Bandit Cantik

Dia Adalah Tuan Bandit



Dia Adalah Tuan Bandit

0"Siapa biksu itu?"     
0

Huo Xishen tiba-tiba bertanya.     

Zhang Guoquan menghela nafas panjang. Untungnya, dia telah mencari tahu semua informasi mengenai Zhuang Heng sebelumnya.      

"Tuan Muda Ershao, pria itu adalah Zhuang Heng. Dia seorang aktor ternama yang memiliki banyak penggemar. Karena dia jugalah, film ini menerima banyak perhatian."     

Huo Xishen mengangguk paham. Tatapannya masih tertuju pada foto 'ciuman' Yan Jinyi dan Zhuang Heng. Semakin melihatnya, ia merasa matanya menjadi semakin panas.     

Setelah beberapa saat, Huo Xishen tiba-tiba mematikan komputernya seraya berujar. "Foto itu pasti editan. Fotonya sangat jelek."     

Benarkah?     

Zhang Guoquan memperbesar foto itu. "Saya pikir foto ini sangat bagus. Zhuang Heng tampaknya seorang anak tunggal di keluarganya. Saya pernah melihat foto debutnya beberapa tahun lalu. Dia terlihat lembut dan tampan…"     

Zhang Guoquan masih berkata panjang lebar tanpa menyadari perubahan ekspresi Huo Xishen di seberang sana.     

Huo Xishen pada tidak dapat menahannya lagi. Ia mengangkat tangan dan memijit pelipisnya, "Kalau kukatakan jelek ya jelek."     

'Ayolah!'     

'Siapa bosmu sebenarnya!' Pikir Huo Xishen jengah.     

"Paman Zhang."     

"Ya, Tuan Muda?"     

"Aku akan kembali sebelum ulang tahun Kakek."     

Zhang Guoquan mengangguk cepat, lalu memandang Huo Zixing dan Huo Qingyuan yang masih duduk di sofa dengan prihatin. "Baik."     

"Bagaimana kesehatan Kakek akhir-akhir ini?"     

"Ada Nenek yang merawatnya, jadi jangan khawatir."     

Huo Xishen bergumam, "Jaga wanita itu."     

Zhang Guoquan berpikir sejenak sebelum bertanya. "Tuan Muda, apa wanita yang Anda maksud adalah Nyonya Muda Kedua?"     

Huo Xishen melirik layar ponselnya dengan tak acuh, "Menurutmu?"     

"Tuan Muda jangan khawatir. Saya tidak akan membiarkan Nyonya Muda mengeluarkan uang dengan semaunya lagi."     

'Sudah terlambat kalau mau khawatir.' Huo Xishen membatin.     

Huo Xishen juga sangat penasaran, apa yang membuat Yan Jinyi begitu berubah menjadi seperti ini.     

***     

Saat Zhang Guoquan menutup teleponnya. Huo Zixing mulai mendekatinya dengan tangan terkepal. Tatapanya tampak berapi-api. "Paman Zhang, kenapa kamu mengadukan masalah kecil ini pada Kakak?"     

Zhang Guoquan tersenyum tipis. Pria tua itu masih bersikap tenang. "Tuan Muda Ershao pernah meminta saya untuk melaporkan semua urusan keluarga pada beliau. Sebagai kepala pelayan rumah Keluarga Huo, tentu saya harus melakukannya."     

Zhang Guoquan tampak lebih berpengalaman daripada dirinya. Bahkan ia tidak dapat menyangkal apa yang dikatakan Zhang Guoquan.      

Huo Zixing menjadi sedikit sebal. Ia mendengus dingin lalu naik ke lantai atas.     

Sedangkan Huo Qingyuan masih menatap dingin Zhang Guoquan.     

'Paman Zhang, kamu sangat jahat!' Huo Qingyuan berteriak dalam hati.     

***     

Yan Jinyi menyadari jika jumlah pengikut Weibonya telah meningkat pesat. Terlebih lagi, sebagian besar memang benar-benar menyukainya.     

Melihat banyak penggemar yang peduli dengan kesehatannya dan mendesaknya untuk beristirahat, membuat perasaannya langsung menghangat.     

Dia memang terlahir sebagai bandit.     

Dia tidak mengenal siapa orang tuanya, bahkan tidak tahu apa mereka masih hidup atau telah meninggal. Yang dia ingat adalah pemimpin bandit yang menemukannya dulu. Pria tua itulah yang selalu bersamanya.     

Kemudian, pemimpin bandit itu meninggal, dan dialah yang menggantikannya memimpin bandit di Desa Heiyun.     

Dia telah dilahirkan untuk menjadi bandit.     

Dia memenuhi semua persyaratan untuk menjadi seorang bandit.     

Semua anak buahnya takut dan hormat padanya. Namun tidak ada dari mereka yang pernah mengatakan, "Kamu juga harus menjaga kesehatanmu."     

Yan Jinyi membaca beberapa komentar netizen berulang kali.     

Sebenarnya menjadi aktris itu cukup enak.     

"Kak Jin, minumlah segelas susu. Sutradara Tao bekerja terlalu cepat, kamu bahkan belum makan banyak!"     

Seorang gadis magang datang dengan segelas susu panas.     

Yan Jinyi meliriknya, lalu mengambil gelas itu. "Terima kasih."     

"Kak Jin, sejujurnya, dulu aku tidak terlalu mengenalmu. Dan awalnya, kupikir kamu tidak pantas menjadi lawan main Kak Heng. Tapi sekarang aku merasa jika kamu dan Kak Heng terlihat sangat serasi!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.