Bandit Cantik

Sebelum Aku Kehilangan Kesabaran



Sebelum Aku Kehilangan Kesabaran

0"Kamu… kamu bilang aku bodoh?"     
0

Yan Jinyi mengangkat alis seraya menatap Huo Qingyuan. Gerak tubuhnya terlihat angkuh, "Jangan lupa, disini kamu yang dihukum."     

Yan Jinyi, wanita b*suk ini!     

Huo Qingyuan mengepalkan tangannya lalu mendorong kursi yang ia duduki. Dia bersiap menyerang Yan Jinyi.      

Huo Zixing terbelakak. Dia melompat dan merentangkan kakinya untuk menghalangi jalan Huo Qingyuan. "Huo Qingyuan, naik ke atas dan tidur! Besok aku akan mengantarmu ke kampus."     

"Kakak, kamu juga melihat kan betapa sombongnya wanita ini sekarang. Bagaimana bisa wanita b*suk ini berada di keluarga kita?"     

Huo Qingyuan begitu marah hingga wajahnya terlihat pucat. Dia menunjuk ke arah Yan Jinyi, "Wanita ini juga tak tahu malu. Saat orang tuanya meninggal, dia malah mendatangi keluarga kita dan meminta perlindungan. Orang tuanya bahkan bukanlah orang yang hebat! Aku juga curiga jika kontrak pernikahan itu palsu! Bahkan aku curiga kalau orang tua Yan Jinyi belum meninggal!"     

"Tutup mulutmu!"     

Huo Zixing merasa geram sekaligus cemas pada adiknya yang bodoh itu. Dia menatap ke arah Yan Jinyi yang tampak tenang. Dia menduga bahwa wanita itu sedang menahan amarahnya dan akan meledakkannya nanti.     

Dalam ingatan pemilik tubuh ini, orang tuanya adalah orang jahat yang mata duitan. Keduanya meninggal dalam kecelakaan mobil lebih dari setahun yang lalu. Mungkin kecelakaan ini juga disebabkan masalah perjudian mereka.     

Kalau dia tidak salah, pemilik asli tubuh ini datang ke keluarga Huo dan membawa kontrak pernikahan untuk menakuti para penjudi yang berniat mengganggunya.     

Wah...     

Tidak heran kalau orang tua seperti itu mati.     

"Kakak, jangan hentikan aku. Apakah yang kukatakan salah?" amarah Huo Qingyuan mulai tak terkendali.     

"Awalnya, kita semua berpikir bahwa kak Yu Xi, yang merupakan teman masa kecil kakak kedua lah yang akan menjadi kakak ipar keduaku. Siapa yang menyangka kalau Yan Jinyi akan merusak jalannya. Kenapa harus dia? Apa yang membuat putri penjudi ini bisa menikah dengan kakak kita?"     

"Huo Qingyuan, jangan keterlaluan kamu!"     

Dia begitu memandang rendah Yan Jinyi. Memang dia sangat menolak wanita antah berantah ini menjadi kakak ipar keduanya. Namun pada akhirnya...     

Si*lan! Kakak kedua begitu sempurna. Dia pantas mendapatkan wanita yang sepadan dengannya!     

Sebenarnya dia sedikit kesal dan marah mendengar Huo Qingyuan merendahkan Yan Jinyi.     

"Huo Zixing, pasti otakmu sudah dicuci oleh Yan Jinyi!"     

"Cepat naik ke atas dan tidur. Jika kamu tidak mau dipukul sampai jadi bubur, cepat turuti perkataanku!"     

Kakaknya menyuruhnya pergi!     

Hanya demi Yan Jinyi, seorang wanita kejam dan tidak tahu malu ini… Kakak kandungnya sendiri menyuruhnya pergi!     

Air mata Huo Qingyuan mulai berlinang. Dia semakin membenci Yan Jinyi sekarang!     

Dia mengepalkan tinjunya lalu memukul meja. Tidak memperdulikan rasa sakit di tangannya.      

"Yan Jinyi, jangan bangga dulu! Aku tidak akan pernah mengakuimu sebagai kakak iparku. Aku pasti akan mengusirmu dari sini!"     

Yan Jinyi masih diam, dia bersandar di kursi seraya menatap ke lantai. Tidak ada yang tahu apa yang ia pikirkan saat ini.     

Apakah putri penjudi tidak pantas untuk memiliki hidup yang layak?     

Ah~     

Dulu, lelaki yang pernah bersumpah akan menikahinya juga meninggalkannya. Orang tua lelaki itu tidak memberi restu karena ia adalah seorang bandit kejam yang tega membunuh wanita dan anak-anak yang tak bersalah.     

Apa yang Yan Jinyi lakukan setelah ditinggalkan dulu?     

Yan Jinyi seperti haus darah. Dia membunuh seluruh keluarga itu.     

Ya, dia membunuh mereka semua!     

Bahkan hujan deras selama tiga hari pun tidak dapat menghilangkan bau darah yang pekat di tubuhnya.     

Zaman ini sangat maju, banyak undang-undang dan peraturan yang dibuat.     

Dia tidak keberatan untuk menjadi warga negara yang baik dan taat hukum. Tetapi jika ada seseorang menindasnya, dia masih akan punya seribu cara untuk membuat orang itu menderita tanpa harus membunuhnya.     

"Huo Zixing, jaga mulut adikmu. Sebelum aku kehilangan kesabaran."     

Yan Jinyi menatap Huo Zixing dengan datar dan dingin lalu mulai naik ke atas.     

Huo Zixing merasa bahwa Yan Jinyi sangat menakutkan saat ini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.