Bandit Cantik

Berebut Tempat dengan Seorang Gadis Kecil



Berebut Tempat dengan Seorang Gadis Kecil

0Yan Jinyi tersenyum dengan sangat manis. "Apa kamu sedang mengajariku cara berakting saat ini?"     
0

Zhang Yilei menyibakkan rambutnya yang jatuh menutupi kening dengan penuh pesona. "Sebuah keharusan untukku mengajari wanita cantik sepertimu."     

"Kamu lulusan sekolah mana? Apa kamu pernah mendapat piala oscar? Apa kamu bahkan lebih terkenal daripada Zhuang Heng? Jangan pernah bicara padaku jika jawabanmu adalah tidak."     

Awalnya Zhang Yilei berpikir Yan Jinyi akan berterima kasih kepadanya, lalu meminta kontak pribadinya. Namun ternyata, wanita itu justru merubah raut wajahnya dalam sekejap dan langsung menatapnya dingin.     

Ekspresi Zhang Yilei mulai berubah. "Jin Yi, kamu memiliki sifat yang sangat kasar. Industri hiburan saat ini benar-benar kekurangan orang yang memiliki sifat sepertimu."     

"Tapi industri hiburan ini tidak kekurangan gigolo sepertimu saat ini."     

Berani sekali wanita ini secara terang-terangan mengatainya gigolo.      

Raut wajah Zhang Yilei terlihat begitu geram.     

"Bersikap terus terang memanglah suatu kelebihan. Tapi sifat itu tidak cocok dilakukan di industri ini!" Melihat Zhang Yilei dipermalukan, Lin Chenggong menimpali. "Jinyi, kamu masih harus belajar bagaimana caranya untuk bertahan hidup di industri ini."     

Cara untuk bertahan hidup?     

Bagaimana mungkin seseorang yang bahkan hanya bisa menggunakan cara sampah untuk mencapai tujuannya, berani membahas cara bertahan hidup pada seorang pemimpin bandit seperti Yan Jinyi?     

Yan Jinyi menyeringai sinis. "Bagaimana cara bertahan hidup? Jika bukan kamu yang mati, berarti aku yang mati."      

Kehidupan manusia saat ini terlalu nyaman dan mudah, sehingga beberapa dari mereka begitu cepat sombong dan merasa berkuasa.      

"Sutradara Lin, kita akan mengambil foto bersama sekarang. Kalian…"     

Penanggung jawab acara berjalan mendekat seraya menggosokkan tangannya dengan gugup. Keringat dingin bercucuran di sekujur tubuhnya.     

'Kenapa di sini terasa begitu mencekam sekarang?' pikirnya.     

Lin Chenggong menatap Yan Jinyi penuh waspada. Ia kembali memasang senyum palsunya. "Senior, Kak Heng, silahkan kalian berdiri di barisan paling depan!"     

Ada lebih dari tiga puluh orang di tempat ini. Lin Chenggong dan orang-orang yang dianggap tamu kehormatan tampak berdiri di tengah.      

Zhuang Heng sebagai aktor papan atas yang tidak diragukan lagi popularitasnya tentu berdiri di posisi paling depan.     

Sedangkan Lin Chenggong dan Zhang Yilei berada di belakang Zhuang Heng.     

"Sayang, kemarilah. Berdiri di sampingku."     

Yan Jinyi mengernyit seraya bersiap mendekat. Namun, Lin Chenggong dan Zhang Yilei tiba-tiba menyelanya. Mereka mengambil tempat kosong di samping Zhuang Heng.     

Yan Jinyi yang merasa sebal pun mencolek pelan punggung Lin Chenggong menggunakan telunjuknya. "Sutradara Lin, seseorang mengambil tempatku. Apa aku salah jika memberi orang itu pelajaran?"     

Lin Chenggong sedikit kebingungan. "Tentu saja tidak."     

Yan Jinyi beralih menatap Zhang Yilei seraya tersenyum manis. "Seseorang telah menyerobot dan mengambil tempatku. Apa menurutmu salah jika aku memberinya pelajaran?"     

Dia tampak cantik, senyumnya seindah mawar yang tengah mekar, sangat mempesona.     

Zhang Yilei sedikit terpaku sebelum menjawab. "Tentu kamu harus memberinya pelajaran."     

Yan Jinyi mengangguk penuh semangat. Senyumnya seketika menghilang, lalu dengan cepat ia menendang pantat Zhang Yilei.      

Zhang Yilei terkejut dan langsung jatuh ke lantai.     

Sebelum orang-orang di sekitarnya sempat bereaksi, Yan Jinyi sudah beralih menendang Lin Chenggong.     

"Ini adalah tempat yang Zhuang Heng siapkan untukku, kalian tuli atau buta? Berapa umur kalian sampai menggertak gadis kecil sepertiku, apa kalian tidak malu!"     

Lin Chenggong dan Zhang Yilei tampak seperti orang bodoh.      

Sedangkan orang-orang menatap Yan Jinyi dengan terkejut.     

'Wanita ini ternyata sama kejamnya seperti yang ada di berita.' Batin semua orang yang ada disekitar.      

Yan Jinyi menggosok hidungnya. "Apa yang kalian lihat? Kalian tidak pernah melihat wanita cantik membalas dendam?"      

"..."     

Tao Wei dan Zhuang Heng yang berada paling dekat dengan Yan Jinyi dapat melihat dengan jelas apa yang baru saja terjadi.      

Tao Wei berujar dalam hati, 'Yan Jinyi keren sekali! Lin Chenghong b*ngsat ini memang pantas mendapatkannya hari ini!'     

Sementara hal berbeda ada di dalam benak Zhuang Heng, 'Sekarang aku semakin mencintai wanita kejam ini!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.