Bandit Cantik

Aku Seorang Wanita yang Pemarah



Aku Seorang Wanita yang Pemarah

0Ketika baru saja menggesek kartu pintu kamar, tiba-tiba saja lampu di salah satu sudut koridor yang berada di belakangnya berkedip.     
0

Yan Jinyi dengan cepat menoleh dan melihat sebuah bayangan.     

Penguntit?     

Merupakan hal yang biasa bagi orang-orang yang berkecimpung di dalam dunia hiburan untuk diikuti oleh penggemar fanatik. Bahkan Zhuang Heng dengan sifat anehnya pun memiliki penggemar fanatik yang berani mengikutinya.     

Tapi...     

Dia seharusnya tidak memiliki penggemar fanatik, bukan?     

Dengan sedikit ragu, Yan Jinyi berusaha melupakan bayangan itu. Dia membuka pintu lalu masuk ke dalam kamar.     

Malam ini Kota Shengjing sedang diguyur hujan gerimis. Beberapa tetes air jatuh menimpa jendela kamar.     

Yan Jinyi berdiri di depan jendela tinggi. Hotel ini berada jauh dari hiruk pikuk kota. Di luar jendela terdapat padang rumput luas dengan pemandangan yang indah.     

Tiba tiba, terdengar suara ketukan pintu dengan cepat.     

Siapa yang mencarinya di waktu selarut ini?     

Jinyi segera membuka pintu. Namun, tidak ada siapa-siapa di sepanjang koridor yang sepi.      

Yan Jinyi mengerutkan kening. Tadi benar-benar ada yang mengetuk pintu, kan?     

Baru saja Jinyi hendak masuk ke dalam kamar lagi ketika dia melihat ada kotak hadiah berwarna hitam di depan pintu.     

Di atasnya terdapat secarik kartu dengan tulisan 'Yan Jinyi' yang ditulis dengan tinta merah.     

Apakah ini hadiah dari penggemar fanatiknya?     

Sudut bibirnya terangkat. Dia segera membuka kotak hadiah itu dengan senang. Tiba-tiba, tampak sepotong jari palsu berada di dalam kotak.     

Di bawah jari palsu itu terdapat secarik kartu dengan tulisan tidak berbentuk menggunakan karakter hanzi sederhana.     

'Menjauhlah dari Kak Hengku, dasar wanita j*lang! Kamu tidak pantas menjadi lawan main Kak Heng. Sadar diri dan tinggalkan film ini. Atau kamu akan kehilangan jarimu nanti!'     

Raut wajah Yan Jinyi berubah. Ia tidak dapat menahan diri untuk mengumpat, "Si*lan!"     

Siapa yang berani memberinya ini?     

Yan Jinyi sungguh takut!     

Selama lima ratus tahun menunggu di neraka, dia bahkan tidak pernah melihat hantu apapun.     

Dengan raut wajah muram, Yan Jinyi mengeluarkan ponselnya dan mengambil gambar kotak itu, kemudian mengunggahnya di Weibo.     

Ketua Bandit: Jangan lakukan ini kepadaku. Aku seorang wanita yang pemarah. Atau nanti kamu tidak akan dapat menanggung akibatnya!     

Setelah mengirimnya, Yan Jinyi masih merasa marah dan mengunggah satu pesan lagi.     

Ketua Bandit: Penggemarmu benar-benar tidak terkontrol. Tidak ada yang bisa kulakukan selain berjuang untuk diriku sendiri! @ZhuangHeng     

Akun weibo Yan Jinyi berada dalam pencarian teratas dalam waktu kurang dari setengah jam.     

Penggemar Zhuang Heng meledak satu demi satu.     

"Itu hanyalah seorang penggemar fanatik, jangan berlebihan. Kamu tidak akan bisa melawan kekuatan penggemar wanita Zhuang Heng."     

"Ini memang keterlaluan, tapi jika kamu tidak menerima film ini, apa hal ini akan terjadi? Aku rasa kamu dan Tao Wei bekerja sama untuk memanfaatkan Kak Heng."     

"Wow, itu terlalu berlebihan. Kamu pasti ketakutan. Kemari, kamu bisa berlindung di pelukanku."     

Semua penggemar Zhuang Heng benar-benar tidak punya otak. Berapa IQ mereka sebenarnya? Kenapa mereka begitu memuja pria br*ngsek itu?     

Zhuang Heng baru saja selesai berendam dengan air dan kelopak bunga. Ia akan bersiap-siap untuk dipijat saat ia melihat dua unggahan Yan Jinyi di Weibo.      

Tanpa basa basi, dia segera lari ke pintu kamar sebelah dengan jubah mandinya, "Apakah wanita kejam kesayanganku sedang ketakutan? Kakak Heng datang untuk menemanimu sayang. Cepat buka pintunya!"     

S*alan!     

Kakak Heng s*alan!     

Dengan wajah pucatnya, Yan Jinyi segera membuka pintu lalu melayangkan pukulan ke arah Zhuang Heng.     

Tetapi Zhuang Heng tampaknya telah mempersiapkan diri kali ini. Dengan cepat ia menghindar ke samping.     

Sayangnya, Yan Jinyi sudah sangat marah. Melihat pria itu menghindar, ia langsung menendang kaki pria itu.     

Wajah Zhuang Heng memucat. Ia tampak kesakitan, "Aduh!"     

Yan Jinyi menatapnya marah, "Pergi dari sini!!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.