Pamanku Kesalahanku

Tebakan Benar Dapat Hadiah, Kalau Salah?



Tebakan Benar Dapat Hadiah, Kalau Salah?

0Di ruangan lain, Latiao dan Xie Xize dengan tenang menonton layar.      
0

Setelah mendengar pernyataan bodoh dan menjijikkan dari Sui Yuanyuan, tidak satupun dari mereka mengubah ekspresi.      

Semua tampak sangat tenang.     

Selain itu, tidak satupun dari mereka yang angkat bicara.     

Saat melihat Zhou Mingye keluar dari ruang interogasi,      

Xie Xize menundukkan kepala dan berkata, "Ayo pergi."     

Ia mengulurkan tangan.      

Lalu Latiao meletakkan tangannya di telapak tangannya.     

Setelah Zhou Mingye keluar, ia meminta rekan teknisnya untuk memeriksa catatan panggilan Sui Yuanyuan beberapa waktu lalu.     

Kemudian mereka mengatur agar seseorang bergegas ke rumahnya untuk menggeledah mencari uang itu.      

Setelah mengatur itu, barulah dirinya menemui Latiao dan Xie Xize.     

Ia bertemu mereka berdua di lorong.      

Zhou Mingye berkata, "Kalian sudah mendengarnya."     

Xie Xize menjawab dengan ringan, "Sudah."     

Zhou Mingye menggaruk rambutnya sampai berantakan, lalu berkata, "Kalian lebih cerdas dariku, kasus ini... pada dasarnya, masuk ke jalan buntu. Selanjutnya, jika kalian ingin menemukan dalang dari kejadian ini, itu akan sulit…."     

Xie Xize berkata, "Walau sulit tetap kucari."     

"Tentu saja harus tetap dicari, jangan khawatir, kami pasti akan mencarinya, lalu…" Zhou Mingye ingin mengatakan sesuatu.      

Ia ingin memberitahu bahwa, target kebakaran itu hanya Mo Yangyang saja. Dalang di balik kejadian ini tidak ingin menyentuh Xie Xize secara langsung.     

Namun dirinya berpikir, 'Oh, ayah dan anak ini lebih pintar dari yang lain.' Dirinya saja bisa menduga seperti itu, jadi mereka pasti juga bisa menduganya.      

Zhou Mingye berkata, "Baiklah, kalian semua bisa kembali dulu. Selanjutnya, jika ada kemajuan baru, kami akan segera memberitahu kalian. Oh... ngomong-ngomong, aku sudah mengatur seseorang, dan dia secepatnya akan menerbitkan pengumuman sanggahan pada akun yang menyebarkan rumor."     

Xie Xize menanggapi, "Oke."     

Saat mereka berbicara, dua petugas polisi wanita berjalan keluar dari ruang interogasi sambil menyeret Sui Yuanyuan yang sedang terisak-isak.     

Xie Xize dan Latiao menoleh untuk menyaksikan.      

Sui Yuanyuan pernah bertemu Xie Xize. Melihat Xie Xize saat ini, juga kemudian melihat Latiao, kakinya sangat lemas ketakutan hingga dirinya hampir jatuh berlutut....     

Zhou Mingye khawatir Latiao dan Xie Xize akan kehilangan kendali emosi ketika melihat Sui Yuanyuan. Ia sangat gugup, lalu bersiap menghalangi mereka.      

Namun, setelah Latiao dan Xie Xize melihat Sui Yuanyuan, ekspresi mereka malah sangat tenang, seolah-olah mereka baru saja melihat orang biasa.     

Tidak ada emosi sama sekali, bahkan tidak ada sedikitpun kemarahan.     

Bisa dibilang, tatapan matanya agak dingin, seperti melihat sampah, melihat benda mati.     

Sekilas, pandangan ini tampaknya tidak ada apa-apanya. Namun jika seseorang benar-benar bisa menatap matanya selama lebih dari tiga detik, orang tersebut akan melihat ada sesuatu yang salah.     

Tidak hanya itu, seseorang juga akan merasa kedinginan di sekujur tubuh, seolah-olah ada kekuatan tidak kasat mata yang mencengkram lehernya.      

Kekuatan itu, perlahan akan mencekikmu sedikit demi sedikit.     

Sui Yuanyuan tidak berani maju, tetapi dua polisi wanita yang mengawalnya tidak peduli, mereka tetap menyeretnya ke depan.     

Ketika mereka melewati Zhou Mingye dan yang lainnya, keduanya menyapa, "Kapten Zhou."     

Zhou Mingye mengangguk.…     

Tepat ketika mereka hendak lanjut berjalan, Latiao tiba-tiba menghentikan, "Tunggu dulu...."     

Zhou Mingye gugup, "Latiao kamu…"     

Latiao tersenyum dan berkata, "Jangan khawatir, Paman Zhou, saya hanya ingin bermain permainan sederhana dengan Kak Yuanyuan, cepat kok."     

Latiao mengeluarkan koin satu yuan dari sakunya.     

Ia berjalan ke Sui Yuanyuan dan berkata, "Kak Yuanyuan, ayo kita bermain permainan sederhana."     

Kemudian ia melemparkan koin itu ke atas, lalu menangkapnya dan menggenggamnya di telapak tangan, "Kak Yuanyuan, coba tebak, yang menghadap ke atas gambar bunga atau angka?"     

Sui Yuanyuan tergagap dan bertanya, "A… Apa yang ingin kamu lakukan?"     

Latiao tersenyum polos, "Tebak saja. Kalau tebakanmu benar, kamu akan mendapatkan hadiah."     

Zhou Mingye mengerutkan kening, memikirkan ucapan Latiao yang belum selesai itu. Jika tebakannya benar akan dapat hadiah, tetapi jika tebakannya salah?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.