Bandit Cantik

Apa Status Sosialmu?



Apa Status Sosialmu?

0Zhou Yan mendorong kacamata di pangkal hidungnya seraya mengulas senyum lembut. "Halo, saya Zhou Yan, kekasih Huo Qingyuan. Anda terlihat begitu familiar."     
0

Huo Qingyuan tahu jika Zhou Yan tidak mengikuti gosip dunia hiburan, jadi dia tidak repot-repot untuk menjelaskan. "Kakak Ipar Keduaku ini adalah seorang aktris. Zhou Yan, kamu bisa memanggilnya Kakak Ipar sama sepertiku."     

"Ini…"     

Zhou Yan menatap Yan Jinyi ragu dengan tatapan tidak menyangka di kedua matanya. "Aku tidak tahu kalau Anda… "     

"Apa status sosialmu?"     

Yan Jinyi bertanya tiba-tiba.     

Zhou Yan sejenak merasa terkejut, lalu ekspresinya berubah malu. "Saya… Orang tua saya memiliki bisnis kecil. Keluarga kami bisa dianggap keluarga yang sederhana."     

"Uang saku Huo Qingyuan sebesar satu juta yuan setiap bulannya. Kenapa kamu berpikir bisa berkencan dengannya kalau kamu miskin?"     

"Aku…"     

Melihat Yan Jinyi yang mulai mengkonfrontasi Zhou Yan, mau tidak mau Huo Qingyuan pun menarik bajunya dan merengek. "Kakak Ipar, aku tidak menyukai Zhou Yan karena uangnya. Aku suka bakat dan kepribadiannya. Apalagi, Keluarga Huo sudah kaya. Buat apa aku masih harus mencari orang kaya?"     

"Ya, Kakak Ipar, aku jatuh cinta pada Qingyuan karena kepolosan dan kebaikannya saat kami bersama. Dia tidak sombong hanya karena dia seorang Nona Muda. Bahkan dia masih mempertahankan kepolosannya yang langka dan berharga."     

'Huo Qingyuan polos?'     

'Siapa yang mau kamu bohongi?! Bodoh sekali.' Batin Yan Jinyi.     

"Kakak Ipar…"     

"Diam."     

Yan Jinyi menyela dengan suara rendah.     

Huo Qingyuan mengerucutkan bibirnya. Ia merasa sedikit tersinggung. "Kakak Ipar, aku ingin kamu menjadi orang pertama yang bertemu dengan kekasihku. Aku harap kamu bisa menerimanya, tapi kamu malah… Kakak Ipar, apakah kamu juga termasuk orang yang hanya melihat segalanya dari harta dan kekuasaan?"     

Yan Jinyi tiba-tiba tertawa. "Huo Qingyuan, apa aku sudah pernah mengatakan kalau kamu harus berpikir ulang tentang kekasihmu ini?"     

Yan Jinyi belum pernah merasa kasmaran sebelumnya, dan belum pernah juga ada orang yang bisa membuatnya seperti itu. Tapi Zhou Yan ini, demi hidupnya yang ia jadikan jaminan untuk mengantri selama lima ratus tahun di neraka, dia berani bertaruh kalau pemuda ini hanyalah seorang b*jingan yang memiliki rencana buruk.     

"Huo Qingyuan, apa kamu yakin ingin bersamanya?"     

Huo Qingyuan melirik Zhou Yan, yang dibalas Zhou Yan dengan senyuman hangat. Pemuda itu mengulurkan tangan dan memeluknya erat.     

Merasakan kehangatan telapak tangan pria itu, Huo Qingyuan pun menganggukan kepalanya. "Kakak Ipar, aku percaya dengan pandanganku. Aku harap kamu bisa mendukung kami."     

'Br*ngsek!' Umpat Yan Jinyi dalam hati.     

Dia sama sekali belum pernah menjalin hubungan di dua kehidupannya ini, dan Huo Qingyuan? Anak ini malah melakukannya lebih dulu!     

Mata Yan Jinyi menyipit melihat ke arah gambaran Zhou Yan yang berada di atas sepetak bunga.     

Tampak ada seorang wanita yang bersandar di jendela dalam gambar itu.     

"Huo Qingyuan, aku harap kamu tidak akan menyesalinya. Selain itu, aku tidak menyukai kekasihmu, jadi jangan pernah membawanya ke hadapanku lain kali, kalau tidak … "     

Huo Qingyuan langsung menggigil saat otaknya mulai membayangkan adegan Yan Jinyi yang tengah memukuli orang. "Kakak Ipar, kamu bahkan belum mengenalnya, tapi kenapa kamu sudah menilainya begitu cepat?"     

Yan Jinyi mendengus. "Aku percaya pada penglihatanku sendiri."     

Setelah mengatakan itu, dia kemudian pergi tanpa menoleh ke belakang lagi.     

'Padahal aku datang untuk mengenalkan Zhou Yan pada Yan Jinyi dengan gembira. Aku pikir Yan Jinyi akan merestuinya, tapi aku tidak menyangka … '     

Huo Qingyuan menundukkan kepalanya. Hatinya sedikit terluka.     

Namun sebuah tangan besar tiba-tiba menyentuh bahunya. "Qingyuan, aku bisa mengerti kenapa kakak iparmu bersikap seperti itu. Bagaimanapun kamu adalah seorang Nona Muda Keluarga Huo, dan aku… "     

"Kakak Ipar hanya merasa khawatir. Dia pasti akan menerimamu saat dia menyadari kalau kamu baik."     

Huo Qingyuan tersenyum paksa.     

"Hmm, jangan khawatir. Aku akan mencoba yang terbaik dalam melukis. Ada seorang guru asing yang datang membantuku. Aku bisa bekerja di studio miliknya saat aku pergi ke luar negeri untuk studi lanjut nanti. Qingyuan, aku pasti bisa membahagiakanmu, dan aku tidak akan pernah membiarkanmu menderita."     

Huo Qingyuan merasa tersentuh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.