Pamanku Kesalahanku

0Setelah beberapa hari berlalu, akhirnya dia mendengar suara Mo Yangyang lagi dan melihat wajahnya.     0

Lan Dongzhi merasa, waktu telah berlalu sangat lama seperti satu abad.      

Ia awalnya berpikir bahwa dirinya mungkin tidak akan pernah melihatnya lagi.     

Mo Yangyang meraung, "Kamu ini nakal sekali. Lihat wajahmu itu, kurus sekali. Kamu kehilangan banyak warna di wajahmu, ditambah lagi kamu hamil. Kamu ini sungguh membuatku kesal. Aku belum perhitungan denganmu. Padahal kamu tahu kamu sedang hamil, tetapi tidak mau memberitahuku…. Apakah si bajingan bermarga Gong itu memperlakukanmu dengan buruk, atau melecehkanmu? Katakan padaku posisimu sekarang, aku akan mencarimu."     

Mendengarkan suara berisik Mo Yangyang, Lan Dongzhi akhirnya merasakan suhu hangat yang telah lama menghilang.      

Barulah ia merasa bahwa akhirnya dirinya hidup.      

Sepanjang waktu ini, ia benar-benar mengira dirinya sudah mati. Alhasil dirinya seperti mayat hidup yang terkurung di sini.      

Lan Dongzhi tersenyum dan berkata, "Aku baik-baik saja, aku lumayan baik. Ini hanya karena aku hamil... jadi badanku terasa tidak nyaman…."     

Mo Yangyang tidak sabar untuk bergegas mendekati layar ponsel. Ketika melihat kondisi kuyu Lan Dongzhi, ia menjadi sangat marah, "Omong kosong. Semua perempuan akan tampak gemuk ketika hamil. Lihat dirimu, kamu kurus kering. Lemak yang sudah susah payah kumasukkan ke tubuhmu, sekarang hilang…."     

Lan Dongzhi memindahkan kamera ke perutnya dan berkata, "Aku.... itu karena aku hamil anak kembar, jadi tubuhku terpengaruh... lihat, mereka sudah sangat besar."     

"Apa?... Kembar?...." Mo Yangyang menutup mulutnya terkejut.      

Kejutan ini datang terlalu cepat.      

Senyum di wajah Lan Dongzhi sangat lembut, dirinya mengangguk, "Ya, kembar, laki-laki dan perempuan. Mereka semua sangat baik sekarang, sangat aktif...."     

Mo Yangyang menoleh lalu berteriak pada Latiao dengan penuh semangat, "Ya Tuhan, ya Tuhan... Latiao dengarlah, kamu punya adik laki-laki dan perempuan."      

Latiao tidak bisa duduk diam untuk waktu yang lama. Jika bukan karena Mo Yangyang adalah ibunya, sejak tadi dirinya sudah merebut ponsel itu.      

Latiao buru-buru mendekatkan wajahnya, "Bibi Dongzhi, Bibi Dongzhi, apa kabar? Apakah bayi-bayinya patuh?"     

Melihat Latiao, mata Lan Dongzhi sedikit masam. Ia tersenyum dan mengangguk, "Ya, baik... Mereka sangat patuh…"     

Latiao bertanya, "Lalu... kapan bibi akan kembali? Saat bibi pergi, bibi bilang padaku kalau bibi akan kembali."     

Lan Dongzhi merasa sedih, lalu dirinya tersenyum dan berkata, "Tunggu aku."     

Latiao berkata, "Kalau begitu, ketika kamu kembali, bibi harus membawa adik-adik bayi itu."     

Mo Yangyang mendorong kepala Latiao ke samping, "Dongzhi, di mana kamu? Katakan padaku, aku akan menemukanmu sekarang juga, aku harus membawamu kembali...."     

Gong Xin yang telah memperhatikan waktu, mengingatkan, "Nona Dongzhi, waktunya sudah habis... Tuan Muda Ye hanya memberi Anda waktu lima menit."     

Segera suara sumpah serapah Mo Yangyang terdengar dari ponsel, "Lima menit? Si Gong itu brengsek sekali. Sedikit sekali waktunya, apakah dia ingin segera mati?"     

Meskipun waktunya hanya sedikit, tetapi bagi Lan Dongzhi, hal ini adalah hiburan terbesarnya. Dan ini sudah bisa membuatnya sangat bahagia.     

Lan Dongzhi akhirnya berkata kepada Mo Yangyang, "Yangyang, aku baik-baik saja sekarang, jangan khawatir tentang aku. Aku punya urusanku sendiri. Setelah urusanku selesai, aku akan kembali."      

"Oh ya, Kamu jangan menyuruh Paman Kelima mencariku, juga jangan menemui Gong Shenye lagi. Jika kamu benar-benar ingin aku selamat, tolong penuhi permintaanku ini." Tambahnya.     

Setelah selesai berbicara, Lan Dongzhi menutup panggilan video tanpa menunggu Mo Yangyang berbicara.     

Bisa melihat Mo Yangyang dan yang lainnya, Lan Dongzhi sudah merasa puas.