisa membuat Tuan Tang menghabiskan uang dua juta yuan secara cuma-cuma."     

Shen Yan menghela nafas panjang. Tidak heran kalau Qingyuan tidak berhenti memujinya saat menceritakan Kakak Iparnya ini. Hebat sekali dia bisa memeras Tang Qing.      

Yan Jinyi tersenyum manis. "Terima kasih, Kakak Ipar."     

Ini sangat mudah, pada dasarnya Tang Qing memang selalu berselisih dengan Huo Xishen. Selama dia diberi kesempatan untuk unjuk diri, maka dia pasti akan memanfaatkan kesempatan itu.     

Apalagi, aksi Tang Qing berhasil membuat orang-orang yang hadir semakin penasaran dengan asal usul gelang kayu itu.     

Shen Yan memberi hadiah Tuan Besar Huo sebuah patung karya seniman terkenal di zaman modern ini.      

"Jinyi, apa ada yang kamu sukai?"     

Dia mendapat uang sebesar dua juta yuan secara cuma-cuma dari Tang Qing, membuatnya berada dalam suasana hati yang sangat baik saat ini. "Tidak."     

"Sebenarnya, patung budha giok Nyonya Zhang barusan cukup bagus juga."     

"Semuanya bagus-bagus, tapi satu-satunya kelemahannya adalah terlalu mahal."     

Harga patung budha giok itu lebih dari lima ratus ribu yuan. Menurutnya tengkorak emas miliki Huo Chengyu bahkan lebih bagus daripada patung tersebut.     

"Apa Jinyi khawatir aku tidak membawa cukup uang?"     

Yan Jinyi mengerlingkan matanya pada Shen Yan, "Alasan utamanya adalah karena Kakak Iparku tidak pantas menghabiskan begitu banyak uang hanya untuk ini semua."     

Setelah ia mengatakan itu, seorang staf wanita tiba-tiba membawa sebuah lukisan.     

Lebarnya sekitar satu meter, itu adalah lukisan seekor harimau yang tergeletak di tanah. Mata harimau itu dilukis sedemikian rupa hingga terlihat luar biasa hidup.     

Dan yang paling penting, harga awal lukisan ini adalah seratus ribu yuan, menjadikannya sebagai barang termurah di antara lainnya.     

"Lukisan ini dikirim oleh Keluarga Fu, dan semua uang yang diperoleh dari pelelangan ini akan disumbangkan kepada anak-anak di daerah pegunungan."     

Keluarga Fu?     

Yang Jinyi teringat samar, keluarga itu adalah salah satu keluarga terpandang di Shengjing.     

Sayang sekali, dia tidak menyukai nama Keluarga Fu.     

"Kakak Ipar, aku ingin lukisan itu."     

Tanpa diduga, Tang Qing juga sangat menyukai lukisan tersebut. Begitu Shen Yan selesai menawar, Tang Qing segera membuka suara.     

"Seratus lima puluh ribu."     

"Dua ratus ribu."     

"Dua ratus lima puluh ribu …"     

Melihat harga lukisan yang akan naik sampai satu juta, Yan Jinyi menatap nyalang pada Tang Qing seraya mencibir, "Aku tidak menyangka bahwa Pemimpin Grup Tang ternyata begitu kasar dan tidak tahu aturan, dia bahkan mau bersaing dengan wanita yang lemah."     

Tang Qing yang tengah memegang papan penawar membeku seketika. Memangnya kenapa? Dia hanya ingin membeli lukisan yang dilelang itu. Lalu apa hubungannya dengan pria terhormat atau tidak?     

"Nyonya Muda Kedua terlalu serius, barang-barang yang dilelang diperuntukkan untuk penawar yang memasang harga tertinggi. Aku menyukai lukisan itu dan ingin membelinya, bukankah ini hal yang wajar?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.