Bandit Cantik

Dia Bukan Anakku



Dia Bukan Anakku

Huo Xishen benar-benar calon suami terbaik di benak ribuan wanita. Dia kaya, sangat berkuasa, dan memiliki paras yang sangat tampan. Tidak heran kalau pemilik asli tubuh ini sangat ingin menikah dengannya.

Sayangnya, sampai sekarang Yun Jinyi hanya bisa ingat sekilas tentang laki-laki itu, tepatnya ketika berada di Biro Urusan Sipil untuk mendaftarkan pernikahan waktu itu.

Yan Jinyi masih sibum memilah-milah pikirannya, dan di saat bersamaan, terdengar suara ketukan pintu kamarnya.

Begitu pintu terbuka, tatapannya langsung menangkap wajah jahat Huo Zixing di hadapannya.

Pada saat ini, raut muka Huo Zixing tampak sangat tidak senang, lalu dia mendesak dengan nada suara sangat kesal. "Sudah waktunya makan, cepatlah."

Yan Jinyi tidak langsung menjawab, namun jarinya menunjuk dirinya sendiri. "Siapa aku?"

Wanita ini benar-benar sakit. Bagaimana bisa tidak tahu siapa dirinya sendiri?

"Aku sedang bertanya padamu. Cepat jawab!"

Yan Jinyi tiba-tiba membentaknya dengan keras, hingga membuat Huo Zixin terbata-bata menanggapinya. "Yan… Yan Jinyi."

"Atau?"

"Istri Kakak Kedua."

Meskipun Kakak Kedua tidak mengakuinya.

Yan Jinyi tentu tidak melewatkan sorot mengejek yang terlintas di mata Huo Zixin, dan senyuman dingin muncul dari sudut mulutnya. "Bagaimanapun, seorang putra keluarga konglomerat yang paling tersohor harus memiliki standar etika dan norma perilaku dalam bermasyarakat. Kedepannya, ingatlah untuk memanggilku Kakak Ipar."

Setelah itu, Yan Jinyi menarik kembali pandangannya dan berjalan menuruni tangga.

Huo Zixing masih berdiri di tempatnya. Dia...

Dia seperti telah dikalahkan oleh kekuatan tak kasat mata milik Yan Jinyi lagi!

Meja makan di ruang makan berukuran sangat besar dan dipenuhi berbagai macam makanan lezat.

Yan Jinyi adalah seorang bandit yang memperhatikan pengendalian diri. Dia tentunya harus menerapkan berbagai etika dalam setiap tindakan.

Ketika Huo Zixing duduk, dia melihat Yan Jinyi memakan semangkuk makanan dengan elegan.

Sikapnya begitu lemah gemulai, dan setiap gerakannya tampak anggun seperti wanita di televisi, begitu enak dipandang.

"Hei, kemampuan seni bela dirimu sangat bagus, ya?"

Yan Jinyi tidak menanggapi ucapannya untuk waktu yang lama. Alis tampan Huo Zixing pun mengernyit. Dia merasa wanita ini terlalu sombong dan arogan 

"Aku sedang bertanya padamu! Apa kau tidak dengar!"

Setelah selesai makan sup, Yan Jinyi mengambil serbet di samping meja untuk menyeka sudut mulutnya. Kemudian, dia baru menjawab dengan malas, "Ada etika di mana manusia tidak boleh berbicara saat makan agar tidak mempengaruhi pencernaan. Ada juga etika di mana manusia tidak boleh berkomunikasi dengan orang lain sebelum tidur agar tidak mempengaruhi kualitas tidurnya. Bukankah aku sedang mengajarimu pengetahuan umum dalam beretika?" Begitu berbicara sampai ini, matanya menyapu Huo Zixing. "Selain itu, aku adalah kakak iparmu, jadi memukulmu bukanlah hal yang melanggar hukum."

"..."

Huo Zixing bergidik ngeri.

Wanita yang terlalu agresif seperti itu tentunya tidak boleh tinggal di Keluarga Huo dan menyakiti kakak keduanya.

Huo Zixing diam-diam menyusun rencana untuk mengusir Yan Jinyi dari rumahnya. Kemudian, tiba-tiba terdengar suara teriakan wanita dari luar.

Huo Zixing, yang sudah merasa sangat jengkel karena Yan Jinyi, langsung melemparkan sumpitnya ke atas meja begitu mendengarnya. Suara berisik ini semakin menambah rasa kesalnya. "Siapa yang mau cari mati, hah? Berani-beraninya datang ke rumah Keluarga Huo sambil berteriak-teriak?"

Kepala pelayan bergegas datang dan memandang Huo Zixing dengan cemas. "Tuan, Tuan Muda, ada seorang wanita di luar yang mengaku sedang mengandung anak Anda dan meminta Anda untuk bertanggung jawab atas anaknya. Jika... jika tidak…"

Wajah Huo Zixing memucat. "Jika tidak, kenapa?"

"Jika tidak, wanita itu akan menyebarkan masalah ini ke media."

Yang benar saja!

Yan Jinyi menyesap jus, lalu tangannya bersedekap di depan dada sambil menyandarkan tubuhnya ke bagian belakang kursi. "Sepertinya Huo Sanshao (tuan muda ketiga) kita ini terlalu memikirkan keluarga, makanya dia memberikan keturunan begitu cepat."

Bukannya membantu, kenapa wanita jahat ini malah sangat suka memperburuk keadaan!

Huo Zixing mengeluarkan suara dari sela-sela gertakan giginya, menahan amarah yang meluap-luap. "Itu bukan anakku."

"Entah itu anakmu atau tidak, bukankah kita harus melihat orangnya dulu untuk mengetahui jawabannya?" Kemudian Yan Jinyi bangkit dari sofa. "Paman Zhang, bawa masuk calon adik iparku."

"Yan… Jin… Yi!"

Yan Jinyi mengabaikan Huo Zixing. Sorot matanya perlahan-lahan menjadi semakin dingin. Dia memandang Kepala Pelayan, yang berdiri di pintu dengan bingung, harus menuruti perkataannya atau perkataan Huo Zixing. "Tampaknya perintah menantu dari tuan muda kedua Keluarga Huo sama sekali tidak penting."

"Yan Jinyi, apa maksudmu? Wanita itu jelas-jelas sedang berusaha menipu untuk mendapatkan uang dariku. Seorang tuan muda sepertiku mana mungkin menabur benih ke sembarang wanita di luar sana?"

"Mungkinkah kamu seperti itu?" Yan Jinyi bertanya balik.

Huo Zixing merasa dirinya dipermalukan.

Wanita yang datang itu adalah seorang model, bertubuh tinggi dan seksi.. Ketika melihat Huo Zixing, dia langsung menangis sedih, seolah masa depannya telah hancur. "San Shao, aku tahu bahwa keluarga kayamu itu memandang rendah wanita dengan status sepertiku, tetapi anak dalam kandunganku ini tidak bersalah! Para pelayan itu bahkan mau… mau bersikap kasar padaku!"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.