Bandit Cantik

Kakak Ipar Kedua Berubah



Kakak Ipar Kedua Berubah

0"Kakak Ipar baru saja pulang, bukan? Pasti sangat lelah di jalan. Aku sangat pandai memijat. Apa Kakak Ipar mau kupijat bahunya?"     
0

Huo Qingyuan semakin gemetar saat mendengarnya, 'Kakak Ipar Kedua memijat bahunya?'     

'Jangan hancurkan tubuh mulus Kakak Ipar Pertama dengan tanganmu itu!'     

Yan Jinyi masih bersikap penuh perhatian. Dia sudah seperti seorang bandit genit yang menggoda wanita cantik sekarang. Huo Qingyuan diam-diam mulai mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan kepada Huo Zixing.     

[Kakak, ini luar biasa. Kakak Ipar Kedua berubah setelah Kakak Ipar Pertama kembali. Pulanglah dan lihat sendiri!]     

***     

Kolam renang outdoor yang mewah itu sudah dipenuhi oleh para pria tampan dan wanita cantik.     

Musik dengan ritme yang kuat begitu terdengar memekakkan telinga. Sementara para pelayan yang mengenakan kostum kelinci terlihat berjalan di antara kerumunan dengan membawa senampan anggur merah.      

Huo Zixing sedang duduk bersandar di salah satu kursi pantai bersama beberapa gadis seksi yang mengelilinginya.      

"Sanshao, sudah lama sekali tidak melihatmu. Semua orang sangat merindukanmu!"     

"Sanshao, apa kamu benar-benar memiliki hubungan dengan artis wanita itu?"     

"Sanshao, aku rasa kamu kurusan. Kamu harus jaga kesehatan!"     

Ini adalah pesta yang diadakan oleh salah satu tuan muda kaya raya. Selain para tuan muda dari keluarga terkenal, ada juga beberapa model, selebriti dan beberapa kalangan dari dunia hiburan yang populer datang ke sini.      

Sebagai Tuan Muda Ketiga dari Keluarga Huo, jelas Huo Zixing selalu menjadi pusat perhatian kemanapun dia pergi.     

Zhao Xinchen sedang berjalan bersama seorang model yang menggelayut manja di gandengannya. Begitu melihat Huo Zixing, dia tidak bisa menahan dirinya untuk berkata, "Huo Sanshao, kamu cukup populer juga. Banyak sekali wanita cantik yang mengelilingimu."     

"Terima kasih. Aku memang lebih baik darimu."     

Zhao Xinchen terdiam. Raut wajahnya mulai berubah. Itu semua hanya karena Huo Zixing memiliki Kakak Ipar Kedua yang sangat kuat. Apa yang mau dia pamerkan sebenarnya?     

Huo Zixing adalah Adik Ipar Kak Jin sekarang. Tapi meskipun dia adalah Adik Iparnya, Kak Jin bahkan tidak mengajak Huo Zixing untuk berinvestasi bersamanya.      

Memikirkan ini, Zhao Xinchen merasa jauh lebih tenang.      

"Bukankah Huo Sanshao sudah berubah menjadi pria baik-baik? Tapi kenapa kamu masih datang ke pesta semacam ini?"     

Huo Zixing melepas kacamata hitamnya, dan melirik sebal pada Zhao Xinchen, "Karena aku mau. Apa urusannya denganmu?"     

Rasanya dia benar-benar ingin memukul Huo Zixing, tapi dia juga takut Kakak Ipar keduanya akan melindungi pria itu.      

Ugh ...     

Hidup itu sangat sulit.     

Tiba-tiba dering ponsel Huo Zixing terdengar.     

Huo Zixing menyalakan ponselnya dengan tidak sabar, dan segera membaca pesan yang dikirim Huo Qingyuan.     

'Kakak Ipar Pertama sudah kembali?'     

'Yan Jinyi menjadi sangat aneh?'     

Dia bangkit dan berdiri dari kursi pantai itu, lalu mengacak rambutnya gusar, 'Kakak Ipar Pertama itu sangat lembut. Yan Jinyi tidak akan memukulnya, kan?'     

'Tidak bisa. Aku harus pulang dan melihatnya sendiri!'     

"Sanshao, kamu mau kemana? Masih ada pertunjukan yang akan ditampilkan nanti. Dan pertunjukan itu disiapkan khusus untukmu!"     

Huo Zixing jadi merasa risih. Dia mendorong wanita seksi itu menjauh. "Menyingkir dari hadapanku. Kamu pikir kamu siapa sampai bisa menyentuh tubuh seorang Tuan Muda sepertiku?"     

Setelah mengatakan itu, dia kemudian langsung berlalu pergi dengan gayanya yang angkuh.     

Sekelompok wanita seksi itu saling melempar tatapan.     

'Apa Huo Sanshao sudah mengganti jenis kelaminnya?'     

'Bukankah dia menyukai semua wanita cantik?'     

'Bukankah Huo Sanshao sangat mudah memberikan uangnya pada wanita cantik?'     

Huo Zixing pulang dengan tergesa-gesa. Dia begitu takut akan terjadi perang dunia antar wanita di rumahnya. Dan begitu dia melewati pintu masuk, dapat dia lihat Yan Jinyi yang tengah memegang piring berisi irisan buah di satu tangannya, dan garpu di tangan lainnya. Wanita itu tersenyum lebar, "Kakak Ipar, kamu terlihat sangat sibuk. Kamu mau buah apa? Sini aku suapi."     

Sedangkan, Huo Qingyuan duduk di samping dengan tatapan kosongnya.     

"Jinyi, aku bisa sendiri ..."     

"Pesta ulang tahun Kakek adalah acara yang besar, dan aku tidak bisa membantu banyak. Setidaknya aku harus membantu Kakak Ipar dengan hal-hal kecil seperti memberimu buah."     

Raut wajah Shen Yan sudah sangat pasrah, "Jinyi, apakah hadiah darimu untuk Kakek sudah siap?"     

Yan Jinyi mengerjap polos, "Apa aku harus menyiapkan hadiah juga?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.