Bandit Cantik

Dua Orang Ber-IQ Rendah



Dua Orang Ber-IQ Rendah

0Karena takut Yan Jinyi akan salah paham, Huo Qingyuan pun buru-buru menjelaskan. "Kakak Ipar, aku tidak merebut kekasih Zhao Xinyue, karena Zhou Yan dan Zhao Xinyue memang tidak pernah menjalin hubungan. Apalagi, yang Zhou Yan sukai itu sebenarnya adalah aku. Hal itulah yang membuat Zhao Xinyue cemburu. Zhao Xinyue selalu berusaha merebut semua yang kusukai."     
0

"Pantas saja kalian berkelahi, karena kalian sama-sama memiliki IQ yang rendah."     

Yan Jinyi tidak bisa menahan dirinya untuk melontarkan ejekan.     

Huo Qingyuan menggigit bibir bawahnya. "Kakak Ipar, Zhou Yan itu sangat baik. Meskipun keluarganya hanya menjalankan bisnis kecil, tapi itu cukup untuk menghidupi keluarga mereka. Zhou Yan juga sangat bekerja keras, dan tidak pernah menjadi beban keluarga. Dia juga menjadi peringkat pertama dalam ujian seni di kampus kami. Bahkan banyak seniman memuji karya seninya."     

Yan Jinyi menimpali sambil menonton drama di ponselnya. "Lalu?"     

"Kakak Ipar, kamu sudah salah paham dengan Zhou Yan. Dia juga bersikap sangat baik dan lembut padaku. Saat aku mabuk terakhir kali, jelas-jelas dia memiliki kesempatan untuk melakukan hal buruk padaku, kan? Tapi dia tidak melakukan apapun."     

'Bagaimanapun juga kamu adalah seorang Nona Muda Keluarga Huo. Bahkan meskipun dia ingin, dia tidak akan berani melakukannya!' Batin Yan Jinyi.     

Di zaman dahulu, para putri di keluarga mana pun akan dikurung di kamar sepanjang hari. Oleh karena itu, mereka mudah sekali ditipu oleh pria-pria yang pandai merayu. Huo Qingyuan, selain bisa berkelahi dan membuat masalah dengan banyak orang, suka berbelanja bersama para orang kaya. Bagaimana bisa dia masih mudah ditipu lelaki?     

"Bagaimana pemuda itu menurutmu?"     

"Kakak Ipar, dia punya nama." Kening Huo Qingyuan berkerut. "Namanya Zhou Yan."     

"Siapapun namanya, toh dia juga bukan kekasihku."     

Huo Qingyuan sangat bisa merasakan ketidaksukaan Yan Jinyi terhadap Zhou Yan.      

"Bakatnya, keseriusannya dalam melukis. Aku merasa terluka saat melihatnya gugup dan tidak percaya diri. Kakak Ipar, sangat sedikit sekali orang yang bisa menjagaku dan peduli padaku seperti dia."     

Terlalu bucin adalah kekurangan dari cinta!     

Yan Jinyi mengerucutkan bibirnya. Dia tahu kalau Huo Qingyuan sedang dimabuk cinta saat ini, dan tidak akan mau mendengar apapun yang ia katakan.     

Tapi, kalau bukan karena Huo Qingyuan adalah adik iparnya, mana mungkin dia mau ikut campur masalah ini secara sukarela?     

"Zhou Yan itu bukan orang yang baik. Kamu akan terluka saat bersamanya. Huo Qingyuan, kalau kamu benar-benar ingin jatuh cinta, lebih baik kamu meminta Kakak Pertama atau Kakak Keduamu, atau bahkan Huo Zixing untuk mengenalkanmu dengan seseorang. Kalau kamu masih mau bersikeras dengan Zhou Yan, aku tidak akan merestui hubungan kalian."     

Huo Qingyuan merasa marah lalu berdiri dengan angkuh. "Kakak Ipar, siapapun yang kusukai dan kucintai itu bukan urusanmu sama sekali. Jangan membandingkan semua pria dengan Kakak Kedua. Lagipula, Kakak kedua juga tidak menyukaimu!"     

Tatapan Yan Jinyi menggelap seketika. Raut wajahnya pun tampak berubah kasar.     

Sadar telah mengatakan hal yang salah, Huo Qingyuan menelan ludahnya. Namun, dia masih tidak mau mengakui kekalahannya. Dia membusungkan dadanya lalu berteriak. "Jadilah Menantu Kedua yang baik. Zhou Yan akan membuktikan padamu, kalau kamu sudah salah."     

Yan Jinyi tiba-tiba meraih cambuk yang ada di sampingnya. Melihat itu, Huo Qingyuan segera bergerak mundur. Bulu kuduknya berdiri. Ia menatap Yan Jinyi waspada.     

"Huo Qingyuan, aku tidak pernah memandang rendah dirimu, meskipun kamu hanyalah seorang Nona Muda Kaya yang bahkan tidak mengerti kejamnya dunia ini. Dan hari ini, aku memperingatkanmu di sini. Kalau sampai Zhou Yan melukaimu, aku tidak akan peduli padamu lagi."     

Setelah mengatakan itu, Yan Jinyi pergi ke lantai atas tanpa menoleh ke belakang.     

Huo Qingyuan merasa lega karena Yan Jinyi ternyata tidak memukulnya.      

Alisnya tiba-tiba bertaut. 'Kakak Ipar sudah sangat keterlaluan. Dia tidak memberi Zhou Yan kesempatan untuk menunjukkan dirinya sama sekali, jadi dia menolaknya.'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.