Bandit Cantik

Kakak, Apa Matamu Kram?



Kakak, Apa Matamu Kram?

0Huo Zixing seolah ingin mencabut kabel listriknya. Dengan cepat ia mengedipkan mata pada Huo Qingyuan.     
0

Huo Qingyuan tampak bingung. "Kakak, apa matamu kram? Entah kamu kram atau tidak, kita tetap harus membicarakan masalah kakak ipar kedua dulu. Kupikir suami biksunya sangat tampan."     

"Huo Qingyuan, aku sedang…"     

"Aku tahu kamu sedang rapat, tapi apakah rapat lebih penting daripada Kakak Ipar Kedua? Aku akhirnya memiliki Kakak Ipar yang keren, dan aku tidak akan membiarkannya meninggalkan Keluarga Huo!"     

'Eh? Siapa yang sebelumnya pernah bersumpah akan mengusir Yan Jinyi dari Keluarga Huo?' Huo Zixing tampak meremehkan.     

"Kakak, dia sepertinya sangat lembut saat menghibur penggemarnya. Apakah dia adalah Kakak Ipar yang kukenal?"     

Huo Qingyuan menunjukkan balasan Yan Jinyi pada komentar penggemar ke Huo Zixing.     

Salah satunya yang berasal dari penggemar Zhuang Heng.     

[Hiks hiks, aku baru saja sembuh dari penyakit serius dan langsung melihat Kak Heng yang terbaring di bawah sinar matahari, sedih sekali rasanya. Kulit Kak Heng tampak berubah kecoklatan karena terbakar sinar matahari. Kakak Bandit yang lembut, cantik, bermartabat, dan anggun, kamu harus menjaga Kak Heng dengan baik untukku!]     

[Balasan Yan Jinyi: Tentu, aku akan membantumu menjaganya dengan baik. Mwah~~]     

Huo Qingyuan menunjuk layar ponselnya dengan sedih. "Kakak Ipar bahkan menambahkan kata 'mwah~' pada penggemar itu. Siapa yang tahu orang ini seorang pria atau wanita? Bagaimana jika dia orang yang mesum?"     

'Mwah~?'     

Huo Zixing sudah tidak tahan lagi. Bahkan dia sebagai keluarga tidak pernah diberi 'mwah~'. Apa netizen ini telah kehilangan otaknya?!     

"Siapa pria yang dimaksud?"     

"Dia adalah lawan main kakak ipar. Sebenarnya terserah jika mereka beradegan bersama. Tapi kakak ipar menyebut pria ini sebagai suaminya secara terang-terangan di sini. Lalu bagaimana nasib kakak kedua sekarang?"     

'Kakak kedua…'     

'Benar, kakak kedua!'     

Huo Zixing seketika teringat jika panggilan video tadi belum terputus. Saat ia hendak mengingatkan Huo Qingyuan, suara Huo Xishen tiba-tiba terdengar.     

"Huo Qingyuan."     

Mendengar suara yang familiar, Huo Qingyuan pun bergidik. Ia melihat sekelilingnya. "Kakak Kedua? Apakah Kakak sudah pulang?"     

Apa kakak kedua akan membunuhnya?     

Huo Qingyuan sudah bersiap akan berlutut saat memikirkan hal ini. Namun suara memerintah Huo Xishen terdengar lagi.     

"Kemarilah."     

'Kemarilah? Kemana?'     

Raut wajah Huo Qingyuan tampak kebingungan.     

Huo Zixing menujuk ke komputer, lalu memutar layarnya.     

Saat itu juga, Huo Qingyuan bisa melihat wajah tampan kakak keduanya di layar itu.     

Wajahnya memucat ketakutan seraya memelototi Huo zixing.     

'Huo Zixing, kenapa kamu tidak memberitahuku dari tadi jika kamu sedang melakukan panggilan video dengan Kakak Kedua!'     

Huo Qingyuan pun segera memasang senyum dan mulai menyapanya. "Hai Kak! Lama tidak berjumpa. Kenapa kamu terlihat semakin tampan saja?"     

Huo Xishen meliriknya acuh. "Kakak Ipar Kedua yang kamu bicarakan itu Yan Jinyi?"     

Memangnya siapa lagi?     

"Kakak, sebenarnya Kakak Ipar Kedua cukup baik. Kita tidak perlu terlalu keras padanya."     

Huo Xishen mengabaikan ucapan Huo Qingyuan dan balik bertanya. "Dia selingkuh?"     

"Tidak! Kakak Ipar begitu mencintaimu. Bagaimana mungkin dia selingkuh?"     

Dulu Kakak Ipar Kedua sangat mencintai Kakak Keduanya. Setiap Kakak Kedua menelepon orang rumah, dia pasti akan bersembunyi di sudut ruangan sembari mendengarkan suaranya.     

Huo Qingyuan tahu, Kakak Ipar berharap bisa mendengar Kakak Kedua menanyakan kabarnya, tapi sayangnya Kakak tidak pernah bertanya tentang dia.     

Saat itu dia berpikir, Kakak Kedua adalah orang yang hebat, jadi dia harus mendapatkan istri yang sama hebatnya dengannya.     

Apalagi dulu Kakak Ipar Kedua benar-benar tidak menyenangkan. Dia terlalu pengecut.     

Tapi sekarang berbeda!     

Sekarang Kakak Ipar Keduanya sudah tak terkalahkan. Dia bahkan berani melawan Keluarga Zhao. Dia sudah sangat mirip dengan kakak kedua.     

"Kalian sangat menyukai Yan Jinyi ya?"     

Huo Zixing terlihat gengsi. "Biasa saja. Dia lumayan cantik."     

Sebaliknya, tatapan Huo Qingyuan tampak berbinar. "Aku baru sadar jika dia seperti dewi perang yang selalu aku impikan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.