Bandit Cantik

Kakak Kedua Benar-Benar Keterlaluan!



Kakak Kedua Benar-Benar Keterlaluan!

0Huo Qingyuan menjadi orang yang paling sedih saat mengetahui Yan Jinyi akan meninggalkan Kota Shengjing. Gadis itu pergi ke kamar Yan Jinyi sambil memeluk bantalnya.     
0

Melihat Yan Jinyi yang tengah mengemasi kopernya seraya mengumpat pelan, Huo Qingyuan tidak berani menyelanya.     

Hingga akhirnya, Yan Jinyi telah selesai berkemas.     

"Kakak Ipar, apa kamu benar-benar harus syuting ke luar kota kali ini?"     

"Paling tidak aku harus pergi selama seminggu. Kenapa?"     

Huo Qingyuan menipiskan bibirnya, "Apa kamu punya cukup uang? Kebetulan aku ada uang lebih, jadi aku bisa memberikannya padamu!"     

Yan Jinyi yang berpikir jika Huo Qingyuan telah membantunya mengumpulkan uang lima puluh juta kemarin pun dengan tegas menolak, "Tidak perlu. Jika aku mati kelaparan berarti itu salah Kakak Keduamu."     

"..."     

'Kakak Kedua benar-benar keterlaluan! Bagaimanapun itu adalah istrinya sendiri, bagaimana bisa dia memblokir kartu kreditnya?' Maki Huo Qingyuan dalam hati.     

"Di luar sana tidak seaman di rumah. Katakan padaku jika ada yang menggertakmu. Tidak ada yang boleh menggertak ataupun menghina anggota Keluarga Huo."     

Alis Yan Jinyi terangkat, "Menurutmu siapa yang berani menggertakku?"     

'Benar juga.' Huo Qingyuan mengamini dalam hati.     

"Anu… Kakak Ipar. Saat kamu kembali nanti, aku ingin… aku ingin mengenalkanmu pada seseorang."     

Yan Jinyi mengangguk acuh, "Ini sudah larut, kenapa kamu tidak kembali ke kamarmu dan tidur?"     

Huo Qingyuan hanya menimpalinya dengan kata 'oh' pelan. Ia memeluk bantalnya dan berjalan perlahan menuju pintu kamar. Tetapi ia berhenti selama beberapa saat.     

Menyadari Huo Qingyuan masih berdiri dalam kamar itu, Yan Jinyi pun tidak bisa mengabaikannya lagi, "Apa masih ada yang mau kamu katakan?"     

"Aku… aku menonton film horor dengan teman-teman sekelasku hari ini. Awalnya aku merasa tidak apa-apa, tapi sekarang aku agak…" Huo Qingyuan merasa sedikit malu saat mengatakan hal ini.     

Yan Jinyi tahu, "Takut?"     

'Apa aku terdengar begitu penakut? Aku berkelahi setiap hari. Aku rasa itu cukup membuatku terlihat berani!" Huo Qingyuan menggerutu.     

Yan Jinyi melirik tempat tidurnya yang kecil. Lebarnya kurang dari 1,5 meter, "Hei, tempat tidurnya terlalu kecil untuk menampung dua orang."     

Mata Huo Qingyuan pun berbinar cerah saat merasa memiliki harapan, "Kalau begitu, kita tidur di kamarku saja. Tempat tidurku besar, tidak masalah jika ditiduri empat orang sekaligus."     

Yan Jinyi terdiam. Ia menatap tempat tidurnya yang kecil dengan kening berkerut.     

Huo Qingyuan tiba-tiba teringat dengan hari-hari pahit yang harus dialami Yan Jinyi di Keluarga Huo sebelumnya.      

Hatinya merasa sedikit sedih.     

"Kalau begitu… aku… Kakak Ipar, masih banyak kamar kosong di rumah ini. Kamarmu terlalu kecil, ayo kita ganti kamarmu dan kita hias sesuai seleramu."     

Yan Jinyi tidak menjawab.     

Apa yang harus diganti? Ruangan ini yang akan membuatnya terus mengingat kekejaman Huo Xishen.     

Yan Jinyi tiba-tiba meremas benda yang ada di tangannya saat ini.     

"Saat aku menjadi aktris ternama dan bisa menghasilkan banyak uang nanti, aku pasti akan menukar sepuluh juta koin untuk membunuh Huo Xishen. Dan aku sendiri yang akan menggali kuburannya setiap malam!"     

Umm…     

Huo Qingyuan merasa gemetar, "Selamat malam kakak Ipar. Kakak Ipar, sampai jumpa lagi. Hati-hati di jalan!"     

Jika orang lain yang mengatakan hal ini, mungkin saja hanya omong kosong belaka. Tapi saat Yan Jinyi yang mengatakannya…     

'Apakah Kakak Ipar benar-benar membenci Kakak Kedua hingga dia ingin membunuhnya?' Pikir Huo Qingyuan.     

Dia tidak ingin kehilangan kakak keduanya dan melihat Kakak Ipar Keduanya masuk penjara.     

'Tidak bisa. Aku harus memikirkan cara untuk menyatukan Kakak Kedua dan Kakak Ipar Kedua. Hanya saat hubungan keduanya baik, maka hubungan semua anggota Keluarga Huo pun akan baik!' Huo Qingyuan bertekad dalam hati.     

Yan Jinyi tidak tahu apa yang sedang dipikirkan Huo Qingyuan. Dia sendiri sedang menyusun rencana bagaimana cara untuk menjadikannya kaya.     

Dia yakin bahwa dia akan menghasilkan uang dari film 'Bandit Wanita'. Tetapi biaya hidup saat ini sangat tinggi, jadi mengandalkan itu saja pasti tidak akan cukup.     

'Hm, bagaimanapun juga kita harus syuting dengan baik.' Batin Yan Jinyi.     

***     

Saat matahari mulai terbit, Huo Qingyuan mengantar Yan Jinyi ke bandara menggunakan mobilnya sendiri. Dia menatap kepergian Yan Jinyi seolah-olah ia akan ditinggal mati.     

"Sayang, kamu terlambat." Ujar Zhuang Heng saat ia mendekati para kru film.     

Pria itu mengenakan jas berwarna hitam. Kacamata hitam juga tampak menggantung di pangkal hidungnya. Ia melipat tangannya di depan dada. Gayanya sungguh terlihat seperti orang asing yang tidak mau bergaul dengan sekitarnya.     

"Sebenarnya, apa sih yang salah denganmu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.