Bandit Cantik

Bersaing dengan Huo Zixing untuk Mendapat Peringkat Terakhir



Bersaing dengan Huo Zixing untuk Mendapat Peringkat Terakhir

0Yan Jinyi mengeluarkan lipstik dan mulai memperbaiki riasan wajahnya. "Jangan khawatir. Sutradara Tao, unggahlah pesan di akun Weibo-mu, katakan kalau Nyonya Muda Kedua akan datang secara pribadi ke acara pemutaran perdana film 'Bandit Wanita'."     
0

Mata Tao Wei menjadi berbinar saat mendengar itu. "Nyonya Muda Kedua akan datang ke pemutaran perdana kita? Astaga, aku akan mengunggahnya di Weibo sekarang juga."     

Tidak hanya itu, dia juga dengan senang hati akan memuji Nyonya Muda Kedua habis-habisan.     

Ia membaca berita, pintu bioskop Grup Tang sudah dipenuhi oleh wartawan saat ini. Yan Jinyi memperhatikan pintu gedung bioskopnya sendiri.     

Menyedihkan sekali rasanya.     

"Sutradara Tao, apa kamu sudah mengunggah pesan ke Weibo?"     

"Sudah, aku sudah mengunggahnya. Ada banyak orang yang menyukainya, mereka juga mengatakan kita harus mengunggah beberapa foto Nyonya Muda Kedua sebagai bentuk penghormatan."     

'Tidak perlu memberi penghormatan, aku memang sudah dihormati sejak dulu.' Batin Yan Jinyi.     

"Ayo masuk."     

Di aula pemutaran film yang begitu luas, selain puluhan staf kreatif dan para kru film, bahkan bibi yang biasa menyapu lantai pun tidak terlihat.     

Sebaliknya, di tempat pemutaran perdana film 'Penguasa Pulau', selain barisan kursi depan yang sengaja disediakan untuk berbagai pemimpin bisnis, kursi barisan belakang pun sudah disiapkan untuk kalangan selebriti di dunia hiburan.      

Oleh karena itu, karpet merah juga diletakkan secara khusus di pintu masuk bioskop.     

[Mewah sekali, film 'Penguasa Pulau' sangat mewah. Si*l, rasanya aku sudah tidak sabar lagi untuk menontonnya.]     

[Astaga ini lucu sekali. Saat kamu menonton 'Bandit Wanita' di sebelah, lalu beralih menonton 'Penguasa Pulau', terasa sekali perbedaannya.]     

[Apakah Nyonya Muda Kedua akan merasa malu? Sayangnya, aku benar-benar ingin tahu seperti apa Menantu Kedua dari Keluarga Huo, kenapa aku tidak bisa menghentikan rasa penasaranku?]     

[Aku merasa Tuan Huo tidak menyukai Nyonya Muda Kedua, dan Nyonya Muda Kedua malah melakukan ini. Saat film 'Bandit Wanita' gagal nanti, Nyonya Muda Kedua pasti tidak akan memiliki tempat lagi di Keluarga Huo.]     

Huo Zixing sedang dalam perjalanan menuju tempat pemutaran perdana film, dia berdecak saat melihat begitu banyak orang yang memfitnah Yan Jinyi.     

Dasar orang-orang sok tahu, padahal mereka bahkan tidak mengetahui apapun. Bukankah Yan Jinyi bahkan bisa disandingkan bersama Keluarga Huo dengan kemampuan bela dirinya yang sudah melebih batas itu?      

[Huo Sanshao Berada di Kerumunan Bunga: Kakak Ipar kedua sangat dimanja oleh Kakek. Kakek selalu ingin memanjakannya, selalu memanjakannya!]     

Setelah mengunggahnya, dia juga mengirim foto selfienya sendiri.     

[Sepertinya Tuan Muda Ketiga-ku juga sangat memanjakan Kakak Ipar Keduanya. Aku iri sekali~~ ]     

[Suamiku, kamu tampan sekali. Suamiku, kapan kamu akan menikahi aku dan menjemputku pulang. Aku akan selalu siap!]     

'Menikahimu?'     

'Teruslah bermimpi!' Umpat Huo Zixing.     

Yan Jinyi masih belum mengetahui apa yang sudah dilakukan Huo Zixing. Saat ini dia sedang duduk tenang di posisinya sambil mendengarkan obrolan Zhuang Heng yang ada di sebelahnya.     

"Sayang, saat ini aku sudah tidak sabar menantikan adegan ciuman kita. Aku bahkan mencetak foto itu dan menaruhnya dalam bingkai foto. Foto itu tergantung di rumahku sekarang. Kapan kamu akan datang ke rumah bersamaku?"     

'Ukurannya bahkan seluas dinding …'     

Yan Jinyi meliriknya melalui sudut mata. Entah kenapa ia malah merasa takut mendengar ucapan Zhuang Heng mengenai foto itu.     

"Zhuang Heng. Apa kamu sudah pernah menguji IQ-mu?"     

"Pernah, tentu saja aku pernah mengujinya. Aktor papan atas ini adalah seorang jenius yang memiliki IQ 200!" Ujar Zhuang Heng bangga.     

"Dengar-dengar, kamu selalu bersaing dengan Huo Zixing untuk berada di peringkat terakhir setiap ujian?"     

Zhuang Heng mengerjapkan mata. "Si*l, pasti Huo Zixing br*ngsek itu yang mau mempermalukanku. Sayang, itu karena aku takut Huo Zixing akan merasa kesepian."     

Idiot tetap saja idiot. Terlalu banyak alasan.     

"Membaca itu baik, bacalah lebih banyak buku. Lihatlah betapa bodohnya penampilanmu."     

Yan Jinyi mengusap rambut Zhuang Heng dengan raut wajah prihatin.     

Manajer dan asistennya yang berdiri di samping dipaksa oleh Zhuang Heng untuk mengambil fotonya secara langsung saat ini.     

'Jinyi, akhirnya kamu jujur dengan perasaanmu!' pekik Zhuang Heng girang.     

Zhuang Heng menatap Yan Jinyi, "Sayang, kamu mengusap rambutku. Sayang, kamu akhirnya menyentuh rambutku!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.