Bandit Cantik

Kamu Adalah Satu-satunya Orang yang Paling Pantas untuk Kakak Kedua



Kamu Adalah Satu-satunya Orang yang Paling Pantas untuk Kakak Kedua

0Perang dingin antara Yan Jinyi dan Huo Qingyuan berlangsung selama hampir satu bulan.      
0

Selama masa itu, ketika mereka berada di meja makan yang sama, Huo Qingyuan akan sengaja menelpon Zhou Yan dengan kata-kata dan suara yang manis.     

Jujur saja, Huo Zixing merasa terjepit di antara keduanya seperti roti sandwich. Dia bahkan tidak berani untuk mengatakan apapun.     

"Kakak Ipar, apa kamu berencana untuk main drama baru? Aku punya beberapa naskah bagus saat ini."     

Huo Zixing bergidik geli seraya mengusap lengannya saat melihat Huo Qingyuan yang tengah membuat suara 'Mwah', dan segera mengalihkan tatapannya pada Yan Jinyi.     

Yan Jinyi tampak sedang mengunyah apel dengan serius.     

"Hanya statusku saja yang menjadi bagian dari agensimu. Apapun yang aku kerjakan nanti, tidak ada hubungannya sama sekali dengan agensimu."     

'Hal itu hanya karena kamu adalah Kakak Iparku, kalau saja kamu orang lain, aku pasti sudah mendepakmu dari perusahaanku sejak lama.' Huo Zixing memaki dalam hati.     

"Tetapi perusahaan membutuhkan beberapa hal untuk terus berjalan. Saat film itu dirilis, maka perusahaan kita sendiri yang akan mempromosikannya."     

Yan Jinyi tidak menyangkal kali ini.      

Dia masih menunggu reaksi penonton setelah perilisan film 'Bandit Wanita' tersebut. Apalagi, beberapa hari setelah film itu dirilis adalah hari ulang tahun Tuan Besar Keluarga Huo, jadi dia memutuskan untuk tidak akan syuting apapun sebelum itu.     

Lagipula, saat ini dia masih tidak punya modal untuk melakukan negosiasi dengan orang-orang itu.     

"Kegiatan promosinya dimulai besok, kan? Apa aku perlu menyewa beberapa penulis bayaran di internet untuk mendukungmu?"     

Penulis bayaran?     

"Sepertinya aku tidak terkenal sama sekali, sampai harus membutuhkan penulis bayaran untuk meningkatkan popularitasku?"     

Um…     

Melihat Yan Jinyi yang mengobrol akrab dengan Huo Zixing, sebenarnya Huo Qingyuan sangat ingin bergabung.      

Tapi ...     

Ia menggertakan gigi lalu mengeraskan suaranya. "Sungguh? Zhou Yan kamu hebat sekali. Sudah, jangan khawatirkan aku. Masa depanmu yang lebih penting. Aku pasti mendukungmu untuk belajar di luar negeri."     

Yan Jinyi dan Huo Zixing memutar bola matanya jengah.     

'Terlalu dibuat-buat.'     

Huo Qingyuan segera berdiri setelah menutup teleponnya. "Zhou Yan menerima surat penerimaan dari perguruan tinggi seni internasional yang terkenal. Dia akan pergi ke luar negeri untuk studi lebih lanjut secepatnya. Setelah itu, dia pasti akan menjadi seniman pendatang baru yang paling populer."     

Ucap Huo Qingyuan sambil menatap Yan Jinyi dengan hati-hati.     

Awalnya ia berharap akan melihat ekspresi yang berbeda di wajah Yan Jinyi, tapi ternyata…     

Saat ini, Yan Jinyi sudah terlihat seperti fotokopian Kakak Keduanya. Raut wajahnya datar seperti patung batu.     

"Huo Qingyuan, kamu menyebalkan sekali. Sejujurnya, kami tidak penasaran sedikitpun di mana pria kampung pujaanmu itu akan belajar. Sana pergi dan tunjukkan cintamu padanya."     

Huo Zixing melambaikan tangannya tidak sabar.     

Pria kampung?     

Huo Qingyuan menggebrak meja. "Kakak kamu keterlaluan sekali. Kenapa kamu bisa mengatakan Zhou Yan seperti itu? Dia terlihat kampungan dari mananya?"     

Huo Zixing juga merasa sedikit kesal. "Hmm, kamu sudah seperti orang yang sakit jiwa. Pantas saja kamu bertemu pria seperti Zhou Yan."     

'Pasti Kakak Ipar Kedua yang telah mengatakan hal buruk mengenai Zhou Yan di hadapan Kakak Ketiga!' Pikir Huo Qingyuan curiga.     

'Siapa lagi memangnya? Kakak Ketiga bahkan belum pernah bertemu Zhou Yan, tapi kenapa dia sudah bisa mengatakan hal itu?'     

Memikirkan kemungkinan ini membuat Huo Qingyuan segera menatap Yan Jinyi dengan sorot penuh kebencian. Kedua matanya tampak dipenuhi air mata. "Yan Jinyi, aku membencimu. Aku benar-benar sudah bodoh karena pernah berpikir bahwa kamu adalah satu-satunya orang yang pantas untuk Kakak Keduaku."     

Yan Jinyi membelalakan kelopak matanya. "Tidak ada pria yang pantas untukku di dunia ini."     

"Oh, kalau begitu lebih baik kamu merawat anak yatim piatu saja. Tunggu dan lihatlah. Aku dan Zhou Yan tidak hanya akan berpacaran, kami juga akan menikah dan memiliki anak sendiri."     

Huo Qingyuan kemudian menghentakkan kakinya dan segera naik ke lantai atas sambil menyeka air matanya yang berjatuhan.     

Huo Zixing terbatuk canggung. "Huo Qingyuan telah dimanja sejak kecil hingga ia dewasa seperti sekarang. Dia masih belum bisa tahu mana orang yang jahat dan tidak. Dia juga memiliki temperamen yang buruk. Sebaiknya kamu…"     

"Aku tidak akan repot-repot mempedulikannya lagi."     

Yan Jinyi menjawab dengan acuh. Ia lalu berdiri dengan sekotak susu di tangannya. "Besok aku akan mulai melakukan kegiatan promosi dengan para kru, jadi aku tidak akan pulang beberapa hari ini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.