Bandit Cantik

Aku Tidak Peduli Walaupun Kamu Adalah Seorang Nenek Moyang Babi



Aku Tidak Peduli Walaupun Kamu Adalah Seorang Nenek Moyang Babi

0Bola mata Yan Jinyi bergerak liar, lalu pandangannya tertuju pada salah satu wanita bertubuh seksi dengan dandanan menor.     
0

Jinyi membalikkan badan dan maju selangkah. Tanpa diduga, ia mengangkat tangannya untuk menampar wanita itu, "G*ndulmu itu main-main! Tubuhmu itu hanya dilapisi silikon palsu. Mau main-main denganmu juga tidak mungkin!"     

Wanita seksi itu menutupi wajahnya sambil menatap Yan Jinyi dengan mata merah. "Yan Jinyi, apa kamu tahu siapa aku? Beraninya kamu memukulku?"     

"Aku tidak peduli walaupun kamu adalah seorang nenek moyang babi. Mulutmu terlalu kotor sehingga tidak bisa mengatakan hal baik. Jadi lebih baik tutup mulutmu itu, kalau kamu tidak mau menjadi cacat."     

Selalu saja ada sampah yang mencari masalah dengannya. Apa mereka pikir dia orang yang sabar?     

"Kamu…"     

"Diam, aku tidak ingin berurusan denganmu sekarang."     

Yan Jinyi mendorong wanita itu ke samping. Tatapan tajamnya beralih pada yang lainnya.     

Beberapa orang merasa gemetar dan mulai membubarkan diri saat menatap Yan Jinyi.     

"Yan Jinyi, berhenti!"     

Melihat Yan Jinyi yang hendak pergi, wanita seksi itu pun bergegas maju dan berusaha menghentikannya. "Yan Jinyi! Jangan pikir kamu bisa menikah dengan keluarga kaya raya hanya karena kamu menjalin hubungan dengan Sanshao. Memangnya siapa dirimu? Apa kamu pikir kamu bisa bergabung dengan Keluarga Huo?     

"Siapa namamu?" Tanya Yan Jinyi tiba-tiba.     

Wanita seksi itu tertegun sejenak, lalu tersenyum meremehkan. "Kamu sengaja ya? Aku adalah artis nomor satu yang ada di agensi kita tahun ini. Bisa-bisanya kamu tidak tahu siapa aku?"     

"Aku tidak peduli kamu nomor berapa di sini. Tidak perlu kau katakan namamu, aku bisa memanggilmu si wanita dada besar saja. Ingat ini, aku adalah nenek moyangmu, jadi jangan mencari masalah denganku!"     

Setelah mengatakan itu, Yan Jinyi mulai mengangkat kakinya, dan menendang kaki wanita itu.     

"Ah!"     

Wanita itu pun langsung jatuh berlutut di atas lantai. Wajahnya yang dilapisi riasan tebal kini tampak lebih pucat.     

"Lain kali ketika kamu bertemu denganku, kamu tidak perlu membalas hadiah besar ini. Lagi pula, aku bahkan sudah pernah mengalahkan bos kalian. Dasar si*lan!"     

Dia kemudian berbalik dan segera masuk ke dalam Lift.     

Huo Qingyuan mengikutinya dari belakang. Ia menatap kagum pada Yan Jinyi.     

'Kakak Ipar benar-benar hebat!'     

'Kakak Ipar sangat keren!'     

***     

Huo Zixing sudah mendengar apa yang telah terjadi di aula, dan tahu bahwa Yan Jinyi datang ke sini. Dia secara khusus telah menyuruh sekretarisnya untuk menyiapkan banyak makanan ringan.     

Begitu Yan Jinyi memasuki ruang kerja, wanita itu menemukan Huo Zixing yang tengah berdiri di samping sofa, lengkap dengan senyum penuh rasa bersalah yang tersungging di bibirnya.     

"Ka…" Huo Zixing memelototi sekretarisnya yang masih berdiri di pintu saat dia mulai berbicara. "Kenapa kamu masih berdiri di sana, cepat pergi."     

Sekretaris itu mengangguk cepat seraya menatap kedua mata Yan Jinyi.     

Dia berani bertaruh kalau Tuan Muda Ketiga pasti memiliki perasaan khusus untuk Nona Yan.     

'Apa mungkin Tuan Muda Ketiga ingin memiliki hubungan yang serius kali ini?'     

'Para kekasih Tuan Muda Ketiga tidak pernah masuk ke ruangan ini sebelumnya. Tuan Muda juga tidak pernah bersikap seperti ini. Dia pasti benar-benar serius pada Yan Jinyi!' Batin Sekretaris Huo Sanshao.     

Huo Zixing bahkan menyuruhnya membersihkan sofa.     

"Masih belum mau pergi?"     

Alis Huo Zixing bertaut.     

"Baik, baik. Saya akan pergi sekarang."     

***     

Yan Jinyi melangkah mendekat begitu pintu telah ditutup.     

Huo Zixing yang merasa terkejut pun segera melangkah mundur. Dia menutup matanya dengan ekspresi ketakutan saat melihat Yan Jinyi yang terus mendekat.     

"Kenapa kamu gemetar? Apa kamu pikir aku akan memukulmu lagi?"     

'Memangnya mau apa lagi?'     

Huo Zixing merutuk dalam hati.     

"Jangan membawa-bawa namaku dalam pertengkaran bodohmu dengan Zhuang Heng, atau aku akan membuat kalian tidak dapat dikenali lagi oleh orang tua kalian sendiri."     

Si bodoh Zhuang Heng itu sudah tidak bisa memahami perkataan orang. Semakin dia marah, pria itu justru semakin tertawa senang. Sepertinya dia sudah hampir gila.     

"Kakak Ipar, hatiku gatal sekali. Aku merasa Zhuang Heng sudah sangat keterlaluan. Dia ingin menyabotaseku… dan juga Kakak Kedua."     

Menyabotase?     

Alis Yan Jinyi terangkat. "Tapi meskipun Zhuang Heng menjadi lebih pintar dan normal pun, aku bisa melakukan semuanya sendiri tanpa bantuannya sama sekali."     

'Kakak Ipar, apa kamu masih ingin berselingkuh!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.