Bandit Cantik

Bagimu yang Terpenting Hanyalah Soal Perut



Bagimu yang Terpenting Hanyalah Soal Perut

0Tao Wei terdiam sejenak, "Aku mau bertanya. Investor ini adalah..."     
0

"Menantu kedua keluarga Huo."     

Raut wajah Tao Wei tampak lemas seketika.     

Tawa Zhuang Heng meledak seketika. "Hahaha! Sudah kukatakan kan, investasi apa yang bisa kamu dapatkan? Apalagi seratus juta. Menantu kedua keluarga Huo? Kenapa tidak kamu katakan saja bahwa kamulah menantu kedua keluarga Huo itu?"     

Lihatlah, wanita ini datang dan melakukan semua ini hanya untuk menarik perhatiannya.     

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dia berhasil.     

Yan Jinyi merasa kesal. Dengan menyipitkan matanya, dia menatap Zhuang Heng. Suaranya terdengar tegas. "Maksudmu apa?"     

"Siapa yang tidak mengenal Huo Xishen, kepala keluarga Huo yang tegas, dingin, angkuh, namun kesepian itu. Apa mungkin orang yang ditakdirkan untuk melajang seumur hidupnya ternyata sudah menikah? Bahkan mengubah angka dua menjadi tiga akan lebih mudah untuk dipercaya daripada hal itu."     

Yan Jinyi mengangkat alisnya seraya menatap Tao Wei lagi.     

Tao Wei mengangguk cepat.     

"Tapi Huo Ershao sudah menikah, kan?"     

"Jika Huo Ershao memang sudah menikah, maka aku akan makan kotoran dan menyiarkannya secara langsung!"     

Zhuang Heng bersumpah dengan serius.     

Yan Jinyi menatapnya aneh. "Kamu yakin?"     

"Omong kosong. Kamu ini seperti si jelek yang sedang bermimpi di siang hari untuk menjadi cantik jelita. Kamu masih nekat menipuku?     

Si jelek?     

Zhuang Heng mengatainya jelek?     

Yang lain masih bisa dimaafkan, tetapi dia tidak bisa membiarkan orang lain menyebutnya jelek. Terlebih di depan dirinya sendiri!     

Yan Jinyi mengepalkan tinjunya, mengangkat tangannya, lalu memukul wajah sombong Zhuang Heng.     

"Kamu mengataiku jelek? Kamu yang jelek! Semua keluargamu pun jelek! Kamu tidak pernah berkaca? Memang benar ya, tidak ada kata-kata baik yang keluar dari mulut seorang b*jingan!"     

Zhuang Heng seketika menutupi wajah tampannya yang kini lebam. Matanya menatap Yan Jinyi dengan marah, "Beraninya kamu memukul wajahku! Apa kamu tahu betapa berharganya wajahku ?"     

Yan Jinyi tampak jijik, "Jangan mengada-ada. Kebetulan sekali aku tidak suka melihatmu. Sini pukul aku. Jika kamu menang, aku jamin kamu tidak akan makan kotoran!"     

Pria ini mudah tersinggung. Zhuang Heng segera menyingsingkan lengan kemejanya, "Baik, kalau cuma memukul aku juga bisa. Aku sekarang akan mengajarimu bagaimana cara memukul yang benar!"     

Dengan cepat keduanya saling memukul.     

Tan Sangsang dan Tao Wei yang gelisah pun bersiap untuk memanggil polisi, namun raungan Zhuang Heng terdengar lagi.     

Zhuang Heng yang tingginya sekitar seratus delapan puluh sampai seratus sembilan puluh sentimeter, tampak setengah berlutut di tanah layaknya seorang menantu wanita. Yan Jinyi meraih telinga pria ini lalu menjepitnya dengan tangannya yang lain. "Jangan bertanya apa yang bisa kulakukan kepadamu. Apa kamu pernah merampok? Kamu pernah menggoda gadis muda? Nyatanya kamu tidak bisa melakukan apapun. Bagimu yang terpenting hanyalah soal perut..."     

Zhuang Heng pikir wanita sialan ini begitu menarik.     

Dia sudah dilecehkan dengan begitu parah secara terang-terangan, tapi dia sangat menyukainya!     

Dia memulai debutnya sebagai aktor cilik dan sudah berada di industri hiburan ini selama bertahun-tahun. Dia berhasil menarik perhatian banyak penggemar dengan wajah tampannya. Semua orang yang melihatnya pasti akan mengaguminya, kecuali wanita ini!     

Zhuang Heng menyeringai, dia semakin menyukai wanita kejam ini.     

Yan Jinyi melihat tingkah Zhuang Heng yang menatapnya dengan ekspresi aneh. Dia mengernyitkan alis cantiknya, "Apa kamu seorang masokis?"     

Apakah otak Zhuang Heng sedang bermasalah ? Bagaimana dia masih bisa mengerlingkan mata kepadanya setelah ia pukuli?     

Keterlaluan!     

Alasan Tao Wei meminta Zhuang Heng menjadi pemeran utama prianya adalah karena wajahnya. Dan melihat wajahnya yang bengkak saat ini, ia merasa seperti dirinyalah yang dipukuli. Pasti sakit sekali.     

Yan Jinyi bahkan lebih liar, biadab dan kejam daripada yang dirumorkan!     

"Nona Yan, maafkanlah dia... demi aku. Dia adalah pemeran utama priaku. Siapa lagi yang akan bermain jika keadaannya sekarang seperti ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.