Bandit Cantik

Aku Sudah Menikah



Aku Sudah Menikah

0Mumu langsung cemberut saat mendengar ucapan Yan Jinyi. Mata bulatnya sudah tampak berair penuh air mata. "Ada apa dengan Mama Yan? Kenapa Mama Yan tiba-tiba jadi galak!"     
0

Sesungguhnya Yan Jinyi paling takut pada sesuatu yang lembut dan lunak seperti anak-anak!     

Yan Jinyi melipat tangannya. "Tolong, jangan panggil aku Mama Yan. Panggil aku Kakak. Kakak cantik. Oke?"     

"Tapi, kamu adalah Mama Yan-ku!"     

Melihat hal ini, Tan Sangsang kemudian menarik Mumu ke sampingnya dan menatap Yan Jinyi heran. "Jinyi, saat aku melahirkan Mumu, kamu sendiri yang mengakuinya sebagai anak baptismu, bukan?     

'Jadi anak kecil ini benar-benar anak Tan Sangsang?'     

Yan Jinyi tertegun. Lalu, dengan hati-hati ia mulai mencari ingatan mengenai kejadian itu dalam kepalanya.     

Sepertinya benar.     

Dia hanya tidak tahu siapa ayah dari anak ini.     

"Kamu… aku mengajakmu bertemu, kenapa kamu malah membawa anak kecil ini?"     

"Mumu mendengar kalau aku akan bertemu denganmu, jadi dia memohon padaku untuk ikut. Jinyi, ada apa denganmu sebenarnya? Sebelumnya, setiap kali kamu bertemu Mumu, kamu bahkan selalu ingin membawanya pulang bersamamu."     

'Mungkinkah aku pernah melakukan hal bodoh itu?'     

Yan Jinyi bergerak mundur sembari menatap Tan Sangsang dengan raut wajah serius. "Apakah kamu pernah mengikuti dan mewawancarai Tang Qing sebelumnya?"     

"Ya, kenapa?"     

Yan Jinyi tiba-tiba menyeringai, kemudian mengulurkan tangan dan meletakkannya di atas bahu Tan Sangsang. "Aku ingat kalau kamu pernah menemukan sesuatu tentangnya. Apakah kamu mau membaginya denganku?"     

Tan Sangsang memandang Yan Jinyi untuk beberapa saat. Dia mulai sadar jika Yan Jinyi telah banyak berubah sekarang.     

Sebenarnya dia telah melihat video wawancara yang saat ini sedang viral, jadi dia sudah menduga juga jika Yan Jinyi akan datang mencarinya.     

Tan Sangsang menatapnya dengan pandangan aneh. "Jinyi… Kamu dan Huo Sanshao ..."     

"Ya?"     

"Aku jarang mendengar skandal tentang Huo Sanshao akhir-akhir ini. Sepertinya dia benar-benar mencintaimu, kan?     

Huo Zixing mencintainya?     

"Apa yang membuatmu bisa berpikir konyol seperti itu? Apa untungnya jika aku bersama dengan dia?" Ucap Yan Jinyi dengan angkuh.     

"Bukankah kamu melindungi Menantu Kedua Keluarga Huo karena hubunganmu dengan Huo Sanshao?"     

"..."     

'Apa yang telah kulakukan sebenarnya hingga bisa membuatmu berpikir jika aku sedang menjalin hubungan dengan Huo Sanshao?' Batin Yan Jinyi.     

"Apa kamu penasaran dengan apa yang kulakukan selama menghilang beberapa bulan ini?" Yan Jinyi bertanya dengan suara pelan.     

Tan Sangsang mengangguk cepat. "Aku dan Mumu sangat mengkhawatirkanmu."     

"Sebenarnya, aku sudah menikah."     

"Menikah?"     

Tan Sangsang membelalakkan matanya. "Kedua orang tuamu sudah meninggal. Seharusnya kontrak pernikahan itu dibatalkan!"     

"Kontrak itu tidak dibatalkan. Aku masih menikahi pria anj*ng itu."     

Pria anj*ng?     

"Apakah ini ada hubungannya dengan Tuan Tang? Jinyi, bukannya aku tidak mau membantumu, tapi Tuan Tang itu sangat berbahaya. Jangan coba-coba untuk melawannya."     

Awalnya Yan Jinyi tidak terlalu memperdulikannya. Tetapi begitu pria itu berani menyeret namanya, maka amarah Yan Jinyi rasanya sudah terbakar. "S*al. Aku telah dihina Tang Qing tanpa alasan yang jelas. Kenapa aku harus diam saja dan menerimanya?"     

Tan Sangsang menjadi semakin bingung. "Kapan Tuan Tang menghinamu?"     

"Dia bilang aku orang biasa. Dia juga bilang aku punya dada yang besar dan bodoh. Si*lan! Aku akan membuktikan jika pria itu hanya membual! Akan aku tunjukkan siapa yang sebenarnya lebih berbahaya. Apa dia pikir semua orang akan takut padanya?"     

Mendengar ucapan Yan Jinyi, Tan Sangsang semakin merasa bahwa sahabatnya ini telah berubah.     

Dia berpikir bahwa Yan Jinyi mungkin saja telah dipukuli habis-habisan oleh sekelompok orang di suatu tempat.     

"Jinyi, kapan Tuan Tang menghinamu? Kamu … "     

Tiba-tiba muncul sebuah pemikiran di kepala Tan Sangsang. Ia menatap Yan Jinyi dengan mata terbelalak. "Ya Tuhan! Jangan bilang bahwa kamulah Menantu Kedua Keluarga Huo itu?"     

Alis Yan Jinyi terangkat. "Menurutmu bagaimana?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.