Bandit Cantik

Menjauhlah dari Wanita Itu



Menjauhlah dari Wanita Itu

0Acara amal ini juga disiarkan secara langsung, sehingga para netizen juga dapat melihat apa yang terjadi.     
0

***     

Kediaman Keluarga Huo     

Huo Qingyuan dan Huo Zixing tengah duduk berdampingan di sofa, mereka menatap layar televisi sambil memakan cemilan biji melon.     

"Kakak, coba katakan mengapa kita tiba-tiba… bisa ditaklukan Kakak Ipar Kedua?"     

Ekspresi Huo Zixing tampak serius. "Karena kita tidak bisa menang."     

Huo Qingyuan mengangguk. "Kakak, kenapa akhir-akhir ini tidak ada wanita yang datang dan mengaku sedang mengandung anakmu lagi?"     

Huo Zixing langsung teringat dengan Wang Jiaojiao.      

Ia minum dengan tenang seraya menjawab. "Siapa yang berani datang jika ada Yan Jinyi?"     

Masuk akal juga sih.     

"Kamu dulu bisa memanggil Kakak Ipar Kedua dengan namanya saja, kenapa sekarang tidak?"     

Sebenarnya dia ingin, tapi sudah tidak berani lagi.     

Akhirnya, yang keduanya tunggu yakni Yan Jinyi muncul juga. Mereka sudah seperti seorang penggemarnya. Keduanya menatap lurus ke arah Yan Jinyi yang ada di layar televisi.     

Keduanya terkejut saat melihat Yan Jinyi yang menendang Sutradara Lin dan Zhang Yilei.     

Huo Zixing membatin, 'Awalnya aku mengkhawatirkannya, tapi sepertinya itu tidak perlu!'     

Huo Qingyuan berbicara dalam hati, 'Kakak Ipar sudah sangat melindungi kami. Rasanya aku ingin pergi ke sana dan menendang mereka juga!'     

Zhang Guoquan tampak berjalan mondar-mandir dengan ponsel di tangannya.     

"Tuan Muda Ershao, tidak ada perubahan banyak yang terjadi di taman. Jika Anda memiliki saran, Anda bisa memberitahu saya."     

Pria itu menatap layar ponselnya dengan hormat.     

Saat ini, di layar ponsel, tuan muda itu terlihat tengah duduk di belakang meja kerjanya. Wajahnya dilengkapi dengan kacamata berbingkai emas yang menggantung di pangkal hidung, membuatnya tampak semakin mempesona.     

Huo Xishen meletakkan penanya, lalu melepas kacamatanya seraya memijat pelan pangkal hidungnya. "Suara apa itu?"     

"Tuan Muda Sanshao dan Nona Muda sedang menonton siaran langsung Nyonya Muda Kedua."     

"Hah?"     

Zhang Guoquan mengarahkan kamera ponselnya ke arah layar televisi. Secara kebetulan Huo Xishen melihat adegan Yan Jinyi yang menendang orang.      

"..."     

"Apa yang dia lakukan?"     

Zhang Guoquan menyeka keringat dinginnya diam-diam. "Beliau, menendang orang."     

Huo Xishen mengernyitkan dahi. 'Apa dia pikir aku buta?'     

"Suruh Huo Qingyuan dan Huo Zixing menjauh dari wanita itu."     

Bisa-bisa keturunan Keluarga Huo rusak karena dia.     

'Wanita ini harus diberi pelajaran.' Pikir Huo Xishen.     

Oke, dia akan membekukan black card milik wanita itu juga.     

Huo Qingyuan dan Huo Zixing tidak tahu jika Zhang Guoquan telah mengkhianati mereka. Secara tidak sengaja ia membuat masalah dengan Yan Jinyi.     

***     

Di tempat acara berlangsung, Lin Chenggong dibantu salah seorang krunya untuk berdiri. Pria itu memperhatikan tatapan aneh orang-orang disekitarnya. Rasanya ingin sekali dia menemukan lubang untuk bersembunyi.     

Dia menggertakkan gigi menatap Yan Jinyi murka, lalu berujar dengan kasar, "Apa yang kamu lakukan Yan Jinyi? Apa seorang selebriti pantas bersikap seperti ini?"     

Lin Chenggong meneriaki Yan Jinyi dengan wajah pucat.     

Wanita yang diteriaki menggigit bibir bawahnya dengan ekspresi ingin menangis, "Tempatku direbut seperti yang telah kukatakan tadi Sutradara Lin. Bukankah kamu sudah setuju dan tidak akan menyalahkanku tadi?"     

"Kamu…"     

"Zhuang Heng menyiapkan tempat ini untukku dan kamu mengambilnya dariku. Kamu tidak memberikanku tempat untuk berdiri. Bukankah aku pantas memberimu pelajaran?"     

'Apa yang wanita j*lang ini katakan?' umpat Lin Chenggong dalam hati.     

Dia jelas telah menendangnya. Bagaimana bisa wanita itu yang malah jadi korbannya?     

"Bagaimana denganku? Aku tidak mengambil tempatmu. Yan Jinyi kamu sengaja kan memprovokasi kru kami untuk membuat momen yang tepat bagi film 'Bandit Wanitamu'?"     

Yan Jinyi menatap Zhang Yilei sembari mencemoohnya, "Zhuang Heng tidak menyukaimu, jadi aku membantunya mengalahkanmu."     

Zhuang Heng menarik sedikit pakaian Yan Jinyi. "Sayang, orang ini memiliki kulit yang kasar dan daging yang tebal. Kamu akan kesakitan saat memukulnya. Bagaimana bisa aku rela membiarkanmu melakukan itu tadi sendiri?"     

Yan Jinyi tidak dapat memahami pikiran Zhuang Heng saat ini.     

Tapi Zhuang Heng sudah belajar bagaimana cara menendang Zhang Yilei dari Yan Jinyi, "Ternyata orang jelek ini masih berani merayu wanita kejam kesayanganku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.