Bandit Cantik

Uang Tidak Tumbuh dari Pohon



Uang Tidak Tumbuh dari Pohon

0Perkembangan syuting film 'Bandit Wanita' cukup bagus. Zhuang Heng yang biasanya sering membuat kesalahan, entah kenapa dua hari ini bisa tampil lebih baik. Bahkan Yan Jinyi yang lebih banyak melakukan kesalahan daripada dia.     
0

Tepat setelah adegan pertarungan yang penuh keringat, Yan Jinyi duduk di kursi malas sambil memegang teh susu.     

"Sutradara Tao, coba periksa daftar pencarian terbaru. Lin Chenggong berhasil mempromosikan film terbarunya, dan bahkan jadwal syutingnya pun telah diumumkan. Apakah film itu akan dirilis bersamaan dengan film kita?"     

Tao Wei yang sedang mengobrol dengan Yan Jinyi dan mencoba menggali lebih banyak informasi mengenai Nyonya Muda Huo menjadi sedikit kesal. Senyumnya langsung surut ketika mendengar kabar itu. Ia mengeluarkan ponselnya dengan raut wajah cemberut.     

Beberapa daftar pencarian panas di internet ditempati oleh berita film terbaru Lin Chenggong dan dirinya.     

'Penguasa Pulau' akan segera memulai syuting, bersamaan dengan 'Bandit Wanita'     

'Persaingan antara sutradara baru dan sutradara lama'     

'Karya terbaru Lin Chenggong dipenuhi oleh aktor ternama'     

...     

Raut wajah Tao Wei tampak lebih kusut saat membacanya semakin ke bawah.     

Yan Jinyi telah menelusuri pencarian panas terkini. Semuanya dipenuhi dengan berita sutradara Lin Chenggong yang sedang bersiap membuat film terbarunya. Selain itu, filmnya juga dibintangi banyak aktor ternama.     

Jinyi tidak tahu apakah ini disengaja atau tidak, tapi pemeran utama prianya adalah saingan Zhuang Heng. Aktor yang kepopulerannya selalu berada di bawah Zhuang Heng. Sedangkan pemeran utama wanitanya adalah Liu Ran, yang pernah memiliki hubungan dengannya setahun lalu.     

Apakah ini rencana untuk menekan mereka dengan menggunakan para aktor itu?     

Yan Jinyi tersenyum sinis seraya berbalik untuk menatap Tao Wei. "Apa Sutradara Tao takut?"     

"Takut dengan Lin Chenggong? Apa aku akan takut dengan penghianat egois yang menggunakan berbagai cara untuk menyingkirkan saingannya itu?"     

"Oh?"     

Yan Jinyi menjadi sedikit penasaran. Lin Chenggong telah menjadi sutradara ternama karena semua filmnya begitu sukses. Tidak sedikit aktor yang berharap bisa bekerja sama dengannya.     

Selain itu, meskipun arogan, dia tampaknya memiliki reputasi yang baik.     

"Apa Sutradara Tao membenci Lin Chenggong?"     

Membicarakan Lin Chenggong membuat mata Tao Wei dipenuhi kebencian. Ia menggertakkan gigi dan mengepalkan tangannya. Rasanya dia ingin menghancurkan orang itu.     

Kemarahan seperti ini…     

"Lin Chenggong adalah juniorku. Kami dulu memiliki hubungan baik, semua inspirasiku akan kubagikan padanya."     

Yan Jinyi sudah siap untuk mendengar ceritanya.     

"Kemudian aku mengalami masalah kecil. Ada seorang aktor yang bermasalah dan sedang diselidiki. Drama pun ditunda dan kami mengalami kerugian besar. Tapi dia malah semakin memanas-manasi keadaan hingga membuat reputasiku memburuk. Lalu dia mengambil kesempatan untuk menggantikanku sebagai sutradara. Karena drama itu sedang viral, jadi dia mulai menekanku."     

Pantas saja.     

Tapi bukankah hal seperti itu sudah biasa?     

Sejak zaman dulu pun, di dunia ini sudah ada hukum rimba.     

Yan Jinyi selalu percaya, jika dia ingin hidup dengan baik, ingin menjadi pemimpin, maka dia harus menggunakan kekerasan.     

Namun karena sekarang zaman sudah modern, jadi ia harus menggunakan uang dan kekuasaan.     

"Bagaimana perasaan Sutradara Tao mengenai film baru Lin Chenggong?"     

"Kita membuat bandit wanita, dan dia membuat bajak laut pria. Bukankah dia meniru kita?"     

Meniru karya orang lain tetapi sedikit mengubahnya, membuat orang-orang lupa bahwa itu juga bentuk plagiarisme.     

Itu adalah keahlian Lin Chenggong.     

"Komentar di media online kita sedang tidak bagus saat ini."     

Bahkan muncul banyak pembenci Zhuang Heng yang mengatakan jika dia hanya bisa mengandalkan wajahnya saja, dan tidak profesional.     

Tetapi bagi Yan Jinyi…     

Dari awal dia hanyalah aktor kecil, jadi tidak masalah bila dibenci.     

"Apa kamu pikir kita akan kalah?"     

Tao Wei menatap Yan Jinyi ragu.     

"Lin Chenggong jelas ingin meraih kesuksesan dan mengalahkan kita. Apa Sutradara Tao akan kalah?"     

Tao Wei merasa ragu.     

Dia yakin dengan film ini, tapi dia meragukan dirinya sendiri.     

Melihat itu raut wajah Yan Jinyi berubah muram. "Kalau begitu, sebaiknya aku minta Nyonya Muda Huo untuk menarik uangnya kembali sebelum filmnya selesai. Bagaimanapun, uang tidak tumbuh dari pohon."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.