Bandit Cantik

Apa yang Kamu Lakukan, Ayo Bertarung Bersama



Apa yang Kamu Lakukan, Ayo Bertarung Bersama

0Yan Jinyi melihat sekilas Zhou Yan yang sedang menindih tubuh Huo Qingyuan. Wanita itu segera melangkah maju. Ia meraih kerah baju Zhou Yan lalu melemparkan pemuda itu ke samping.      
0

Brakk~~     

Zhou Yan terlempar ke dinding.     

Punggung Zhou Yan menabrak dinding dengan sangat keras, membuatnya terengah kesakitan.     

Kedua matanya yang memerah menatap Yan Jinyi.     

"Apa yang kamu lihat? Tutup mata anj*ngmu itu!"     

Yan Jinyi melangkah mendekat, "Dasar sampah si*lan. Pria menjijikkan. Yang kamu tahu hanya mempermainkan dan memanfaatkan wanita saja. Dosa apa yang orang tuamu lakukan sampai memiliki anak sepertimu?"     

Yan Jinyi berkata dengan raut wajah datar, "Huo Qingyuan, ambilkan aku gantungan baju!"     

Dengan menahan rasa sakit di wajahnya, Huo Qingyuan segera bangkit dan bergegas untuk masuk ke kamar tidur. Dia mengambil gantungan baju yang paling besar lalu menatap Yan Jinyi dengan air mata berlinang, "Kakak Ipar, ini gantungan baju yang kamu mau. Kakak Ipar, hiks~ aku pikir kamu sudah tidak peduli padaku … "     

Yan Jinyi mengernyitkan dahi, "Diam! Jangan menangis di hadapanku sekarang. Aku akan memberimu pelajaran saat kita pulang nanti."     

Kemudian, tatapannya kembali tertuju pada Zhou Yan. Satu tangannya memegang erat gantungan baju itu, lalu mengayunkannya pada wajah Zhou Yan, "Si*lan kamu, sampah. Aku akan menghancurkan wajahmu hari ini! Berani sekali kamu menggertak Nona Muda Huo, hah? Apa kamu pikir tidak akan ada anggota Keluarga Huo yang datang?"     

Zhou Yan berguling kesakitan. Dalam hati ia memaki Huo Qingyuan karena tidak pernah memberitahunya kalau Kakak Ipar Keduanya sangat kuat.      

Yan Jinyi sangat marah, kedua kakinya menendang pemuda itu seraya berkata, "Huo Qingyuan, apa yang kamu lakukan, ayo bertarung bersama!"     

Huo Qingyuan masih berdiri membeku. Ia pun segera tersadar begitu mendengar ucapan Yan Jinyi. Dia mengangguk dan bergegas pergi ke kamar mandi untuk mengambil sebaskom besar air, "Kakak Ipar, ini. Siramkan padanya lalu berikan padaku lagi!"     

Byurr~~     

Karena sebaskom air masih belum cukup, Huo Qingyuan mengambil sebaskom air lagi, "B*jingan! Aku sudah tulus padamu, tapi kamu malah menusukku dari belakang. Kamu bahkan lebih rendah dari seekor binatang!"     

"Kalian, kalian hanya bisa menindas orang lain. Hmm, saham milik Huo Qingyuan sudah ada di tanganku … "     

"Apa kamu pikir Huo Xishen itu bodoh? Bahkan jika seluruh saham Keluarga Huo jatuh ke tanganmu, Huo Xishen bisa dengan mudah mendapatkannya kembali menggunakan kekuasaan yang ia miliki. Apa kamu masih ingin merebut saham Keluarga Huo? Apa kamu tidak percaya pada ucapanku?"     

Yan Jinyi membentaknya sambil menendangnya lagi.     

Meskipun ia tidak terlalu menyukai Huo Xishen anj*ng itu, tapi bagaimanapun juga pria itu adalah satu-satunya kekuatan yang dimiliki keluarga.      

Zhou Yan tidak pernah menyangka kalau Kakak Ipar Kedua Huo Qingyuan begitu kuat. Wanita itu terlihat rapuh dan lemah, tapi ternyata dirinya tidak bisa melawannya.     

"Huo Qingyuan sendiri yang mencap sidik jarinya. Itu artinya, surat itu sudah sah di mata hukum!" Ujar Zhou Yan seraya menggertakkan gigi.     

"Huo Qingyuan, di mana kamu meletakkan surat itu?"     

Huo Qingyuan menunjuk ke arah laci, "Dia menguncinya. Kakak Ipar, aku terpaksa melakukannya karena dia mengalungkan pisau di leherku. Aku terlalu takut… Kakak Ipar…"     

Yan Jinyi mengabaikan gadis itu. Dia melangkah maju dan menendang meja itu hingga jatuh ke lantai. Kemudian ia mengambil sebuah ukiran batu yang ada di sampingnya, dan menggunakannya untuk menghancurkan bagian bawah laci.     

Dia mengeluarkan surat pernyataan pengalihan kepemilikan saham tadi, lalu merobeknya hingga menjadi sobekan-sobekan kertas kecil. "Apa sobekan kertas ini adalah harta karun yang kamu maksud? Huo Qingyuan, suruh Zhang Guoquan datang untuk mengurus baj*ngan ini. Ayo kita pulang."     

"Kakak Ipar, apa yang akan kamu lakukan padanya?"     

Yan Jinyi melirik Zhou Yan dengan jijik, "Menghajarnya dengan tongkat sampai mati, lalu memotong tubuhnya menjadi lima bagian. Bagaimanapun juga dia harus menerima konsekuensinya!"     

Zhou Yan benar-benar ketakutan kali ini, "Kamu… kamu tidak bisa melakukannya. Itu melanggar hukum!"     

"Tutup mulut anj*ng-mu itu! Kamu mau aku kebiri saat ini juga?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.