Pamanku Kesalahanku

Lakukan Satu Hal Untukku



Lakukan Satu Hal Untukku

Gong Shenye menjawab, "Tidak."     

"Berarti… Anda ingin mengunjungi... Nona Dongzhi?"     

Suasana di kursi belakang hening sangat lama, lalu terdengar satu kata, "Tidak!"     

Orang kepercayaan itu menghela napas lega. Bagus.     

Pada saat ini, mereka benar-benar tidak boleh bersikap tidak masuk akal.      

"Kalau begitu…" orang kepercayaan itu mau bertanya.      

Gong Shenye menyela, "Pergi ke tempat Gu Suisui."     

Orang kepercayaan itu terkejut, tetapi masih dengan cepat menjawab, "Baik. Kalau begitu saya akan mengaturnya."     

Meskipun, ia tidak tahu alasan Gong Shenye pergi menemui Gu Suisui.     

Namun selama tidak pergi untuk melihat Lan Dongzhi, maka akan mudah dilakukan.      

Mereka kemudian mengganti mobil, untuk menghindari pengawasan orang lain.     

Hanya orang kepercayaan yang ikut Gong Shenye ke tempat Gu Suisui.     

Di tengah malam, Gu Suisui sedang tidur nyenyak. Ketika mendengar ketukan di pintu, ia marah hingga ingin meledakkan bumi.     

Dengan mengenakan piyama tebal, Gu Suisui membuka pintu gulung bambu. Lalu ia berteriak, "Siapa? Tidak punya mata untuk membaca pemberitahuan, ya? Percaya atau tidak, aku akan menusuk kalian sampai mati…."     

Gong Shenye menjawab, "Permisi."     

Mendengar suaranya, Gu Suisui tertegun sejenak. Lalu keluar, melihat Gong Shenye, dan menatapnya dari atas ke bawah, "Kamu lagi. Ada apa? Kali ini siapa yang sekarat?"     

Orang kepercayaan di belakang Gong Shenye berdiri dan membuka sebuah kotak kayu. Kotak itu berisi sebongkah batu giok seukuran kepalan tangan yang tidak diukir.      

Orang kepercayaan itu berkata, "Ini adalah sebongkah batu giok hijau zamrud... Diperkirakan secara kasar, nilainya sekitar puluhan juta…"     

Batu giok hijau zamrud, batu giok terbaik.      

Gu Suisui masih memahami hal ini dan matanya berbinar ketika mendengar perkiraan harga secara kasar, "Katakan padaku... siapa pun yang kamu ingin aku selamatkan, bahkan jika orang itu sudah mati, bahkan jika hanya beberapa tulang yang tersisa, aku bisa menghidupkannya kembali."     

Gong Shenye berkata, "Selama kamu berjanji untuk melakukan satu hal untukku, batu giok ini adalah milikmu."     

Gu Suisui tertegun sejenak. Kali ini... bukan menyelamatkan seseorang?     

Lalu, apa yang harus dilakukannya jika bukan menyelamatkan seseorang?     

Pemahaman Gu Suisui tentang dirinya masih sangat jelas. Dirinya ini tidak punya teman. Jika bukan demi menyelamatkan orang sekarat, orang lain tidak akan mau memperdulikannya.      

Gu Suisui menatap Gong Shenye lagi. Tiba-tiba ia bergumam "sialan", dan melompat ke belakang, memeluk dirinya sendiri, dan berkata dengan ekspresi pasrah, "Apa yang ingin kamu lakukan? Kuperingatkan kamu, aku bukan orang sembarangan. Jangan coba-coba menginginkan kecantikanku... kamu pasti tidak tahu, kemampuanku bisa membuatmu hidup segan mati tak mau."     

Ekspresi Gong Shenye lebih gelap dari malam hari ini di Kota Xia, bahkan lebih dingin dari suhu saat ini.     

Melihatnya seperti ini, Gu Suisui terbatuk dua kali, "Itu, hanya bercanda kok. Kakak, jangan begitu, katakan saja urusanmu. Tidak peduli legal atau ilegal, bahkan jika itu bertentangan dengan moralitas, aku bisa melakukannya."     

Di malam yang dingin, Gu Suisui mendengar suara Gong Shenye, yang mengatakan "Jika suatu hari…"     

Embusan angin dingin bertiup, kata-kata selanjutnya yang dikatakan Gong Shenye agak tidak jelas.      

Gu Suisui tertegun sejenak setelah mendengarkannya. Mungkin ia tidak menyangka bahwa Gong Shenye hanya membuat permintaan seperti itu dengan membayar sebongkah batu giok seharga setinggi langit.     

Gu Suisui masih sedikit tidak serius, tetapi setelah mendengarkan kata-kata Gong Shenye, dirinya menjadi serius.     

Ia menjawab dengan sangat serius, "Oke... aku berjanji."     

Gong Shenye berkata, "Terima kasih banyak."     

Setelah terdiam sejenak, dirinya mengatakan lagi, "Tidak perlu memberitahu dia."     

Gu Suisui mengangkat alis, "Oke, tidak masalah. Aku memang bukan orang baik, tetapi selama kamu membayarku, kamu adalah majikanku. Dan apa pun yang kujanjikan, selama aku tidak mati, aku akan memenuhinya untukmu, jangan khawatir."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.