Bandit Cantik

Aku Suka Orang yang Berterus-terang Seperti Huo Dashao



Aku Suka Orang yang Berterus-terang Seperti Huo Dashao

0'Kakak Ipar aku bahkan belum berusia 20 tahun. Bisakah kamu membiarkan aku hidup dengan tenang beberapa tahun lagi?'     
0

Huo Qingyuan meratap dalam hati.     

"Kakak Ipar, bukankah kamu juga menyuruh Paman Zhang untuk menyimpan tengkorak milik Kakak Sulung di kamarnya?"     

Mata indah Yan Jinyi mendelik tajam, "Apa itu hal yang sama? Dia memajang tengkorak miliknya di sini, jadi aku menyimpannya agar semua orang tidak tahu apa yang dia lakukan, kan? Lagipula, aku bahkan menyuruh Zhang Guoquan melapisinya dengan beberapa lembar plastik pelindung di atasnya. Apa karena keripik kentangku murah, jadi pantas kalian pandang rendah?"     

" ... "     

'Kakak Ipar, kamu terlalu memikirkan tentang keripik kentang, yang bahkan tidak penting bagi orang lain.'     

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tegas dari lantai atas.     

Yan Jinyi mendongakkan kepalanya. Dari bawah dia bisa melihat Huo Chengyu yang turun dengan memakai setelan jas berwarna putih dari lantai atas.     

Dia sangat tinggi. Bentuk wajahnya mirip dengan Huo Zixing, namun tentu saja dia jauh terlihat lebih dewasa dari Huo Zixing.     

Apalagi sekarang dia juga memakai kacamata berbingkai perak dan jas berwarna putih. Semua ini membuatnya tampak angkuh sekaligus menawan.      

"Kakak, ini adalah Kakak Ipar Kedua."     

Huo Chengyu berjalan dengan begitu elegan ke tempat Yan Jinyi. Ia sedikit mengangguk padanya. "Halo Adik Ipar."     

Yan Jinyi mengangkat kelopak matanya, "Ya, halo."     

Tidak ada anggota Keluarga Huo yang bersikap ramah pada pemilik asli tubuh ini kecuali Tuan Besar Huo. Jadi dia sudah tidak terkejut lagi melihat sikap Huo Chengyu padanya.     

Hanya saja …     

"Aku dengar Kakak yang telah membawa semua camilanku ke ruang penyimpanan wine?"     

"Kamu tidak boleh makan makanan yang tidak bernutrisi di rumah. Itu tidak baik untuk kesehatan." Suara Huo Chengyu terdengar sangat lembut, tapi tatapan matanya terlihat sangat asing.     

"Kediaman Huo ini begitu besar. Pasti ada beberapa meter persegi yang menjadi bagian Huo Xishen, bukan?"     

Yan Jinyi tiba-tiba balik bertanya.     

Huo Chengyu tidak bisa menahan dirinya lagi untuk menatap wanita itu. "Hmm."     

"Aku adalah istrinya. Semua wilayahnya adalah wilayahku juga. Benar begitu, bukan?"     

Huo Chengyu menganggukan kepala.     

Senyum di wajah cantik Yan Jinyi memudar dalam sekejap. Tangannya berkacak pinggang. Ia bangkit dari sofa seraya menatap Huo Chengyu tajam, "Lalu apa yang salah dengan menaruh beberapa cemilan di wilayahku sendiri? Kamu telah memandang rendah camilan-camilan itu dan berpotensi membuat para produsennya gulung tikar. Dan satu lagi, boneka-boneka mewah milikku ..."     

Yan Jinyi menunjuk ke arah kabinet TV yang telah dikosongkan saat ini, "Kamu tidak memiliki masa kecil atau apa? Kalau kamu tidak suka maka hiraukan saja."     

Yan Jinyi ini ...     

Huo Chengyu mengernyitkan dahi. Kenapa Yan Jinyi terasa berbeda dari yang ada di ingatannya?     

"Dunia kedokteran saat ini sungguh luar biasa, dulu... dulu aku harus menggunakan tangan kosong untuk memperbaiki tulang orang lain atau semacamnya. Tapi sekarang itu tidak bisa dilakukan. Kamu hanya bisa mengandalkan kecanggihan teknologi yang ada. Di zaman dulu, mungkin kamu bahkan tidak bisa mengenali beberapa tumbuhan herbal!"     

'Apakah Yan Jinyi bisa mengobati tulang yang patah hanya dengan tangan kosongnya?'     

'Ini agak aneh.'     

Bukannya merasa marah, Huo Chengyu justru tertawa lepas, "Benarkah adik iparku bisa mengobati tulang patah hanya dengan tangan kosong?"     

Yan Jinyi mengangkat sedikit dagunya. Tatapannya sangat angkuh, "Tentu saja."     

"Kebetulan aku punya pasien khusus. Kalau adik iparku ini begitu hebat, kenapa kamu tidak ikut denganku saja?"     

Yan Jinyi melirik Huo Chengyu. Ia berpikir sejenak.     

Dia tidak bodoh. Dia tahu dengan siapa dia harus bergaul. Huo Chengyu ini tampaknya lebih bisa diandalkan daripada Huo Zixing dan Huo Qingyuan.     

Ia mengulurkan tangannya, dan tanpa basa-basi berkata, "Biaya kunjungannya sebesar seratus ribu yuan. Mau tunai atau transfer?"     

'Seratus ribu hanya untuk mengobati tulang?'     

'Istri Xishen memang sedikit berbeda.'     

"Jika Adik Ipar bisa menyembuhkannya, seratus ribu hanya hal kecil."     

Senyum Yan Jinyi seketika mengembang. Ia mengulurkan tangannya dan menepuk pundak Huo Chengyu. "Aku suka orang yang berterus-terang seperti Huo Dashao ini. Baiklah, tunjukkan jalannya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.