Bandit Cantik

Diawasi Oleh Suami Br*ngseknya



Diawasi Oleh Suami Br*ngseknya

0"Baik, Kakak Ipar."     
0

Huo Qingyuan menjawab lirih.     

Huo Zixing membuang mukanya.     

'Sombong sekali. Dia bahkan memarahiku. Apa kamu tidak berkaca pada kelakuanmu sendiri sebelumnya!' Maki Huo Qingyuan dalam hati.     

'Yan Jinyi, apa dia adalah orang yang bisa kamu lawan dengan mudah?'      

"Dasar Kakak baj*ngan!"     

Huo Qingyuan mendengus kesal, lalu memalingkan wajahnya dan mengabaikan pria itu.     

Raut wajah Huo Zixing berubah suram, "Huo Qingyuan, jangan pikir karena kamu adalah adik perempuanku lalu aku tidak berani memukulmu!"     

"Dasar lemah. Dulu kamu selalu lari padaku dan meminta bantuanku jika kamu dipukul. Kamu lebih pengecut daripada aku!"     

Mendengar rahasia masa kecilnya yang memalukan diungkit kembali oleh Huo Qingyuan, Huo Zixing dengan cepat menyingsingkan lengan kemejanya dan mengambil aba-aba untuk memukul seseorang.     

Baru saja akan membuka mulut, suara Yan Jinyi tiba-tiba terdengar dari lantai dua, "Huo Zixing, berlututlah bersama Huo Qingyuan!"     

Huo Zixing tentu tidak terima, "Kenapa aku harus ikut berlutut? Aku tidak memiliki masalah denganmu!"     

"Dari dulu kamu memang menjengkelkan." Yan Jinyi menunjuk pedang samurai yang tergantung di lantai pertama sebagai pajangan. "Atau, aku memenggalmu saja untuk melampiaskan amarahku?     

Hu Zixing menggelengkan kepalanya dengan keras, lalu bergegas berlutut di samping Huo Qingyuan tanpa protes.     

Huo Qingyuan begitu senang, "Kamu layak mendapatkannya."     

"Gadis nakal, kamu yang membuatku seperti ini!"     

"Kamu sendiri yang mencari masalah dengan Kakak Ipar. Jangan salahkan aku dong. Nona Muda tidak ikut-ikutan!"     

Keduanya terus beradu mulut.     

Suara Yan Jinyi terdengar lagi, "Huo Zixing, sebagai kakak laki-laki, kamu telah gagal mendisiplinkan adikmu sendiri. Jadi, bantu Huo Qingyuan berlutut selama setengah jam."     

Mata Huo Qingyuan berbinar. Perasaan tegang di hatinya sedikit berkurang.     

"Huo Qingyuan, setelah berlutut selama setengah jam, pergilah ke ruang belajar. Salin sepuluh artikel Tiongkok klasik, lalu serahkan padaku terjemahannya."     

Cahaya di mata Huo Qingyuan meredup seketika saat mendengar ucapan Yan Jinyi. "Kakak Ipar, apa aku bisa meminta Kakak Ketiga untuk tidak membantuku berlutut?"     

"Kalau begitu berlututlah selama satu jam penuh, lalu pergi salin artikelnya."     

Huo Qingyuan segera mengubah kata-katanya, "Kakak Ketiga sangat tidak bertanggung jawab. Dia harus membantuku berlutut, dia pantas mendapatkannya!"     

Huo Zixing menatap Huo Qingyuan, 'Huo Qingyuan, coba katakan itu sekali lagi?'     

***     

Setelah membereskan masalah Zhou Yan, Zhang Guoquan diam-diam bersembunyi di dalam rumah kaca yang ada di samping ruang tamu. Ia sedang melakukan panggilan video dengan Huo Xishen.     

Huo Xishen sepertinya sangat sibuk, tampaknya dia memiliki banyak pekerjaan yang harus dikerjakan. Saat ini, dia sedang duduk di belakang meja kerjanya dengan kacamata berbingkai emas yang menggantung di pangkal hidungnya. Hal ini membuatnya tampak lebih mempesona.     

"Tuan Muda, kekasih baj*ngan Nona Muda sudah saya tangani. Nyonya Muda Kedua memukulnya dengan sangat parah."     

Setelah mengatakan itu, dia juga mengirim foto Zhou Yan yang ia ambil tadi.     

Huo Xishen melihat foto itu dengan seksama, "Hmm, ini cukup menyedihkan."     

"Tuan Muda, apa Nyonya Muda Kedua benar-benar harus bertanggung jawab untuk daftar undangan pesta ulang tahun Tuan Besar? Nyonya Muda Kedua, beliau … "     

Huo Xishen mengangkat sebelah alisnya tinggi, "Hmm?"     

"Saya khawatir itu akan menjadi arena pertarungan untuknya."     

"..."     

Ini memang bukan pertama kalinya ia mendengar Yan Jinyi melakukan tindak kekerasan.      

"Kapan Kakak Sulung akan kembali?"     

"Saya… saya tidak tahu. Saat ini Nyonya Muda Kedua sedang menghukum Tuan Muda Ketiga dan Nona Muda, beliau menyuruh mereka untuk berlutut."     

Dia pikir Huo Xishen akan marah, tapi ternyata…     

"Baguslah dia menyuruh mereka berlutut. Keduanya memang perlu didisiplinkan."     

Zhang Guoquan merasa bimbang sejenak, namun dia akhirnya berkata, "Tuan Muda, saya khawatir kalau Nyonya Muda Kedua menyimpan dendam pada saya."     

"Hah?"     

"Saya selalu menuntut beliau."     

'Kalau begitu sepertinya memang pantas dibenci, kan?'     

Huo Xishen berpikir keras.     

"Suruh Kakak Ipar yang bertanggung jawab untuk daftar undangan. Sedangkan Yan Jinyi ... Biarkan dia undang siapa pun yang dia mau."     

"Tuan Muda, film yang Nyonya Muda beri investasi begitu populer baru-baru ini. Sepertinya mereka mendapatkan banyak keuntungan."     

Huo Xishen sedikit terkejut kali ini.     

"Kirimkan filmnya padaku."     

"Baik, saya akan meminta kru yang bersangkutan untuk mengirimnya."     

"Awasi Yan Jinyi." Huo Xishen menjeda, "Laporkan padaku saat ia berulah."     

Yan Jinyi tidak tahu kalau dia sedang diawasi oleh suami br*ngseknya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.