Bandit Cantik

Aku Bisa Merasakannya Saat Ini



Aku Bisa Merasakannya Saat Ini

0"Jinyi, kuda ini sangat kuat. Lihatlah lengan dan kaki rampingmu itu, bagaimana jika nanti kamu terluka? Tidak apa-apa, kami akan mengeditnya menjadi wajahmu nanti, itu tidak akan terlihat jelek sama sekali."     
0

Yan Jinyi mengusap punggung kuda itu, lalu berbalik dan duduk di atasnya. "Apa aku akan mati hanya karena menunggang kuda? Aku bisa merasakan kecepatannya saat ini."     

Dia tampak keren saat duduk di atas kuda itu!     

Tao Wei terpaku. Dia menepuk-nepuk pahanya seraya berpikir. "Astaga, kenapa tidak memotretnya juga?"     

Cuaca hari ini sangat mendukung.     

Cuaca yang mendung disertai gemuruh angin yang berhembus ke atas permukaan langit.      

Yan Jinyi duduk di atas punggung kuda seraya menggenggam tali kendali erat-erat. Wajah cantiknya menyeringai.     

Tiba-tiba ia menghunus pedang panjangnya dan mengarahkannya ke Tao Wei, "Sutradara Tao, apa masih belum bisa dimulai?"     

Tao Wei begitu terpesona dengan penampilan heroik Yan Jinyi. Mendengar wanita itu mengingatkannya, dia segera berteriak, "Cepat panggil Kak Heng ke sini, ayo kita mulai syutingnya!"     

Dalam adegan ini, pemerintah sedang mencari biksu Cang Yang. Diketahui bahwa Cangyang telah diculik oleh Lin Conggui. Mereka pun segera mengirim pasukan untuk melawan Lin Conggui.     

Belasan pemain berbaju besi mengarahkan tombaknya mengelilingi Lin Conggui.     

Lin Conggui mengenakan baju tenun, rambutnya digulung ke belakang, dan wajah cantiknya yang mungil kini dipenuhi oleh debu.     

Dia mengendalikan kudanya dengan satu tangan, sedangkan tangan lainnya ia pergunakan untuk menenteng Cang Yang. Matanya yang indah menatap kerumunan yang ada di hadapannya dengan tatapan membunuh.     

"Lin Conggui, serahkan tuan Cang Yang sekarang juga, atau kami akan membunuhmu!"     

Lin Conggui mendengus dingin seraya meludah. Ludahnya terlihat merah dipenuhi darah.      

"Dia adalah suamiku, tentu saja dia harus bersamaku. Kenapa aku harus menyerahkannya pada kalian?"     

"Berani sekali kamu gadis tidak tahu malu. Bagaimana mungkin biksu yang bermartabat menjadi suamimu?"     

Lin Conggui menyipitkan matanya lalu melemparkan Cang Yang ke atas punggung kudanya. Kemudian ia menghunuskan pedang panjangnya dengan satu tangan.     

Suasana begitu menegangkan.     

Debu yang berterbangan di langit menutupi penglihatan. Lin Conggui sudah seperti dewi pembunuh saat ini. Satu tangannya mengendalikan kuda dan tangan lainnya mengayunkan pedang untuk mengancam semua orang.     

Semua kru yang melihat tercengang.     

Akting Yan Jinyi sangat keren dalam adegan ini.     

Mereka seperti melihat pendekar wanita ibu kota yang membunuh orang layaknya dengan begitu bengisnya.     

Yan Jinyi sangat tersentuh dengan situasi saat ini.     

Dia teringat masa lalunya sendiri.     

Hari itu juga sama seperti sekarang, semua orang berteriak dan menjerit.     

Dia menyaksikan pemerintah membunuh saudaranya satu per satu. Ia juga melihat musuhnya menodongkan pisau ke leher pria berusia delapan puluh tahun itu.     

"Sutradara Tao, sepertinya ada yang salah dengan Yan Jinyi. Coba lihat matanya!" seorang Asisten mendekati Tao Wei dan mengungkapkan pendapatnya.     

"Bagus sekali. Ya Tuhan, dia seperti yang aku bayangkan selama ini. Sangat gagah dan luar biasa!"     

Di atas kuda, Zhuang Heng juga merasa ada yang sedikit janggal. "Sayangku? Sayang?"     

Bunuh!     

Saat ini, hanya ada kata itu yang ada dalam benak Yan Jinyi.     

Auranya tampak penuh permusuhan, tatapan membunuhnya membuat para pemain di sekitar ketakutan.      

Apakah Yan Jinyi menjadi begitu menakutkan saat mendalami aktingnya?     

Melihat pedang panjang ditangan Jinyi hendak menusuk salah satu dari mereka, Zhuang Heng pun segera berteriak dengan nyaring, "Pantat aktor utama terluka! Sayang, ayo kita melanjutkan adegan lainnya!"     

Semua orang di sana terdiam.     

Yan Jinyi yang hampir gelap mata pun langsung sadar.     

"Zhuang Heng ada apa denganmu? Tahan sakitnya sebentar!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.