Bandit Cantik

Siapa itu Huo Ergou



Siapa itu Huo Ergou

Qin He pikir gesekan tulangnya akan sangat menyakitkan, tapi tidak dia sangka ternyata rasanya memang sangat amat menyakitkan.     

Raut wajah Qin He berubah. Giginya mengatup rapat, dan kedua matanya tampak mulai memerah.     

Yan Jinyi melihat reaksi pria itu. Dia memang pria yang sangat tangguh. Para anak buahnya bahkan masih harus mengoleskan obat bius ke saraf tulang mereka dulu.     

"Sudah selesai."     

Ucap Yan Jinyi sambil menepuk kedua tangannya setelah dia meraih lengan Qin He dan memutarnya untuk beberapa saat.     

Huo Chengyu masih duduk di sofa sebelah sambil memperhatikannya. Dapat dia lihat kalau Yan Jinyi sangat ahli dalam mengobati dislokasi tulang. Dengan keahliannya ini, dia mungkin bisa mengobati puluhan pasien dislokasi tulang.     

Namun, dari mana dia mendapatkan kesempatan untuk mempelajari ini semua saat dia begitu fokus dalam menghidupi keluarganya?     

Lagipula, lebih tidak mungkin lagi baginya untuk menikah dengan anggota Keluarga Huo.      

Huo Chengyu bangkit dari duduknya, lalu melangkah maju untuk memeriksa keadaan Qin He, "Tulangmu benar-benar sudah sembuh."     

Setelah merasakan sakit yang luar biasa, Qin He pun merasa lega saat ini. Dia memutar-mutar lengannya dengan satu tangan. Raut wajahnya terlihat sangat takjub, "Sudah terasa jauh lebih enakan!"     

'Bagaimana mungkin Nyonya Muda Kedua memiliki keahlian semacam ini?'     

Yan jinyi mendengus dingin. Dia menengadahkan tangannya seraya berkata, "Barangnya sudah selesai kuperbaiki. Sekarang berikan uangnya."     

Barang…     

Qin He terbatuk canggung. Diam-diam hatinya mulai menerima Yan Jinyi.      

"Tuan Muda, Nyonya Muda Kedua telah mengobati dislokasi tulang saya. Jadi saya yang harus membayarnya sebesar seratus ribu yuan."     

Huo Chengyu memasukan tangannya ke dalam saku jas yang ia kenakan, sedangkan satu tangan yang lain mulai mengeluarkan ponselnya. "Tidak masalah, itu bukan jumlah yang besar."     

"Tapi ..."     

Yan Jinyi mengerutkan kening melihat kedua orang itu. Dia masih menengadahkan kedua telapak tangannya. "Kenapa harus repot, sih? Masing-masing orang memberiku seratus ribu yuan, adil bukan? Cepatlah."     

Tanpa sadar Huo Chengyu dan Qin He saling melemparkan lirikan, 'Apa itu bisa disebut adil?'     

Kedua mata cantik Yan Jinyi melebar. Kemudian dia berkata dengan nada yang sengit, "Kenapa? Aku telah mengobati dislokasi tulang seorang pengawal Keluarga Huo. Bukankah lengannya layak dihargai sebesar dua ratus ribu yuan? Kalian pelit seperti Huo Eranjing, sangat amat pelit."     

Yan Jinyi masih menggerutu. Huo Chengyu pun segera mentransfer uang seratus ribu yuan itu kepada Yan Jinyi.     

Sedangkan Qin He masih merasa ragu untuk beberapa saat, namun ia mulai mengeluarkan ponsel dan melirik nomor rekening yang ditunjukkan Yan Jinyi di ponselnya.     

'Ada dana masuk sebesar 100.000 yuan ke rekening Anda …'     

'Ada dana masuk sebesar 100.000 yuan ke rekening Anda …'     

Dua notifikasi yang terdengar menyenangkan sudah dia terima. Yan Jinyi pun melengkungkan kedua sudut bibirnya, "Hampir bersamaan. Jangan sungkan untuk menghubungiku kapan pun kalian membutuhkan orang untuk mengobati dislokasi tulang. Jangan khawatir, kalian akan aku beri diskon."     

" ... "     

Berani sekali wanita ini berbicara seperti itu.     

Melihat keduanya yang masih terdiam, Yan Jinyi menghela nafas jengah, "Jika lain kali ada pekerjaan semacam ini lagi, kamu tidak perlu merepotkan Kakak. Cukup hubungi aku saja."     

Huo Chengyu menatap Yan Jinyi dengan mata membulat. Biaya diagnosis seorang profesor kedokteran sepertinya bahkan tidak semahal wanita ini!     

"Apa kalian sering melakukan hal-hal seperti berkelahi dan membunuh?" Yan Jinyi tiba-tiba mencondongkan wajahnya ke Qin He.     

Qin He yang terkejut melihat wajah cantik Yan Jinyi pun segera memalingkan wajahnya dengan cepat. "Ehem, Nyonya Muda Kedua, saat ini masyarakat hidup dengan damai."     

"Berhenti berpura-pura. Aku sangat paham tentang pekerjaan kalian. Bagaimana kalau lain kali kalian mengajakku?"     

Sudah lama dia tidak merasakan rasanya menjadi seorang bandit. Dia sangat merindukannya.     

Hati Qin He begitu geram, 'Kami benar-benar tidak melakukan hal semacam itu. Paling-paling, kami hanya harus bersikap sedikit galak saat pergi bertugas di beberapa negara yang beresiko tinggi.'     

"Adik Ipar."     

Huo Chengyu mulai membuka suara, suaranya sangat jernih dan enak didengar.     

Yan Jinyi memicingkan mata, "Ada apa?"     

"Siapa itu Huo Eranjing?"     

"Siapa lagi kalau bukan adikmu, Huo Xishen?"     

Huo Chengyu, "???"     

Qin He, "!!!"     

'Berani sekali kamu menyebut pria berdarah dingin dan berbahaya itu sebagai Huo Eranjing!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.