Bandit Cantik

Kakak Kedua Menyuruhmu Pulang dan Menulis Ulasan



Kakak Kedua Menyuruhmu Pulang dan Menulis Ulasan

0Lin Chenggong terlihat menunjukkan kemurahan hatinya. "Ayo kita mundur, berikan tempat pada Yan Jinyi untuk meminta maaf."     
0

"Sutradara Lin, aku tekankan sekali lagi bahwa keluargaku memiliki cara yang sangat unik untuk meminta maaf dan itu bisa membuatmu tidak nyaman. Apa kamu benar-benar yakin ingin aku meminta maaf?"     

Raut wajah Lin Chenggong sudah terlihat tidak sabar.     

'P*lacur ini hanya mengulur waktu. Ia pasti sebenarnya tidak mau meminta maaf.'     

"Aku cukup penasaran, seberapa istimewanya caramu untuk meminta maaf."     

Yan Jinyi mengangguk. "Memang membuat penasaran sih."     

Yan Jinyi memutar lehernya dengan tangan, lalu melakukan gerakan peregangan. "Kalau begitu, aku akan mulai meminta maaf ya! Aku sudah mengingatkanmu, tapi kamu yang bersikeras memintaku untuk meminta maaf. Jadi kamu tidak bisa menyalahkanku lagi."     

Melihat gerak-gerik Yan Jinyi saat ini, kelopak mata Lin Chenggong seketika berkedut. Perasaannya menjadi tidak enak.      

Tatapan orang-orang yang ada di sana tengah tertuju pada Yan Jinyi. Wanita itu menarik nafas dalam-dalam. Ekspresi wajahnya tampak begitu serius. Semua orang merasa jika dia begitu mempesona saat ini.     

"Ah!"     

Lin Chenggong tiba-tiba berteriak seraya menutupi wajahnya yang lebam menggunakan tangan. Ia menatap berang ke arah Yan Jinyi. Semua rencana yang telah dibuatnya tadi telah ia lupakan.      

"Beraninya kamu memukulku! Apa kamu sudah tidak ingin berada di industri hiburan ini lagi?!"     

Semua orang yang ada di sana begitu tercengang.     

Yan Jinyi memang masih belum berpengalaman di industri hiburan ini, jadi tidak heran jika dia bisa bersikap begitu berani.     

Yan Jinyi mengibaskan tangannya, "Wajahmu terlihat pucat dan lembut, namun mengapa terasa lebih tebal daripada kulit babi, ya? Tanganku sampai sakit sekali"     

Nafas Lin Chenggong sudah naik turun tak karuan.     

Dia telah dipukuli tanpa alasan, dan sekarang pe*acur ini nekat membandingkannya dengan babi?     

"Yan Jinyi!" Pekik Lin Chenggong.     

Yan Jinyi mengusap telinganya seraya berujar. "Pelan-pelan saja. Aku masih bisa mendengarmu."     

"Begitukah caramu meminta maaf?"     

"Bukankah sudah kutekankan sebelumnya jika keluargaku memiliki cara yang unik untuk meminta maaf? Lagi pula, Sutradara Lin sendiri yang bersikeras menyuruhku meminta maaf. Apa kamu ingin memukul balik diriku?"     

Gigi Lin Cenggong bergemeletuk. Dia telah dipermalukan di hadapan seluruh penjuru negeri hanya dalam waktu dua jam.     

Semua ini karena Yan Jinyi!     

Zhuang Heng yang baru tersadar pun mulai bertepuk tangan. "Bagus! Aku suka caramu meminta maaf, sayang. Aku ingin mendaftar menjadi anggota keluargamu!"     

Tao Wei bergumam dengan suara pelan. "Ini sangat keren."     

Yan Jinyi mengabaikan Zhuang Heng dan beralih menatap Zhang Yilei dengan ekspresi pura-pura terkejut. "Astaga! Aku membuat kesalahan, bukankah Sutradara Lin menyuruhku meminta maaf kepada Kakak Zhang."     

Ka…Kakak Zhang?     

Zhang Yilei bergidik. Dia masih tidak menyangka jika Yan Jinyi akan berani bertindak sekasar itu sebagai seorang publik figur.      

Saat ini, netizen di Weibo kembali meledak.     

[Sebagai seorang wanita, aku hanya ingin mengatakan kalau Yan Jinyi sangat keren. Ahh, aku telah menjadi penggemarnya. Caranya meminta maaf begitu luar biasa.]     

[Yan Jinyi begitu berani membuat masalah dengan Sutradara Lin. Kupikir dia sedang mencari mati.]     

[Industri hiburan memang sangat kejam. Sutradara ternama itu mungkin pernah melakukan hal yang memalukan tanpa kita ketahui. Sebaliknya, aku begitu menyukai karakter Yan Jinyi.]     

[Dia terlalu kasar, bahkan seperti preman. Aku tidak menyukainya.]     

[Ini hanya masalah selera. Aku pikir dia pasangan yang cocok untuk Kak Heng. Bandit wanita yang kejam dan biksu pria yang malang.]     

Kali ini Yan Jinyi benar-benar membuat masalah dengan Lin Chenggong. Tidak akan mengherankan jika nanti Lin Chenggong akan mencoba untuk menghancurkannya dan kru film 'Bandit Wanita' lagi.     

Melupakan keributan ini, tiba-tiba ponsel yang ada dalam tas Yan Jinyi berdering. Saat ia melihat, ternyata ada telepon dari Huo Zixing.     

Yan Jinyi melirik Zhuang Heng, Tao Wei, dan yang lainnya, lalu mulai berjalan menjauh untuk mengangkat telepon. "Ada apa?"     

"Mmm, Kakak Kedua menyuruhmu pulang dan menulis esai."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.