Bandit Cantik

Dia Terus Menendang Pintu Sekarang



Dia Terus Menendang Pintu Sekarang

0Sepertinya pria itu masih belum melakukan perbuatan itu.     
0

Seseorang membawanya paksa ke apartemen, dan Huo Qingyuan masih bisa bertahan hingga saat ini. Hmm, luar biasa.      

"Kamu ada di mana?"     

"Apartemen Zhou Yan. Kakak Ipar aku mohon, aku mohon datanglah. Tolong selamatkan aku. Hiks~ aku bersembunyi di kamar mandi saat dia lengah. Dan sekarang dia terus menendang-nendang pintu, aku tidak bisa menahannya Kakak Ipar!"     

Yan Jinyi bisa mendengar suara Zhou Yan samar-samar.      

"Qingyuan, sayang, ayo buka pintunya. Aku sangat mencintaimu, bagaimana bisa aku melukaimu?"     

"Qingyuan, apa kamu masih belum siap untuk menyerahkan dirimu padaku? Kalau kamu mengandung anakku nanti, keluargamu tidak akan menentang kita lagi. Qingyuan, keluarlah … "     

Baj*ngan ini bahkan lebih cabul dan menjijikkan daripada Zhuang Heng, lebih murahan daripada Huo Zixing, dan lebih br*ngsek daripada Huo Xishen.     

"Huo Qingyuan, tunjukkan keahlianmu. Jika dia berani menggertak, masukkan saja kepalanya ke dalam toilet dan biarkan dia memakan kotoran!"     

Setelah mengatakan itu, Yan Jinyi menutup teleponnya dengan marah.     

Melihat teleponnya yang ditutup, tangisan Huo Qingyuan menjadi semakin hebat.     

Semua ini salahnya, ini karena dia tidak mau mendengarkan nasihat Kakak Ipar Kedua, bertengkar dengannya, dan mengatakan hal-hal yang tidak pantas padanya.     

Kakak Ipar Kedua pasti tidak memedulikannya sekarang, Kakak Ipar Kedua tidak akan datang menolongnya ...     

Masih sambil terisak, ia mencoba menelepon polisi sekali lagi. Tetapi saat ia menelepon, ponselnya tiba-tiba mati.     

Huo Qingyuan merasa sangat kalut dan membanting ponselnya ke dinding.     

Suara Zhou Yan masih terdengar dari luar pintu.     

"Huo Qingyuan, cepat buka pintunya. Aku beritahu kamu, bagian terburuknya adalah kita akan mati bersama. Kalau kamu tidak bersikap baik padaku, maka aku juga tidak akan bersikap baik padamu."     

Setelah itu, suara tendangan pintu yang memekakkan telinga mulai terdengar lagi.      

Padahal dia yang membayar sewa apartemen yang Zhou Yan tinggali ini.     

Hanya ada dua keluarga yang tinggal di setiap lantai. Tapi sayangnya apartemen yang ada di seberangnya saat ini tidak berpenghuni.     

Ia menyeka air matanya, lalu menatap lama ke arah jendela kamar mandi.      

Ini adalah lantai 18, dia pasti akan mati jika nekat melompat dari sini. Dan kematian itu akan menjadi kematian yang mengerikan karena dagingnya akan hancur berceceran.     

Hiks hiks hiks ~~     

Bagaimana ini? Dia harus bagaimana sekarang?     

Akhirnya keributan yang disebabkan Zhou Yan pun berhenti. Huo Qingyuan menempelkan telinganya ke daun pintu dengan hati-hati. Tidak ada suara sama sekali.     

Tiba-tiba Huo Qingyuan mendengar samar-samar suara pintu yang ditutup.      

Apakah Zhou Yan keluar?     

Dia berjongkok di lantai. Punggungnya ia sandarkan ke pintu. Ia menunggu begitu lama sampai kakinya mati rasa, kemudian ia memutuskan untuk berdiri perlahan dengan tangan yang berpegangan pada dinding.     

Masih tidak ada suara dari luar pintu.     

Apa dia benar-benar pergi?     

Dengan ragu ia mengambil sapu yang ada di belakang pintu, memegangnya erat dan diam-diam mulai membuka pintu itu sedikit.     

Sepertinya memang tidak ada orang di luar.      

Huo Qingyuan menghela nafas lega. Baru saja ia keluar dari kamar mandi, sebuah tangan tiba-tiba membekap mulutnya dari samping.      

Huo Qingyuan pun melompat terkejut dan mulai memberontak.     

"Huo Qingyuan, kamu yang memaksaku melakukan ini." Raut wajah Zhou Yan tampak menyeramkan. Satu tangannya memegang sebilah pisau di leher Huo Qingyuan. "Kamu hanya harus bersikap baik padaku. Cepat serahkan semua uangmu dan saham yang kamu dapat dari Keluarga Huo, maka aku akan membiarkanmu pergi. Bagaimana?"     

Zhou Yan mulai merayu, "Qingyuan, kita dikenal sebagai pasangan yang sangat serasi. Kamu sangat menyukaiku. Pasti kamu tidak ingin berpisah denganku, bukan?"     

Zhou Yan berbicara sendiri di belakangnya.     

Wajah Huo Qingyuan memerah, kedua matanya sudah dipenuhi air mata.     

Zhou Yan sudah gila!     

"Qingyuan, tetaplah bersamaku. Sayang, beri aku sahammu. Ayo, selama kamu mau membuat surat pengalihan kepemilikan saham ... "     

Zhou Yan membawa Huo Qingyuan ke meja belajar, "Tulislah, maka aku akan membiarkanmu pergi."     

Saat tangan Zhou Yan melepaskan mulutnya, Huo Qingyuan berkata dengan suara gemetar, "Zhou Yan, kamu yang mengkhianatiku lebih dulu. Aku adalah Nona Muda Keluarga Huo. Jika kamu benar-benar mencari masalah denganku, maka tunggu kematianmu sendiri!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.