Bandit Cantik

Apa Dia Akan Bertindak Lebih Kejam?



Apa Dia Akan Bertindak Lebih Kejam?

0Mendengar kata 'kebiri' yang diucapkan wanita itu, Zhou Yan merapatkan kedua kakinya tanpa sadar, "Kamu… kamu tidak seperti seorang wanita sama sekali!"     
0

Yan Jinyi tersenyum, seolah-olah ia sedang haus darah. "Apa kamu tahu apa yang terjadi pada orang terakhir yang mengatakan kalimat itu padaku?"     

Secara refleks, Zhou Yan menatap wajah Yan Jinyi.     

"Aku menjebloskannya ke penjara selama sisa hidupnya." Ucapnya. Yan Jinyi lalu berdiri tegak seraya menggosok kedua telapak tangannya, "Kamu cukup hebat karena sudah berani menculik Nona Muda Keluarga Huo. Jadi bukanlah masalah yang besar untuk menghabiskan sisa hidupmu di dalam penjara."     

Setelah mengatakan itu, Yan Jinyi tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menendang betis Zhou Yan lagi, "Aku bisa mengerti kenapa kamu menculik Huo Qingyuan. Tapi si*lan, aku tidak tahan jika kamu berani mencuri aset milik Keluarga Huo-ku."     

Huo Qingyuan terdiam.     

'Meskipun aku tahu kalau Kakak Ipar Kedua sedang marah padaku, tapi ucapan Kakak Ipar Kedua barusan benar-benar membuat hatiku sedih!' Batin Huo Qingyuan terluka.     

Sudah lama Yan Jinyi tidak memukul orang dengan puas. Ia meregangkan badannya, "Ah, senangnya. Apa Zhang Guoquan sudah datang?"     

Huo Qingyuan masih menggigil ketakutan di sebelahnya, "Ka… Kakak Ipar, Paman Zhang bilang dia sedang dalam perjalanan."     

Zhang Guoquan si antek Huo Xishen itu… Jika saja bukan karena usianya, dia pasti sudah memasukkannya ke dalam daftar hitam dan memberinya pelajaran sejak dulu.      

Yan Jinyi berpikir sejenak, lalu memutar tubuhnya dan duduk di sofa. "Ambilkan aku segelas air."     

Huo Qingyuan segera bergegas ke dapur.     

"Kakak Ipar, apa kamu ingin minum jus segar? Aku bisa membuatkanmu jus yang enak."     

Yan Jinyi terlalu malas untuk menoleh. Ia mengangguk sambil bermain game di ponselnya. "Oke."     

Zhang Guoquan baru tiba saat jus itu telah disajikan.     

Pria paruh baya itu mengenakan setelan hitam, sedangkan rambut putihnya disisir ke belakang. Ia tampak sedang berdiri di ambang pintu.     

Orang itu masih terlihat sangat energik di usianya yang sudah tidak muda.     

"Nyonya Muda Kedua, Nona Muda, Saya akan membereskan masalah ini. Kalian bisa pulang terlebih dahulu."     

Setelah mengatakan itu, Zhang Guoquan segera mengambil ancang-ancang untuk meringkus Zhou Yan, tapi Yan Jinyi membuka suara menghentikannya.     

"Tunggu sebentar." Dia meminum jusnya dalam satu tegukan besar lalu berdiri, "Aku belum puas bersenang-senang. Kenapa harus buru-buru sekali?"     

Yan Jinyi melirik Zhang Guoquan. Ia mengambil gantungan baju lalu memukul Zhou Yan lagi.     

"Masih ingin menggertakku, hah? Coba lihat dulu sudah berapa lama kamu hidup di dunia ini. Aku selalu bisa mengenali keberadaan seorang baj*ngan. Tidak peduli kamu seorang laki-laki atau perempuan, jika kamu berani membuatku marah, maka aku tidak akan pernah melepaskanmu."     

Huo Qingyuan menatap Zhang Guoquan. Dia melihat dua pengawal yang ada di belakang pria itu tampak gemetar.      

'Kakak Ipar Kedua sepertinya ingin memperingatkan orang lain juga. Maka dari itu dia sengaja memanggil Paman Zhang untuk melihat perbuatannya ini!' Pikir Huo Qingyuan.      

Ternyata Kakak Ipar Keduanya sangat pendendam sekarang. Huo Qingyuan mengingat kembali kata-kata kasar yang pernah ia ucapkan pada Yan Jinyi sebelumnya. Punggung Huo Qingyuan tiba-tiba terasa dingin. Tanpa ia sadari, bulu kuduknya telah merinding.      

'Apakah dia akan bertindak lebih kejam padaku?' tanya Huo Qingyuan pada dirinya sendiri.     

Zhou Yan yang sudah dipukuli sampai hampir pingsan pun tengah memohon ampun di lantai.     

Yan Jinyi melihat jam, lalu pergi dari apartemen Zhou Yan.     

Sepanjang jalan, Huo Qingyuan masih terpaku. Dia bahkan tidak berani untuk menelan ludahnya sendiri. Ia duduk diam di kursi belakang selayaknya patung batu.     

Ketika sampai di Kediaman Keluarga Huo, Huo Zixing sudah duduk di sofa, menunggu kedatangan keduanya yang telah lama pergi.      

Dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak melontarkan ejekan saat melihat wajah memar Huo Qingyuan yang berjalan di belakang Yan Jinyi, "Caramu jatuh cinta dengan kekasihmu itu unik."     

Huo Qingyuan memelototi Huo Zixing. Pria itu sedang berusaha menaburkan garam di atas lukanya, bukan?     

"Tutup mulutmu, dia itu adik perempuanmu. Kamu bahkan memilih diam di sini dan tidak berniat menolongnya, kan?     

Yan Jinyi memarahinya dengan suara tajam, membuat Huo Zixing segera membuat isyarat 'oke'.     

Huo Qingyuan merasa bangga saat ini. Lihatlah, adik perempuan itu pengecualian, Kakak Ipar bahkan masih mau melindunginya.     

Namun, kurang dari satu detik kemudian Yan Jinyi membuka suara lagi, "Huo Qingyuan, berlutut!"     

Huo Qingyuan gemetaran lagi dan langsung berlutut di atas karpet.     

"Berlutut selama satu jam. Setelah itu kamu bisa kembali ke kamar."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.