Bandit Cantik

Kita Berada di Usia yang Tepat



Kita Berada di Usia yang Tepat

0Polisi muda itu entah kenapa merasa malu sendiri.      
0

Ini pertama kali baginya melihat seorang aktris yang begitu kejam, arogan, dan sangat ... terang-terangan dalam menggoda orang lain.      

"Ehem, Nona Yan, jangan khawatir. Jika pria ini benar-benar berencana melakukan sesuatu yang buruk padamu, maka kami… pihak Kepolisian tidak akan pernah melepaskannya."     

Yan Jinyi mengerlingkan mata cantiknya, "Polisi di negara kita benar-benar berbeda. Mereka pemberani, tampan, dan jujur. Sungguh kehormatan bagiku untuk dilahirkan di negara ini."     

"Sama-sama, sudah seharusnya begitu."     

Tan Sangsang yang sedang duduk di meja sebelah merasa tercengang menatap Yan Jinyi yang berbicara dan tertawa bersama beberapa petugas polisi saat dia mulai pergi meninggalkan restoran ini.      

'Yan Jinyi sangat luar biasa!' Gumamnya dalam hati.     

Bagaimana bisa Yan Jinyi berubah menjadi orang yang berbeda setelah mereka tidak bertemu selama beberapa waktu?     

Yan Jinyi berjalan menuju pintu keluar restoran, lalu berbalik dan mengedipkan matanya pada Tan Sangsang.     

Tan Sangsang yang paham maksud wanita itu pun segera mengirim foto yang ia ambil diam-diam kepada Departemen Humas TG Entertainment.     

***     

Huo Zixing dan Huo Qingyuan yang telah melihat daftar pencarian panas di Weibo, tengah menunggu dengan cemas di rumah saat ini.     

Tiba-tiba saja suara dering ponsel terdengar.     

Huo Qingyuan segera beranjak untuk mengambil ponselnya, tetapi ternyata tidak ada satu panggilan pun di sana.     

Kemudian ia melihat Huo Zixing yang melambaikan ponselnya dengan gaya soknya, "Lihatlah, telepon untukku ternyata."     

Hei, bukankah itu hanya sebuah panggilan telepon? Tidak ada yang perlu dibanggakan.     

Huo Zixing menekan tombol pengeras suara.     

Suara Yan Jinyi pun segera terdengar dari seberang sana, "Jemput aku di kantor polisi."     

'Apa?'     

Ia refleks menatap Huo Qingyuan. Kedua orang itu pun akhirnya saling bertatapan.     

Menjemputnya di kantor polisi?     

Huo Zixing menelan ludah, "Kamu… kamu tidak memukul orang, kan?"     

"Memangnya aku sekejam itu?     

Yan Jinyi balik bertanya.     

'Memang kejam, kan?'     

"Berhenti bicara omong kosong, cepat kesini. Ingat, tolong bawa makanan penutup, buah, atau semacamnya."     

'Si*l. Yan Jinyi tidak akan ditahan, kan?'     

Huo Zixing mengambil kunci mobil dan bergegas pergi ke Kantor Polisi.     

Sebagai seorang playboy yang kaya raya dan terkenal, Huo Zixing sudah tidak asing lagi dengan kantor polisi. Dia bisa menemukan ruang interogasi dengan mudah. Dia pikir Yan Jinyi sedang diinterogasi oleh beberapa petugas kepolisian yang kejam saat ini, tapi ternyata ...     

"Kakak, apa kamu berusia 27 tahun sekarang? Beberapa bulan lagi aku akan berusia 23 tahun, kita berada di usia yang tepat."     

Yan Jinyi sedang duduk di kursi. Dia tersenyum lebar hingga matanya ikut menyipit. Seorang petugas polisi yang tampak masih muda dan energik berdiri di hadapannya.     

Polisi itu menatap Yan Jinyi dengan rona merah di wajahnya.     

Huo Zixing merasa tercengang, 'Apa yang terjadi?'     

Yan Jinyi segera menyadari kehadiran Huo Zixing, "Oh, seseorang telah datang untuk menjemputku. Huo Zixing, apa kamu membawa barang yang kuminta?"     

Huo Zixing menyerahkan sekantong buah dan makanan penutup yang dibawanya kepada Yan Jinyi.     

Yan Jinyi tersenyum manis, menepuk pundaknya lalu berbalik, "Ini. Para petugas kepolisian sudah sangat bekerja keras. Ini adalah bentuk terima kasihku karena kalian telah bersedia berkorban untuk negara kita dan melindungi masyarakat kita."     

Ini adalah pertama kalinya ada seseorang yang mengirimkan makanan enak ke kantor polisi. Para polisi itu pun merasa sangat tersanjung.     

"Nona Yan sangat baik. Ini semua memang sudah menjadi tugas kami."     

"Sama-sama, sama-sama." Yan Jinyi secara khusus menyerahkan sekotak cupcakes kepada pemuda tampan itu, "Ini untukmu. Semangat. Jangan lupa untuk menonton film-ku, dan jangan lupa untuk merindukanku, ya!"     

Setelah itu dia meluruskan jari telunjuk dan ibu jarinya, kemudian membuat gerakan seolah-olah sedang menembakkan sebuah pistol.     

"Huo Zixing, ayo kita pergi."     

Huo Zixing menatap polisi muda itu. 'Kenapa?'     

'Kenapa Yan Jinyi begitu baik padanya?'     

'Si*lan!"     

'Aku harus memberitahu Kakak Kedua tentang hal ini saat di rumah nanti!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.