Bandit Cantik

Jika Kau Memiliki Kemampuan untuk Berkelahi, Kau juga Harus Memiliki Kemampuan untuk Menang



Jika Kau Memiliki Kemampuan untuk Berkelahi, Kau juga Harus Memiliki Kemampuan untuk Menang

0"Kakak Jin, aku akan memberinya pelajaran. Anda…"     
0

 "Tidak perlu."     

Yan Jinyi menatap bimbang anyaman rotan di tangannya. Ia melihat sekelilingnya dan menemukan kemoceng dari bulu ayam di atas keranjang lukisan.     

Dia mengulurkan tangan dan menunjuknya, "Apa aku boleh meminjam kemocengnya?"     

Kepala Departemen mengangguk berulang kali, "Anda bisa menggunakan apapun yang ada di kantor ini."     

Yan Jinyi mengambil kemoceng itu, lalu mengayunkannya seperti pedang.     

Memang benar, kemoceng adalah senjata yang paling ringan di dunia ini.      

Yan Jinyi melangkah mendekati kedua gadis yang sedang berkelahi itu. Kepala Departemen dan beberapa mahasiswi lain menatapnya dengan bingung, sementara Zhao Xinchen menatap wanita itu dengan penuh ketakutan.      

Jinyi meraih kerah baju Huo Qingyuan lalu menyingkirkannya. Ia mendekati Zhao Xinyue dan segera memukul tubuh nona muda Zhao tersebut dengan kemoceng yang ia pegang.     

"Aku sudah memperingatkanmu. Jika Huo Qingyuan kehilangan sehelai rambutnya, maka aku akan membakar seluruh tubuhmu. Akan kubuat kau menjadi buta dan tuli. Tidak akan kubiarkan kau melarikan diri!"     

Pukulan kemoceng itu jauh lebih keras daripada anyaman tadi. Zhao Xinyue bahkan merasa seakan mau mati karena pukulannya.      

Dia menutupi pantatnya dengan air mata berlinang, "Wanita Gila!"     

Selama sembilan belas tahun hidup, bahkan orang tuanya tidak pernah memukulnya. Tetapi hari ini, dia dipukuli oleh kakak ipar Huo Qingyuan dengan cara yang sangat memalukan.     

Dada Zhao Xinyue kembang kempis. Matanya menatap tajam ke arah Yan Jinyi, "Mati kau!"     

Dia mengambil gunting di atas meja, kemudian menerjang ke arah Yan Jinyi. Semua yang ada di sana terkejut dan sangat ketakutan.      

"Awas!" Pekik Huo Qingyuan cemas.     

Namun Yan Jinyi dengan tenang mengangkat kemoceng di tangannya, kemudian mengayunkannya di waktu yang tepat.     

'Pak~'     

Gunting itu terjatuh diiringii oleh suara teriakan Zhao Xinyue.     

Tanda merah melintang seperti ular di atas lengan putihnya yang mulus.     

Yan Jinyi terus mengayunkan kemoceng itu dan memukuli Zhao Xinyue yang berlarian di dalam ruangan.     

"Kakak, tolong aku! Kakak, cepat panggil polisi! P*lacur ini mau membunuhku, Kak!"     

Zhao Xinchen menelan ludah, "Aku sudah menyuruhmu minta maaf sejak awal, tapi kamu tidak mendengarkannya. Kamu malah mencari mati. Dan sekarang ingin mengajakku mati juga?"     

Apa kau pikir Yan Jinyi adalah orang yang bisa kau lawan?     

Jadi siapakah pemenang sesungguhnya?     

Keluarga Wang yang begitu besar dapat dihancurkan oleh Jinyi. Sang ayah memiliki banyak simpanan dan anak haram di luar sana. Tidak bermaksud berlebihan, tetapi Zhao Xinyue pasti akan diasingkan oleh keluarga besar.      

Zhao Xinyue sendiri tidak menyangka jika kakaknya, yang selalu berbuat nakal bersamanya, bisa mengatakan hal itu. Tak heran saat ini Zhao Xinyue merasa begitu marah namun takut.      

"Huo Qingyuan, bisakah aku meminta maaf? Katakan padanya untuk berhenti memukulku! Huo Qingyuan!"     

Huo Qingyuan melihat Zhao Xinyue, yang biasanya berkelahi dengannya, tengah melompat-lompat menghindari pukulan Yan Jinyi.     

Rasanya lega sekali!     

Kemampuan berkelahi Yan Jinyi begitu luar biasa.     

"Emm, kamu bisa berhenti. Bagaimanapun juga, Keluarga Huo yang akan bertanggung jawab jika dia terluka atau mati."     

Yan Jinyi menghentikan pukulannya. Namun, dia tiba-tiba berbalik dan memukul tubuh Huo Qingyuan.     

"Aw! Yan Jinyi, kenapa kau memukulku!"     

Huo Qingyuan memelototi Yan Jinyi saat melihat ada tanda merah di pinggangnya yang terbuka.     

"Kamu sudah kalah dalam berkelahi, masih berani mengaku sebagai anggota Keluarga Huo? Jika kamu memiliki kemampuan untuk membuat masalah dan berkelahi dengan banyak orang, kamu juga harus memiliki kemampuan untuk menang!"     

Huo Qingyuan sungguh merasa malu setelah dimarahi Yan Jinyi di hadapan banyak orang, apalagi musuhnya masih ada di sini. Dia tidak dapat menahan diri dan mengumpat pelan, "Seperti kamu bisa menang saja."     

"Dulu aku bertarung di desa…dan memiliki sebuah tim. Setidaknya aku tidak membiarkan diriku sendiri terluka. Sekarang lihatlah dirimu. Jangan pernah katakan jika kamu mengenalku di luar. Memalukan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.