Bandit Cantik

Hatiku Sangat Lemah



Hatiku Sangat Lemah

0Yan Jinyi menahan diri untuk tidak tersenyum, "Bagaimana, tidak suka?"     
0

Huo Qingyuan menggelengkan kepalanya keras, "Tidak, tidak. Aku suka, suka sekali. Ini … ini hadiah yang … cukup unik."     

Saking uniknya sampai hampir membuatnya terkena serangan jantung!     

"Kalau begitu, suruh Huo Zixing membantumu untuk meletakkannya di kamarmu, oke? Aku rasa tempat yang paling tepat untuk memajang benda itu adalah di kamarmu."     

"Tidak!" Ucapnya cepat. Namun setelah itu Huo Qingyuan mulai memaksa untuk mengulas senyum seraya berkata, "Hadiah yang diberikan oleh Kakak Ipar tentu saja merupakan benda yang sangat berharga, bagaimana kalau ini diletakkan di luar saja? Benda ini harus dijaga dengan sangat baik."     

"Jangan!" Seru Huo Zixing dengan ekspresi liciknya, "Kakak Ipar kedua berniat agar kamu meletakkannya di tempat yang bisa kamu lihat saat kamu mulai membuka mata setiap harinya. Apalagi, hadiah ini begitu berharga. Untuk itu kamu harus menyimpannya supaya tidak ada banyak orang yang tahu."     

'Kakak, kamu sangat menyebalkan!'     

'Pantas saja kamu tidak bisa menemukan istri yang sehebat Kakak Ipar Kedua!'     

"Sepertinya kamu begitu menyukainya." Kata Yan Jinyi kepada Huo Zixing dengan senyum lebar, "Aku bisa memberikan satu lagi untukmu besok. Mau?"     

Sekujur tubuh Huo Zixing langsung mengisyaratkan sebuah penolakan, "Aku penakut, aku sering bermimpi buruk, dan hatiku sangat lemah."     

Ckck, Huo Zixing terlalu pengecut.     

***     

Di hari rekaman untuk acara 'Akhir Pekan Luar Biasa', ada banyak penggemar yang berdiri di gerbang masuk stasiun TV. Sebagian besar adalah penggemar pasangan Yan Jinyi dan Zhuang Heng.      

Setelah tidak bertemu selama setengah bulan, Zhuang Heng merubah warna rambutnya lagi.     

Rambut biru pendeknya kini sangat menarik perhatian.     

Saat ini, Zhuang Heng sedang berdebat dengan manajernya.     

"Tubuhku, hatiku, dan seluruh diriku, adalah milik Jinyi tersayang. Kamu jangan mencoba membunuhku dengan cara menyuruhku berfoto secara berpasangan dengan wanita lain!"     

"Foto berpasangan apa? Itu hanya pemotretan majalah sederhana." Manajernya masih mencoba membujuk, "Oh sayangku, jangan membuat masalah. Ini kesempatan yang sangat berharga, karena pemotretan kali ini adalah untuk sampul majalah internasional yang terkenal. Aku yakin Jinyi pasti tidak akan keberatan."     

Zhuang Heng bersedekap lalu berkata dengan dingin, "Aku tidak keberatan, asal wanita itu diganti dengan Jinyiku tersayang."     

Kebetulan Yan Jinyi juga melihat pemandangan ini saat ia baru saja tiba.     

"Kalian sedang apa?"     

Begitu melihat Yan Jinyi, Zhuang Heng segera menatapnya. Dia menunjukkan raut wajahnya yang sedih, lalu menunjuk manajernya, "Sayang, orang itu menyuruhku untuk melakukan pemotretan dengan wanita lain. Padahal aku adalah milikmu. Bagaimana bisa aku melakukan pengkhianatan itu, sayang?"     

Yan Jinyi mendengus geli. Dia mengambil jarak yang agak jauh dari Zhuang Heng, "Kalau begitu lakukan saja. Itu bukan masalah yang besar."     

Bola mata Zhuang Heng melebar. Dia menatap Yan Jinyi dengan tak percaya. Pria itu mengangkat tangannya dan menunjuk Yan Jinyi dengan gemetar, seolah-olah dia adalah seorang menantu wanita malang yang dicampakkan oleh suaminya sendiri, "Sayang, kamu… kamu… kamu benar-benar memintaku untuk melakukan pemotretan pasangan dengan wanita lain? Kamu… Sayang hatiku sangat terluka."     

Para kru film 'Bandit Wanita' sudah terbiasa dengan sikap genit Zhuang Heng. Namun staf stasiun TV kini menatap keduanya dengan ekspresi yang ngeri.     

Rahasia besar apa yang sudah mereka temukan!     

"Jinyi, jangan dengarkan omong kosongnya. Dia menerima tawaran pemotretan sampul majalah internasional yang terkenal. Tapi Kak Heng malah tidak mau bekerja sama dengan model wanitanya."     

"Apa dia cantik?"     

"Model yang terkenal pasti cantik. Apalagi model itu juga penggemar Kak Heng."     

Yan Jinyi memandang Zhuang Heng, "Setidaknya dia adalah penggemarmu, jadi jangan menolaknya lagi."     

"Benar sekali. Kamu dengar tidak? Jinyi sudah menyuruhmu melakukannya."     

Majalah Internasional terkenal …     

Yan Jinyi berpikir sejenak, "Apakah pemotretan sampul majalah itu sangat menguntungkan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.