Bandit Cantik

Suruh Dia untuk Menjauh



Suruh Dia untuk Menjauh

0Yan Jinyi mengangkat alisnya, kemudian bertanya dengan bingung, "Menulis apa?"     
0

Huo Zixing menelan ludah, lalu menjawab. "Esai."     

"Siapa yang disuruh menulis esai?"     

"Kamu."     

Yan Jinyi tiba-tiba tersenyum misterius. "Siapa yang menyuruhku menulis esai?"     

"Kakak Keduaku. Suamimu."     

"Hah..."     

Senyum Yan Jinyi seketika padam.     

Ia berujar dengan nada tinggi. "Suruh dia untuk menjauh dari urusanku! Astaga, berani sekali dia menyuruhku menulis esai?"     

Huo Zixing yang ketakutan pun segera menutup teleponnya.     

Yan Jinyi menarik nafas dalam-dalam. Jika nanti Huo Xishen kembali ke sini, ia bersumpah akan memukulnya sampai pria itu berlutut dan memohon padanya untuk bercerai.      

Saat Yan Jinyi berbalik dan bersiap untuk naik mobil, tiba-tiba ponsel Tao Wei berdering.      

Yan Jinyi melihat Tao Wei tengah menjawab telepon, namun ia heran karena raut wajah pria itu berubah dalam sekejap.      

Pria itu tampak menutup telepon dengan gemetar, lalu menatap Yan Jinyi dengan mata berkaca-kaca.      

Yan Jinyi merasa kebingungan. "Kenapa kamu melihatku seperti itu?"     

"Jinyi, apa… apa Nyonya Muda Huo masih bersedia untuk menambah nilai investasinya lagi?"     

Yan Jinyi mengerutkan keningnya. "Hah?"     

"Perusahaan yang semula bertanggung jawab untuk efek khusus pasca produksi tiba-tiba memutuskan kontrak dan menghentikan kerja sama mereka dengan kita." Tao Wei menggertakkan gigi seraya menghentakkan kakinya marah. "Ini pasti ulah Lin Chenggong lagi!"     

"Kalau begitu cari perusahaan lain saja."     

Yan Jinyi tampak tak acuh.     

"Bisa saja mencari yang lain, tapi tidak ada yang lebih murah daripada perusahaan ini. Perusahaan lain pasti menawarkan harga lebih tinggi. Kualitasnya pun pasti lebih rendah daripada perusahaan hollywood, dan kita…kita tidak akan mampu membayarnya."     

Yan Jinyi memahami keadaannya.     

"Berapa banyak lagi yang kita butuhkan?"     

"Setiap pemberian efek khusus pasti membutuhkan biaya yang banyak. Bahkan meskipun kita mengambil banyak adegan asli, tetap saja beberapa adegan pasti membutuhkan dukungan efek khusus."     

"Aku bertanya berapa banyak uang yang kita butuhkan!"     

Tao Wei entah kenapa merasa terkejut dengan aura yang dipancarkan Yan Jinyi saat ini. "Aku ingin bekerja keras dan memberikan yang terbaik untuk film kita. Untuk itu sepertinya kita membutuhkan investasi sebesar seratus juta lagi."     

'Seratus juta lagi?'     

Yan Jinyi berpikir selama beberapa saat. "Baiklah. Ikut aku, aku akan mentransfernya."     

"Tapi Nyonya Muda Huo…"     

"Dia telah menyediakan tambahan uang seratus juta ."     

Mata Tao Wei pun berbinar, 'Apakah Nyonya Muda Huo telah memperkirakan apa yang akan terjadi?'     

'Nyonya Muda Huo sangat luar biasa!'     

'Mulai sekarang akui akan menjadi penggemar garis keras Nyonya Muda Huo!'     

Saat tengah mentransfer uangnya, Yan Jinyi menerima pesan pengingat.     

[Halo! Akun Anda telah dibekukan]     

'Apa-apaan ini?'     

'Dibekukan?'     

Yan Jinyi masih belum percaya ini, jadi dia mencoba lagi.     

Dan pesan itu muncul lagi.     

'Si*lan!'     

'Ini pasti perbuatan Huo Xishen! Dasar pria br*ngsek yang pelit!'     

'Jika kamu tidak mau kehilangan uangmu, lalu untuk apa menikahiku!' Rutuk Yan Jinyi kesal.     

Yan Jinyi menatap Tao Wei. Ia berdehem canggung saat melihat tatapan penuh harap Tao Wei.      

"Uhhh…Nyonya Muda Huo memintaku untuk menemuinya."     

Tao Wei merasa cemas seketika. "Mungkinkah Nyonya Muda Huo berpikir kalau itu terlalu banyak? Baiklah kita tidak perlu memaksakannya, aku pikir enam puluh juta sudah cukup."     

"Tunggu saja."     

Selesai mengatakan itu, Yan Jinyi berlari memanggil taksi dan segera menuju kediaman Keluarga Huo dengan marah.      

***     

Huo Zixing dan Huo Qingyuan tengah duduk di meja makan. Di tangan keduanya, terlihat secarik kertas dan pena.     

"Apakah Kakak Ipar benar-benar mengatakan itu? Kakak Ipar sudah berani memarahi kakak kedua sekarang!"     

Huo Qingyuan merasa jika dia semakin mengidolakan Yan Jinyi.     

Huo Zixing mengangguk.     

Pria itu menatap selembar kertas dan pena yang telah ia siapkan untuk Yan Jinyi.     

'Kakak kedua adalah orang yang mengerikan. Yan Jinyi pasti akan mati jika tidak mau menulis ini.' Batin Huo Zixing.     

Tiba-tiba pintu rumah terbuka paksa karena tendangan seseorang. Sosok Yan Jinyi pun muncul di hadapan keduanya.     

"Dimana Huo Xishen, si br*ngsek pelit itu? Apa aku menikah dengannya hanya untuk dia siksa dan merasa kelaparan?"     

'Um…'     

Huo Zixing dan Huo Qingyuan merasa gemetar.     

Zhang Guoquan telah lama menunggunya.     

Melihat kemarahan Yan Jinyi, dia merasa bersalah. "Nyonya Muda. Tuan Muda berkata jika Anda ingin… Ingin akun rekening anda tidak dibekukan, Anda harus menulis esai terlebih dahulu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.