Pamanku Kesalahanku

Bukankah Wajar Bila Dia Ketakutan?



Bukankah Wajar Bila Dia Ketakutan?

0"Bukti yang kita semua lihat sejauh ini adalah bahwa tidak ada yang membunuh Sui Yuanyuan. Dia hanya takut dengan sendirinya, lalu akhirnya kehilangan akal sehat, kemudian secara tidak sengaja melompat dari gedung dan membunuh dirinya sendiri…"      
0

"....Ya, kasusnya sangat jelas, tetapi kenapa kamu terus menyia-nyiakan waktu dan tenaga untuk mengusut kasus ini? Tim polisi kriminal kita punya banyak kasus, ada banyak sekali keluarga korban yang menunggu kita untuk menangkap si pembunuh dan memberi mereka penjelasan, tapi apa yang malah kamu lakukan? Kamu membuang-buang waktu untuk hal yang tidak layak menghabiskan waktumu."     

Mendengar penjelasan rekannya itu, Zhou Mingye tiba-tiba tercengang. Ia... sepertinya... benar-benar masuk ke lingkaran yang menjebak dirinya sendiri.     

Rekan lamanya berkata lagi, "Tidakkah kamu merasa, cara kerjamu sekarang mengabaikan hal penting demi mengejar sesuatu di luar kepentingan?"     

"Aku… aku… merasa, dia… gila, karena ketakutan kepada seseorang…."     

Zhou Mingye tidak tahu cara yang tepat dalam menceritakan permainan Latiao dengan Sui Yuanyuan waktu itu.      

Sebenarnya, ia juga tahu bahwa bahkan jika dirinya menceritakannya, semua orang hanya akan mengatakan bahwa dirinya hanya berpikir terlalu jauh.      

Sebuah permainan seorang anak kecil, apa yang bisa dibuktikan dari semua itu?     

Bahkan jika seseorang yang dewasa mengajak bermain Sui Yuanyuan dengan permainan yang sama, tidak mungkin juga dirinya menempatkan tuduhan pembunuhan pada orang itu.      

Rekan lama pun kembali berkata, "Ya, dia memang ketakutan, tetapi bukankah dia ketakutan karena telah melakukan sesuatu yang melanggar hati nurani? Dia membakar restoran senilai jutaan yuan, melukai dua orang yang salah satunya hampir mati. Apakah yang dia lakukan ini tidak harus membuat hatinya ketakutan?"     

"Apakah menurutmu orang yang membuatnya ketakutan adalah keluarga korban? Kalau begitu, bukankah itu wajar? Dia telah melukai korban, apakah keluarga korban tidak boleh mengatakan beberapa patah kata untuk melampiaskan amarah padanya? Bayangkan itu terjadi padamu, bisakah kamu bersikap tenang menghadapi pembunuh yang membunuh keluargamu?" tambahnya.      

Zhou Mingye tertegun sekali lagi.      

Ya, ia… sepertinya lupa memikirkan itu.      

Ia hanya merasa bahwa Xie Xize dan Latiao adalah orang yang terlalu kuat, sehingga mereka pasti berhasil membunuh siapapun yang ingin mereka bunuh.     

Ia juga selalu berpikir bahwa sesuatu yang dapat digunakan untuk menghukum Sui Yuanyuan hanyalah hukum.      

Akan tetapi... mungkin saja keluarga korban hanya ingin mengatakan sesuatu yang kejam untuk melampiaskan amarahnya, kan? Keluarga korban tidak benar-benar ingin membunuh, tetapi Zhou Mingye saja yang berpikir terlalu jauh?     

Rekan lama menghela nafas, "Kita ini polisi, harus berdiri di pihak korban, bukan pelaku. Namun lihat, apa yang kamu lakukan?"     

Pikiran Zhou Mingye menjadi jauh lebih jernih. Ia merenung sejenak dan berkata, "Maaf… aku telah melenceng. Cara berpikirku menjadi salah beberapa hari ini."     

Rekan lamanya mengangguk, "Bagus kalau kamu bisa berpikir jernih. Kasus Sui Yuanyuan bisa ditutup. Da Zhu dan rekan lain yang ada di rumah sakit sudah menyelidiki situasi di luar kamar. Mereka tidak menemukan orang lain masuk ke kamar Sui Yuanyuan.."      

"Dengan demikian, Sui Yuanyuan diperkirakan tiba-tiba menjadi gila, lalu dirinya tidak sadar dengan perbuatannya sendiri. Dia secara tidak sadar naik ke jendela lalu melompat dan jatuh ke bawah gedung."     

"Jangan mengkhawatirkan kasus ini lagi. Cepat kerjakan kasus empat anggota keluarga yang terbunuh baru-baru ini. Keluarga itu kasihan sekali. Bahkan anaknya yang berusia 2 tahun juga tidak luput dari pembunuhan. Kalau pembunuh semacam itu tidak ditangkap, aku akan merasa bersalah kepada para korban."     

Zhou Mingye melirik video pengawas yang diputar di komputer, lalu menghela napas lega dari dadanya. Ia pun mematikan video.     

"Baiklah."     

Benar, ia harus fokus pada kasus yang lebih penting.     

******     

Pukul 10 malam, semua orang di rumah tertidur.     

Latiao bangun, lalu pergi ke ruang baca.      

Kemudian Xie Xize yang melihatnya pun melambaikan tangan, "Kemarilah…."     

Latiao berjalan menghampiri, lalu Xie Xize mengangkat tubuhnya dan meletakkan di pangkuannya, kemudian ia berkata, "Sui Yuanyuan sudah mati."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.